18.ternyata

1.4K 119 28
                                    


"Pak sepertinya saya tidak bisa melanjutkan rencana pernikahan ini lagi"
Dia menatapku tak percaya kemudian meletakkan dua sikunya bertumpu pada kemudi.
Dia terkekeh

" Kenapa lagi?"

" Em__ saya sampai sekarang tidak bisa mencintai bapak" jawabku berkilah. Tidak mungkin kan aku langsung to the point bilang Karena dia gay

Dia berdecih.

" Bukannya hal itu sudah kita bahas tempo hari. Cinta bisa datang seiring waktu" jawabnya dengan rahang mengeras.

Aku membuang muka mengalihkan perhatianku pada kuku - kukuku yang panjang.
" Em iya. Tapi percuma pak. Cinta satu belah pihak saja itu bukan jaminan"

Ya seperti cinta bertepuk sebelah tangan dan itu hanya dipihak ku saja

Dia menarungkan alis.

" Maksudnya"

Aku kembali menoleh ke arahnya.
" Em __ pokoknya saya tidak bisa"

" Apa ini ada hubungannya dengan gosip yang kamu dengar?" Dia mengetuk-ngetuk jarinya ke kemudi wajahnya kembali menatap ke luar mobil.

Deg.
Aku gelagapan .
Apakah salah jika aku mengangguk?
Apalagi tadi aku sudah melihat dan menemukan bukti langsung dengan mata kepalaku sendiri.
Tapi pasti dia akan berkilah.

" Em itu__ itu__"

" Kalau alasan kamu karena gosip itu saya menolak"
Tuh kan dia pasti menolak

" Bukan pak,itu anu__ sepertinya saya menyukai lelaki lain"
Jawabku bohong.

Dia menoleh cepat ke arahku? Aku berusaha tidak terlihat gugup susah payah kutelan ludahku yang kering.

" Siapa?"

" Em __ ada pokoknya, tolong pak hargai keputusan saya anggap ini permintaan seorang sahabat kalau bapak lupa kita dulu pernah dekat"
Ucapku mengingatkan . Ya dulu kita pernah bersahabat kan? Walau sebentar .
Dia memijit puncak hidungnya sambil memejamkan mata.
Sepertinya ucapanku kali ini sedikit berpengaruh.

" Apa kamu yakin akan keputusanmu?"

Aku mengangguk pasti .

" Kamu tidak bisa mencoba sekali lagi? Kita jalani dulu sebentar __" bujuknya

Aku menggeleng tegas sebelum dia menyelesaikan ucapannya.

" undangan sudah tersebar Din "

" Ya saya tau"
Ini memang kamu sengaja kan?

" Apa kamu tau apa artinya pernikahan ini untuk saya?"
Aku mengendikkan bahu,
Padahal aku tahu arti pernikahan ini hanya untuk menutupi aibnya .

" Kamu tidak bisa membantu saya?"
Aku menoleh dengan dahi berkerut.
Apakah dia sedang memohon saat ini?

" Maaf"

Hening.
Kata terakhir yang aku ucapkan membuat suasana kembali sunyi.
Dia menelungkup kan kepala di atas stir menghentaknya pelan.
Tak berapa lama dia mengangkat kepalanya lalu mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan . Raka kembali menghempaskan nafas lalu kembali menegakkan badan bersandar pada joknya kemudian menoleh ke arahku.

" Untuk terakhir kali boleh saya minta sesuatu?"

" Hum???" Aku menoleh kearahnya dan reflek aku membola saat tiba-tiba tangannya terjulur menarik tengkukku dan bibirnya entah bagaimana caranya sudah menempel ,memaksa masuk ke mulutku.

" Mpfffff"
Aku kaget dan meronta tapi satu tangannya mencengkeram pergelanganku yang mendorong dada nya.
Ciumannya memaksa bibirku untuk terbuka.
Lidahnya memaksa masuk memilin lidahku
Berganti bibirnya menghisap kuat bibir bawahku dan lidahnya kembali menginsavi mulutku.

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang