XV

2.1K 192 13
                                    


Mohon maaf authornya labil. Kemarin aku bilang akan unpub buku ini, tapi tiba- tiba dapat ide untuk chapter terbaru 😂😬🤔🤭 idenya ide khotor 😬🌚

.
.

Gumaman yang terdengar tidak jelas dan pelan keluar dari bibir Kai, saat kedua matanya perlahan terbuka. Kai terbangun disebuah ruangan kamar asing, matanya memandang keselilingnya, ruangan itu bukanlah kamar sempitnya yang biasa Ia tempati. Kamar itu terlihat megah dengan kasur berukuran besar yang berada ditengah ruangan. Ruang tempat tidur itu berada tepat disebelah kamar tidur Soobin, dengan sebuah connecting door yang berada dipojok ruangan.

Kedua kaki Kai menapaki lantai dingin kamar tidur itu, Ia melangkah menuju kamar mandi untuk mandi dan menyegarkan tubuhnya. Decak kagum terdengar keluar dari bibirnya kala melihat besar dan luasnya kamar mandi itu, luasnya hampir sama besarnya dengan kamar tidur tadi. Terdapat bathtub berbentuk bulat yang berada ditengah kamar mandi, Kai melucuti pakaiannya satu persatu dan menyimpan pakaian miliknya itu dimeja yang berada disamping wastafel.

Kai menyalakan kran air yang berada ditengah bathtub itu dan mengecek suhu air kemudian mulai memasukan tubuhnya kedalam bathtub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kai menyalakan kran air yang berada ditengah bathtub itu dan mengecek suhu air kemudian mulai memasukan tubuhnya kedalam bathtub. Kedua matanya terpejam dengan kepalanya bersandar pada pegangan bathtub.

Tubuhnya terlonjak kaget saat mendengar suara pintu terbuka karena seingat Kai, Ia sudah mengunci pintu kamar mandi itu tadi. Matanya memandang pintu kamar mandi, namun pintu itu masih tertutup rapat. Kepalanya menoleh seketika saat Ia mendengar suara langkah kaki dibelakangnya.

"Ma-master" Kai gugup, Ia hendak berdiri namun teringat bahwa Ia tidak mengenakan kain sehelaipun.

Choi Soobin menutup connecting door yang ternyata juga terdapat didalam kamar mandi, Kai tidak menyadarinya tadi karena connecting door itu berbentuk seperti lemari kayu, Kai tidak akan pernah tau jika itu adalah connecting door jika Soobin tidak membukanya.

Choi Soobin memandang kebawah, pada Kai yang duduk dengan tidak nyamannya didalam bathtub. Kai duduk dengan melipat kedua kakinya kedada, kedua tangannya memeluk kakinya, menutupi daerah pribadinya.

"Jangan pernah mengunci kamar tidur ataupun kamar mandimu." Ucap Choi Soobin.

"I-iya master." Ucap Kai, Ia tidak menyangka bahwa Soobin akan menghampirinya pagi - pagi, terlebih lagi biasanya Beomgyu yang akan memanggil Kai jika Soobin membutuhkannya.

Pandangan Kai menunduk, menatap air yang menutupi hampir sebagian tubuhnya. Ia sedikit tersentak saat merasakan sebuah sentuhan dipipinya, tangan Soobin yang menyentuhnya terasa dingin. Kini Soobin sudah duduk menyamping dipegangan bathtub.

Soobin mengusap - usap pipi Kai dengan punggung tangannya. Jari - jemarinya bergerak mengusap - usap bibir bawah Kai. Soobin mengangkat dagu Kai hingga wajah Kai mendongak, namun tatapan mata Kai masih menatap kebawah.

"Look at me." Suara yang terdengar dalam dan menuntut, membuat Kai tidak bisa berbuat apa - apa selain menurutinya.

Dengan perlahan tatapan mata Kai naik, hingga kedua matanya bertemu dengan sepasang mata dihadapannya. 

Perlahan, wajah Soobin mendekati wajah Kai. Kai menahan perasaan ingin memalingkan wajahnya, karena tidak kuat menatap Soobin dari dekat, hingga Kai menutup kedua matanya.

Rasa perih dibibir bawahnya membuat Kai meringis, setetes darah segar mengalir dari bibir bawah Kai yang terluka karena Soobin mengigitnya cukup keras. Soobin menjilat tetesan darah yang keluar dari bibir Kai, dia sudah banyak merasakan berbagai macam darah manusia, namun baginya, milik Kai lah yang paling memabukkan.

Soobin menghisap bibir bawah Kai, mengulumnya. Ia mengigit bibir bawah Kai pelan dan sedikit menariknya.

