9.Abang

890 122 13
                                    

Setelah kejadian mama memarahiku di ruang tamu,akhirnya aku mengunci kamar , tanpa makan malam. Sempat kudengar mama mengetuk pintu dan memanggil namaku tapi tak ku hiraukan. Hati ini rasanya sakit banget. Menyimpan perasaan benci tapi tidak bisa diucapkan.

Suara notif whatsapp membuatku melangkah ke arah nakas mengambil handphone ku.
Pesan dari Kala.

'Rega siapa Din?'itulah pesan yang dia kirim.
Mungkin dia penasaran dengan  Rega yang disebut mama dalam pertengkaran kami tadi.

'Orang gak penting mas' jawabku asal

'Kalau aku apakah penting buat kamu?'
ahhh pertanyaan apa lagi ini. Enggan aku membalasnya akhirnya aku matikan data seluler biar tak mendengar notif pesan lagi.

Kala.....apakah kamu orang yang penting buat aku???entahlah.

Memikirkanmu malah justru mengingatkanku dengan cinta pertamaku.

Kala adalah pacar pertamaku,tapi dia bukan cinta pertamaku.

Cinta pertamaku adalah orang nggak jelas. Abang-abangan. Teman Kala waktu dia SMA.

Seperti aku ceritakan sebelumnya saat aku SMP aku sering tinggal di rumah Kala.
Kejadian ini jauh sebelum aku pacaran sama Kala.Enam bulan sebelum aku menjalin hubungan dengannya.

Kala adalah orang yang supel,tapi dia hanya punya teman laki-laki.
Setiap hari temannya selalu datang ke rumah untuk mengerjakan PR . Ada sekitar tiga empat orangan yang sering datang ke rumah.

Setiap hari mereka main ke rumah,dan kalau mereka selesai mengerjakan PR aku ikutan main dengan mereka kadang main PS,kadang remi,kadang catur,bahkan kadang aku ikutan main basket dan sepak bola.

Aku biasa memanggil mereka dengan panggilan yang cukup unik. Mereka tak mau dipanggil nama,aku biasa memanggil mereka dengan ,Mas,Abang,A-a,dan Uda,karena kebetulan mereka berasal dari daerah yang berbeda.

Saat itu ,saat hujan turun,aku pulang sekolah diantar oleh temanku karena Kala berhalangan jemput. Ketika sampai di depan pintu aku melihat Abang sedang duduk di teras depan.

"Abang ,ngapain kok nggak masuk?"

"Nggak ada orang di rumah Din,aku telat dateng,,,ck mana kaga bawa jas hujan juga"kulihat dia menggaruk alisnya sambil matanya menatap motornya yang kehujanan.

"Ohiya,mas Kala kan lagi futsal katanya Bang" ucapku sambil membuka pintu dengan kunci cadangan di dalam tasku.
"ayo bang masuk" akhirnya dia ikutan masuk,dia duduk di ruang tengah,ruangan yang biasanya buat mereka ngumpul.

"Aku mau ngerjain tugas saja"ucapnya sambil membenarkan letak kacamatanya yang tebal. Lalu dikeluarkan buku dari dalam tasnya.

"Yaudah aku tinggal ganti baju dulu ya Bang"pamitku,kulihat dia mengangguk sesudahnya kulihat dia hanya diam mematung,sepertinya dia sedang banyak masalah.

Selesai berganti baju aku segera ke ruang tengah menemani si Abang. Dia sedang asik dengan handphonenya. Dasar.
Tadi bilang mau belajar.

"Woyy,,,katanya mau belajar malah maen hape,nonton apa sih???"tanyaku mengagetkannya.
Seketika terlihat wajahnya gugup ,reflek aku ikutan mengamati layar handphonenya yang masih menyala.
Astaga naga!!!!
Dia lagi nonton video cewe cowok lagi ciuman.
Aku terpaku,lalu memalingkan muka.
Seketika suasana menjadi canggung. Aku spechless.
Dia tampak canggung juga, akhirnya dia menyembunyikan handphonenya yang sempat tadi sedikit aku lihat.

"Emmm yaudah deh aku mau makan dulu"ucapku garuk-garuk kepala yang tak gatal sambil beranjak pergi,pura-pura tak tau apa yang aku lihat. Namun tiba-tiba dia memanggilku.

"Din"

"Iya Bang "jawabku agak ragu. Seketika aku terdiam,menunggu dia berkata lagi.

"Din ... Emmmm ...itu...... em
......apa kamu pernah ciuman?"
Deg!pertanyaannya langsung membuat jantungku mencelos.

"Em be -belum bang"jawabku jujur.

"Aku- aku boleh minta tolong?"dia bertanya lagi masih dengan membelakangiku.Dari ucapannya terdengar dia sangat gugup.
Akhirnya aku berjalan kearahnya dan duduk di sampingnya.

"Apaan bang?"tanyaku setelahnya berusaha bersikap tenang.

