"Please Yang,maafin aku Yang. Aku janji gak bakal ngulang lagi."tangan Niko menyatu di depan mukanya. Wajahnya memelas,memohon minta di maafkan. Dia terduduk di bawah lantai dengan lututnya sebagai tumpuan.
Aku masih tetap dengan posisiku berdiri di ruangannya. Ya aku sekarang sedang di meja direktur keuangan.Berulang kali dia minta maaf dan minta bertemu tapi aku mengacuhkannya. Dan sekarang dengan akal liciknya dia akhirnya memaksaku bertemu dengannya. Dengan alasan menyalahkan pekerjaanku yang tak beres akhirnya aku dipanggil ke ruangannya. Ya mau nggak mau akhirnya aku harus datang menemuinya.
Nyatanya sampai disini,memang bukan bahas masalah pekerjaan, niat nya memang mau menggagalkan hatiku untuk memutuskannya. Tapi hati ku sudah terlanjur kecewa. Aku menolak mentah-mentah permohonannya.
"Udah Nick,kita sudah berakhir,ini sudah sebulan ya,kamu jangan ngerengek gini mulu apa. Jaga wibawa kamu sedikit" aku menjawab dengan kesal.
"Harusnya kamu tuh Yang yang jaga wibawa aku makanya jangan tolak lagi.kita pokoknya harus balikan. Tinggal tiga bulan lagi yang....."
"Ya kamu sudah tau tinggal tiga bulan lagi ,segala pake cara kotor macam itu" aku menyedekapkan tangan di dada sambil membuang muka.
"Kamu jangan nyalahin aku mulu dong Yang, kamu juga ada andil atas ini semua"akhirnya dia berdiri ,entah karena capek atau karena apa aku gak tau.
"Maksudnya apa?" Aku mengernyit
"Coba kalau kamu kasi aku buat icip-icip pasti aku gak bakal maksa gitu,aku dari dulu minta bae-bae ga pernah kamu mau kasi,mau nggak mau aku pake cara begitu"
"Kamu gak pernah berubah,otaknya isinya mesum mulu!"jawabku membalikan badan hendak pergi,tapi tangannya menarik lenganku.
"Jangan kabur dulu,aku masih mau ngomong!.......dua tahun Yang kita sudah dua tahun ,aku cowok normal yang punya kebutuhan biologis. Apa salahnya aku minta ama cewe aku. Apa menurutmu lebih baik aku maen sama cewe jalang diluar sana. Aku setia yang ama kamu tapi aku nggak bisa nahan buat nggak ngelakuin itu...."
"Itu sama saja kamu nggak menghargai aku "potongku sambil mengibaskan tangannya.
Kulihat dia menjambak rambutnya dengan emosi."Ya tuhan......aku lagi itu bener-bener khilaf Yang. Please kasi satu kesempatan lagi"
"Terus menurutmu alasanmu itu bisa membenarkan perbuatanmu???"jawabku sinis
"Yang,,,,please.....tolong,aku mohon....."
"Maaf aku gak bisa"ucapku sambil melangkahkan kaki ,meninggalkan ruangannya.
Dia kembali menarik tanganku . Dan aku tetap meronta. Akhirnya dia mendekapku erat,sangat erat hingga aku tak bisa bergerak.
"Lepas nick"aku berusaha mengurai pelukannya,namun dia semakin memeluku.
"Aku pasti bisa buat kamu kembali,apapun caranya aku akan bawa kamu kembali" ucapnya setengah berbisik di belakang telingaku. Bibirnya mengecup leherku sekilas lalu dia melepaskan pelukannya.
Aku keluar dari ruangan itu dengan perasaan kacau.
Aku terpekur di atas meja kerjaku. Mengingat dua tahun kebersamaan kami. Dua tahun itu bukan waktu yang sebentar. Ya memang dia lelaki setia,meskipun pikirannya selalu mesum. Dia yang selalu dikelilingi wanita-wanita cantik,entah mengapa malah menyatakan perasaanya kepadaku.
Kadang kalau dipikir-pikir seolah hal yang mustahil dia melamarku. Banyak wanita yang lebih cantik,lebih kaya,lebih baik dari aku yang menyatakan cinta padanya.Tapi dia malah memilih aku.
Selama ini dia selalu baik,dia memang banyak omong dan terkesan bawel. Apalagi kalau sudah menyangkut penampilan. Bukan hanya penampilan dia saja,bahkan penampilanku pun kadang dia juga yang atur. Memang aku sering merasa risih,tapi sejauh ini bawelnya dia itu buat kebaikanku katanya. Biar aku terlihat lebih cantik dan menarik.
'pacar Nico harus cantik dan menarik' itu yang selalu dia mantrakan padaku.Ya dan otomatis aku harus selalu jaga penampilan biar tidak di kritik sama dia.
Tapi kalau untuk urusan pakaian memang dia sering aku lawan,soalnya dia selalu pengen aku pake baju yang sexy dan menggoda iman dan itu membuat aku sering merasa risih.
Kembali mengingat pembelaannya tadi
' kamu juga ada andil atas ini semua'
Andil ku adalah karena aku tak memberikan 'servis ' buat dia yang mana itu adalah kebutuhan biologis laki-laki.
Astaga apakah kegagalan tiga hubunganku adalah karena ini semua.
Karna masalah sex?
Diselingkuhin,dimesumin dan ini sudah hampir mau diperkosa gara-gara masalah sex????Apakah harus aku rubah cara pacaranku agar aku tidak gagal kawin lagi?
Oooh my godness aku harus bagaimana.
Kepalaku benar-benar pusing. Aku sudah tak bisa memaafkan Nico,meskipun aku berusaha membuat alibinya Nico itu terkesan rasional.
Tapi hati kecilku terus menolak untuk terima.Aku kembali mengingat peristiwa sebulan lalu,andai saja tidak ada Raka apa yang bakal,terjadi padaku?
Mungkin saat ini aku sedang kebingungan karna hamil,atau mungkin aku kebingungan karena setelah menodaiku akhirnya Nico pergi meninggalkanku......Membahas tentang hal itu aku kembali teringat dengan Raka.
Dimana dia?sebulan ini setelah kejadian itu aku tak pernah melihatnya....berpapasanpun kita tak pernah.
Apa mungkin dia sedang mengurus cabang perusahaan yang di luar kota?atau dia sengaja menghindariku?
Ahhh entahlah.
Padahal aku belum mengucapkan terimakasih secara benar padanya.****
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBELET KAWIN ( Lengkap)
Short Story"Katanya kamu udah dikawinin ama pohon randu di deket kuburan. itu alasan kamu nggak kawin-kawin" "yaampun mama ngapain dengerin kata tetangga sihhh???." Ini juga mamaku maen iyak iyak aja pas disuruh dateng ke tempat mbah jambrong buat...