Canggung. Itulah satu kata yang bisa mengungkapkan keadaan saat ini. Aku duduk berhadapan dengan Raka ,di sampingku ada mama yang dari tadi ngajakin ngobrol Raka.
Aku sendiri bingung harus ngomong apa dan bingung juga tujuan dia datang ke sini untuk apa."Sok, atuh nak Raka,sampaikan tujuan datang ke sini pada Dinda" mamaku tiba-tiba menyenggol tanganku. Aku yang dapat kode langsung gelagapan.
"Seperti yang sudah saya sampaikan sama tante tadi, tujuan saya ke sini untuk melamar Dinda" dia berkata dengan lancar tanpa gugup sedikitpun ,seolah dia sudah terbiasa.
Mataku membola."Maksudnya pak????"sungguh aku kaget
"Saya mau kamu jadi istri saya" jawabnya lagi dengan tenang dan mata yang menatap tajam ke arahku.
"Kok tiba-tiba sih"tanyaku spontan. Otakku jadi kosong mencerna keadaan. Berulang kali aku membenarkan duduk karena merasa tak nyaman.
"Apa salahnya sih Din,yang penting niat dan tujuan bagus itu,harus disegerakan ,apalagi......."mama mendekatkan kepalanya ke arahku dan berbisik
"dia memenuhi syarat" astaga mama,masih membahas persyaratan mbah jambrong."Tapi kan pak,saya nggak bisa" jawabku memberanikan diri
"Kenapa lagi sih Din,kamu sama Rega gak mau,Niko juga gak mau....pokoknya kalau mau sama Kala mama tidak setuju"mama emosi. Selalu seperti itu kalau aku menolak.
"Bukan masalah itu ma,mama nggak tau kan Pak Raka ini siapa"
"Dia temen kantor kamu kan"jawab mama dengan sinis.
"Dia atasan Dinda ma ,sekaligus kakak pak Niko"jawabku akhirnya.
Skak matt. Pasti mama shock.Terlihat sekali wajah kaget mama. Apa jadinya dia terima lamaran orang yang notabene kakak dari mantan tunangan ku.
"Masalahnya dimana. Kamu kan sudah putus sama Niko"mama akhirnya menjawab. Mukanya jutek,tapi alisnya dinaikan satu. Astaga niat banget sih mamaku ini punya menantu.
"Maaf sebelumnya ,mungkin terkesan terburu-buru. Tapi saya berniat serius. Dan maaf malam ini saya juga tidak bisa membawa keluarga,seperti lamaran pada lazimnya. Ya dikarenakan hubungan Dinda dan Nico sebelumnya tante"
"Pak jangan seperti itu dong,ini membuat posisi saya jadi serba salah"
"Serba salah dimana nya'Din. Kamu sudah selesai sama Niko dan kamu saat ini tidak sedang menjalin hubungan dengan siapapun kan. Jadi masalahnya dimana kamu tidak menerima saya" Raka menyedekapkan tangannya di depan dada.
"Canggung pak,saya harus berhubungan dengan kakak mantan tunangan saya,..apa nanti kata orang"
"Ini antara kamu dan saya,tidak perlu memedulikan kata orang 'Din"dia menjawab dengan tegas,dan itu membuatku merasa tersudut.
"Bagaimana dengan Pak Nico dan keluarga bapak?"
"Keluarga saya tidak ada masalah. Kalau Nico memang belum tahu , cepat atau lambat akan saya sampaikan,tapi masalahnya disini kamu mau terima saya apa tidak?"
"Pak ,,,jangan cepet-cepet gini dongg,ngebet banget"ucapku kesal seketika. Bibirku mencebik.
"lagian bukannya bapak pacaran sama mbak Meta ya?ngapain ngajakin nikah saya?""Kamu sedang bertanya apa sedang menginformasi dengan saya? "
"Maksudnya pak???"aku bertanya dengan bego,sungguh aku sangat panik dan canggung menghadapinya.
"Kalau kamu tanya saya pacaran dengan Meta apa tidak,saya jawab tidak. Tapi kalau kamu mau kasih informasi pada saya kalau saya pacaran dengan Meta berarti itu hoax"dia menjelaskan dengan sorot mata dingin seperti biasa.
Benar kata Rina cowok ini dingin banget. Masa ngelamar anak orang dingin gini. Gimana kalo aku jadi nikah sama dia coba???ngeri banget aku tidak bisa membayangkan.
"Nak Raka diminum dulu es tehnya biar nggak panas"akhirnya mama mencairkan suasana.
"Iya tante,terimakasih"ucapnya sambil menyesap tehnya. Selanjutnya diletakkan lagi dan matanya mengarah kepadaku lagi. Astaga ini lebih mendebarkan dari tes wawancaraku masuk kerja waktu itu.
"Sekarang bagaimana jawabanmu?"
Aku menunduk takut menjawab. Otakku rasanya sudah beku tak bisa berpikir.
"Saya nggak cinta sama bapak"akhirnya setelah penuh perjuangan kata -kata itu lolos dari mulutku.
"Banyak diluar sana orang menikah tanpa cinta"dia membalas ucapan ku.
"Entar juga cinta Din kalo udah biasa bersama,mama sama papa dulu juga gitu" mamaku ikut menimpali. Haduh dua lawan satu. Aku dikeroyok.
Aku meremas tanganku yang sudah mulai dingin,jantungku berdetak tak beraturan."Memang nggak bisa kasih waktu ya pak?"tawar ku
"Saya butuh jawaban sekarang,kalau kamu mau saya maju ,dan kalau kamu tidak bisa saya akan mundur sekarang"
Lagi-lagi aku menunduk ketakutan. Mama dan Raka melihat ke arahku seperti seorang tersangka. Aku berusaha menahan tangan dan kakiku agar tidak terlihat gemetar.
Oh my god,,,,ini lamaran apa apaan ya kok kaya duduk di meja hijau rasanya.Aku menarik nafas panjang,dan akhirnya dengan berat hati aku mengangguk.
"Iya pak"jawabku
"Iya apa?"
"Iya saya mau menikah dengan bapak"
"Baik bulan depan kita menikah"bagai tersambar petir mendengar jawabannya lagi.
"Apa???pak apa nggak salah pak?"aku melongo kaget
"Bukannya niat baik harus disegerakan,benar begitu kan tante?" Ucapnya lalu mengalihkan pandangan ke arah mamaku.
"Iya nak Raka, betul sekali,"mama mendekatiku dan memelukku erat"selamat ya sayang,akhirnya jodohnya dateng juga"
"Masih sebulan lagi ma' selama belum sah itu artinya belum datang"jawabku akhirnya.
**
Sudah hampir satu jam aku membolak-balikan badan di tempat tidur. Kilasan kejadian tadi malam begitu sangat mengagetkan dan diluar nalar.Aneh banget,bagaimana mungkin pak Raka yang dingin plus kakak si mesum Niko malah melamar aku. Secara dia sebulan ini tidak ada kabar nya selepas kejadian dia nolongin aku dari Niko.
Andai dia WhatsApp atau kasih kabar apa kek dikit ke aku habis kejadian itu kan paling tidak aku nggak bakal kaget-kaget amat pas dia ngelamar.
Lah ini tidak ada angin tidak ada hujan tau-tau bikin proposal lamaran. Dia sehat nggak sih??Atas dasar apa??
apa jangan-jangan mau balas dendam ya??? Gara-gara adiknya aku putusin??Atau dia penggemar rahasia?ishhh tidak ada yg dibanggakan dari aku __nggak mungkin bangetlah!
Atau apa mungkin dia kena pengaruh ramuan mbah jambrong??
Ishhh mikir apa sih aku...kenapa malah jadi percaya hal nggak jelas gitu..... Tapi kenapa bisa kebeneran banget ya...?
Apalagi kata mama dia memenuhi persyaratan....Serem banget jadinya sama jampe-jampe mbah jambrong.
Kalo memang beneran itu kan sama saja dengan musyrik.
Hal begituan kan tidak bakal abadi.
Nanti kalo jampe-jampenya sudah luntur dia bakal sadar lagi.... Ditinggalin dah kalo sudah sadar . Ishhh serem banget.Gak gak aku gak mau .
Apa mending aku batalin saja kali ya,mumpung belum kesebar. ....mending ditinggalin dari sekarang daripada nanti pas udah tekdung.....Tapi gimana batalin nya ya. Secara kan aku tidak ada kontaknya dia.
Hih memang hubungan yang sangat aneh,dan anehnya lagi aku maen iya-iyain aja lamaran dia.
Hizzzzzz .sebel banget. Ahh aku lebih baik tidur biar besuk tidak kesiangan.Semoga otakku besuk di refresh jadi bisa mikir cara buat batalin rencana Raka.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
KEBELET KAWIN ( Lengkap)
Short Story"Katanya kamu udah dikawinin ama pohon randu di deket kuburan. itu alasan kamu nggak kawin-kawin" "yaampun mama ngapain dengerin kata tetangga sihhh???." Ini juga mamaku maen iyak iyak aja pas disuruh dateng ke tempat mbah jambrong buat...