"Pacar ku minta kiss,tapi...aku belum pernah...dan aku takutnya akan bikin dia kecewa...."

Aku mengerutkan alis bingung.
Apa maksud dia ngomong seperti itu?
Maksudnya gimana bang?"

" Mak__ maksudnya aku belum pernah ciuman __ dan aku takutnya akan bikin dia kecewa___Ememmm kamu mau nggak  belajar bareng aku??"
Terasa ada puluhan batu yang menghantam dadaku.
Mataku melotot tak percaya.

"Maksudnya .....belajar cium an???"dengan takut dan setengah bego aku bertanya.

Dia mengangguk.
"Tapi kalau kamu nggak  bisa gapapa. Lupakan!anggap aku tidak pernah mengatakannya"ucapnya masih dengan gugup sambil melepas kacamatanya  dan dia hendak berdiri dari posisinya.

Entah setan dari mana yang membuat tanganku malah menahan dan mulutku  mengiyakan permintaannya

"A..aa aku mau bang" jawabku akhirnya dengan menunduk. Seketika aku merutuki kebodohanku.Dia menoleh dan dengan canggung akhirnya duduk lagi ditempat semula.

Sudah lima menit setelah aku mengiyakan pertanyaannya tapi dia masih tetap diam.
Apakah mungkin dia berubah pikiran atau kenapa?
Tiba-tiba perasaanku jadi tak menentu. Antara malu,dan merasa bego.
Bodoh banget sih aku,mungkin dia sedang mengerjaiku saja kan.
Atau aku sedang di prank....ah stupid.

Mending aku pergi saja,malu banget rasanya .

Saat aku hendak berdiri tiba-tiba tanganku ditahan olehnya,selanjutnya tangannya yang dingin mencengkeram tanganku. Memasukan jemariku disela jemarinya dengan gerakan kaku.
Aku tercekat,apalagi saat dia memiringkan kepala mendekat ke arahku,jarak kami dekat sekali . Bahkan hembusan nafasnya terasa panas di pipiku.
Tangan kanannya menarik tengkukku untuk mendekat ke arahnya.
Entah dorongan dari mana akhirnya mataku terpejam,dan selanjutnya kurasa bibirku menempel dengan sesuatu yang basah dan lembab....aku tercekat tak bisa bernafas ,terlebih saat dia menggigit-gigit kecil bibir bawahku dengan bibirnya. Ini sangat nikmat. Sungguh.

"Buka bibirnya!"bisiknya parau disela ciuman kami,dan aku akhirnya menuruti perintahnya. Dan saat itu kurasakan lidahnya menelusup masuk ke bibirku,seakan membelai lidahku dan kurasakan bibirku dihisap ,dikulum dan dihisap lagi,hingga menimbulkan gelenyar aneh dalam diriku.
Seperti ada yang basah di bawah sana.
Setelah beberapa menit akhirnya dia melepaskan pagutannya,dan kurasa bibirku sangat kebas.

Aku membuka mata,mata kami bertemu dan mukaku terasa sangat panas karena malu. Aku membuang muka,tak kuasa melihat matanya lagi. Tindakan super bodoh yang terjadi dalam hidupku.
Ciuman pertama untuk membantu orang ...Astaga.

Aku merasakan tangan dingin itu mengusap tanganku lagi dan kembali bibirnya menguasai bibirku. Menghisap melumat dan memilin.
Ini kembali membuat jantungku berpacu sangat cepat.
Aku pasrah menikmati kenikmatan ini..kepalaku rasanya melayang-layang apalagi saat kurasa tangan dingin itu merayap di dadaku, meremas pelan payudara kiriku. Menyusupkan jari-jarinya di sela kancing bajuku. Meramas lagi,dan kurasakan tangan dingin itu bergesekan dengan buah dadaku.ahhhhh.Terasa sejuta kupu-kupu beterbangan di inti tubuhku

"Enghhhhh"desahan itu akhirnya lolos dari bibirku. Dan tiba -tiba dia melepaskan ciuman dan rabaan tangannya.
Sungguh aku merasa kehilangan.

"Ehmmm sorry,aku kebablasan"ucapnya setengah kaget.

  Kenapa dia berhenti?
apakah dia kecewa?apakah ukuran dadaku terlalu kecil??
huft aku harus jawab apa,sungguh otakku sudah buntu karena gairah yang aneh ini.

"Emmm,gapapa,mungkin kita kebawa perasaan tadi,,tenang saja ini hanya sekedar bantuan" jawabku menguatkan hati.
Sungguh dusta.itu bukan sekedar bantuan.
Aku sangat menikmatinya.

Aku merasa kehilangan saat dia berpamitan untuk pulang. Ya 'bantuan' ini tak akan aku lupakan sampai kapanpun,bahkan sampai saat ini.
Abang-abanganku tersayang....cinta pertamaku ,first kiss ku entah dimana dia sekarang ...karena selepas kejadian itu dia tak pernah datang lagi ke rumah Kala.

****

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang