Beberapa ff aku banyak yang baca, tapi yang vote sedikit, kalo ga suka jangan dibaca, kalo suka ceritanya tolong divote,,sorry for being a rude author but vote dari kalian bikin aku senang dan semangat buat nulisso.....
Let's get back to the story
.
.Entah sudah berapa lama Hueningkai menjadi seorang budak di kastil Soobin, Kai bahkan tidak mengetahui jika ini pagi, siang ataupun malam begitupun dengan hari bulan tanggal dan tahun. Kai diizinkan keluar kamarnya jika Soobin menginginkan kehadirannya di prince's chamber selebihnya Kai menghabiskan waktunya dikamar, pada awalnya Kai merasa seperti akan gila menghabiskan waktunya diruangan sempit itu, sekarang Kai sudah merasa terbiasa, Dia melamunkan segala hal-hal indah demi menjaga kewarasannya. Kai pikir kehidupannya akan seperti ini terus. Ya, Jika ia bisa bertahan pada semua permainan gila Soobin.
"Apa Kau bisa bertarung?" Tanya Soobin pada suatu hari.
"Tidak. Seumur hidupku hanya tinggal dipertanian aku hanya mengetahui tentang bercocok tanam."
"Hmmmm,, Aku akan melatihmu bertarung"
Apa lagi ini?! Batin Kai
dan ucapan Soobin pada hari itu bukan bualan belaka, hari selanjutnya Kai diantar kesebuah ruangan seperti tempat untuk berlatih, terdapat berbagai senjata disana.
"Pilihlah satu senjata yang kau pikir paling cocok untukmu" Ucap Song Minho, orang yang ditunjuk oleh Soobin untuk melatih Kai.
Kai melihat deretan senjata yang tersusun rapi dilemari etalase.
Pedang, Busur dan panah, Kapak, tombak
Kai memilih salah satu, ia mengambil sebuah busur dan menunjukkannya kepada minho.
"Kenapa kau memilih senjata itu?" Tanya Minho.
"Karena aku tidak bisa bertarung jarak dekat, ya walaupun aku juga tidak tau bagaimana caranya menggunakan busur, Kenyataannya adalah aku tidak mahir dalam hal bertarung menggunakan senjata apapun, tapi busur itu adalah yang paling aman untukku karena aku tidak harus berhadapan langsung dengan siapapun lawanku nanti, terlebih lagi kenapa Master menginginkan aku untuk bisa bertarung?!" Permintaan Soobin yang sekarang ini membuat Kai sakit kepala, memandikan hewan buas, memintanya untuk mencambuki orang lain dan sekarang bertarung.
Sorry ini kata yang tepat apaan ya bertarung/berkelahi/bertanding??wkwkwkk
RIP bahasa indo Thor (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩)"Aku hanya ditugaskan untuk melatihmu, aku tidak mengetahui apa alasan pangeran, karena senjata yang kau pilih adalah busur maka kita harus berlatih diluar ruangan" Ucap Minho. Minho dan Kai berjalan menuju padang rumput (?) tidak jauh dari kastil.
"Cobalah kau bidik sasaran yang ada dipohon itu" Ucap Minho menunjuk ke sebuah sasaran yang sudah terpasang disalah satu pohon. Kai mengambil satu anak panah dan mencoba untuk membidik sasaran yang ada didepannya. Kai menarik Bow String dan memicingkan matanya.
"Tunggu dulu" Cegah Minho ketika Kai baru saja akan melepaskan anak panah nya. Minho membenarkan posisi Kai berdiri, dan membetulkan cara Kai memegang busur.
"Konsentrasi dan rasakan kemana arah angin berhembus karena itu mempengaruhi ketepatan bidikan anak panahmu" Jelas Minho. Kai memejamkan matanya dan mencoba merasakan kemana arah hembusan angin yang menerpa wajahnya saat itu.
Nihil.
Entah karena Kai kurang peka atau apa tapi ia tidak bisa merasakannya.
"Persetan dengan arah mata angin, yang penting adalah aku sudah memenuhi keinginan si Soobin sialan itu" Batin Kai sambil melepaskan anak panahnya yang melesat jauh entah kemana. Beruntunglah Kai, Minho mengajarinya dengan sabar ia tidak memarahi Kai yang telah berulang kali menghilangkan anak panahnya, Kai membidik dengan setengah hati. Kai merasa jika kedua bahunya sudah sangat pegal karena berlatih seharian. Setelah membidik puluhan kali ia berhasil membidik tepat kesasaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Soul ~Sookai~
FantasíaPsychopath Trilogy ( II ) Kisah Hueningkai yang menjadi Personal Slave seorang Ruthless Prince. Vampire Story ~BoyxBoy ~Mature Content 18+ ~Really dark story just for people who have a strong mind and heart You Have Been Warned