Mmmhhmm

Gumaman pelan keluar dari bibir Kai.

Soobin mengambil sebuah spons mandi, membasuhnya dan mengusap bahu Kai. Tangan Soobin bergerak mengusap dada Kai dengan spons itu, tangannya turun perlahan melewati sela diantara kaki Kai dan dadanya.

"Ma-master" ucap Kai yang merasa canggung dengan apa yang dilakukan Soobin

"Sssttt..just relax." Tangan Soobin bergerak turun keperut Kai.

"Ngh" erangan pelan keluar dari bibir Kai saat merasakan tangan Soobin menyentuh miliknya.

"Ma-master" Kai menahan tangan Soobin saat tangan Soobin memijat milik Kai dengan gerakan naik turun, namun Soobin tidak berhenti, Ia tetap melakukan apa yang sedang dilakukannya.

"Jangan melarangku. Kau adalah milikku. Aku akan melakukan apapun yang aku mau padamu." Bisik Soobin ditelinga Kai, sebelum Ia mengigit pelan daun telinga Kai, membuat desahan pelan meluncur dari bibir Kai.

"Suck it" Ucap Soobin yang sudah mengacungkan miliknya didepan wajah Kai. Dengan sedikit ragu, Kai mengubah posisi tubuhnya menjadi menghadap Soobin dengan posisi setengah berdiri ( bersimpuh lutut )

Dengan canggung, Ia menggenggam milik Soobin dan memasukannya kedalam mulutnya. Perlahan, Kai mulai mengulum milik Soobin seperti Ia tengah memakan sebuah permen loli.

"Jangan gunakan gigimu." Soobin mengeluarkan miliknya dari mulut Kai, satu tangannya mencengkram pelan dagu Kai.

"Gunakan lidahmu seperti ini." Soobin memasukan kedua jarinya kedalam mulut Kai, kedua jarinya perlahan bergerak keluar masuk. Ini adalah kali pertama Kai melakukannya, Ia tidak mengetahui bagaimana caranya.

Soobin mengeluarkan kedua jarinya dan memposisikan miliknya masuk kedalam mulut Kai.

" Jika kau menggunakan gigimu lagi, Aku akan menghukummu." Ujar Choi Soobin. Kai mengangguk pelan.

Kai mulai mengulum milik Soobin, kepalanya bergerak maju dan mundur perlahan.

"Ngh" sebuah erangan pelan dan dalam keluar dari mulut Soobin.

Soobin menjambak rambut belakang Kai cukup keras. Ia menggerakkan miliknya sendiri seolah tidak puas dengan cepatnya gerakan Kai, hingga miliknya menyentuh belakang tenggorokan Kai.

"Mmpphhh" Kai tidak bisa bernafas, dan Ia merasa ingin muntah karena milik Soobin menyentuh belakang tenggorokannya, kedua tangan Kai mencengkram paha Soobin.

Merasa kewalahan, Kai menjauhkan kepalanya dari milik Soobin, namun tangan Soobin yang mencengkram rambut belakang Kai membuat Kai tidak dapat bergerak.

"Ohok .. ohok.." Kai terbatuk - batuk saat Soobin telah membebaskannya. Kai mengusap air liur yang keluar dari bibirnya dengan punggung tangannya.

"I'm not done yet." Ucap Soobin, sembari membantu Kai berdiri. Ia memposisikan Kai membelakanginya dengan Kai masih berada didalam bathtub.

Soobin menekan punggung Kai hingga Kai membungkuk dengan kedua tangannya bertumpu pada pegangan bathtub.

"Ma-master..ngghhh" Tubuhnya sedikit tersentak saat Soobin memasukkan miliknya kedalam tubuh Kai.

Kai mengigit bibir bawahnya, menahan rasa perih dilubangnya. Soobin menciumin bahu dan juga punggung Kai sembari perlahan menggerakkan keluar masuk dengan satu tangannya mengocok pelan milik Kai.

"Aahhnn" Kai melenguh saat Soobin mengigit kulit diantara leher dan bahunya, menghisap darah Kai. Kedua tangannya mencengkram pinggang Kai.

Kai sudah tidak bisa menahan diri, rasa membuncah yang Ia rasakan. Membuat Kai mengeluarkan suara lenguhan - lenguhan yang cukup keras. Kedua tangannya mengcengkram pegangan bathtub erat - erat saat milik Soobin mengenai spotnya berkali - kali.

Kakinya bergetar dan terasa lemas. Ia pasti sudah terjatuh jika Soobin tidak menahan tubuh Kai dengan memeluk pinggang Kai dari belakang dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain mengcengkram erat pinggang Kai, Soobin menekan miliknya masuk lebih dalam.

Black Soul ~Sookai~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang