13.uncovered

834 109 11
                                    

"nyasar gak sih Din??" Rina memberengut kesal sambil menjinjing tasnya.

"Engga ,ini sesuai GPS kok,lagian kamu diajakin naek ojek motor malah naek ojek mobil, daerah sini kan nggak ada akses mobil,jalan sempit gini,jadi cape kan"

"Ye lagian ,kamu gak ngomong,__tapi bener ini alamatnya?"dia bertanya lagi tak percaya.

"Iya itu kan alamat yang mamaku kirim beberapa minggu lalu,biar aku nyusulin dia kesono,tapi gak aku datengin"

"Minum minum dulu yuk di warung,mau pingsan aku"ucap Rina mengelus lehernya.,terlihat mukanya sudah pucat.

Akhirnya kami mampir warung kelontong. Membeli minuman dan beberapa makanan kecil. Padahal rumah mbah Jambrong tinggal beberapa rumah lagi.

Saat kami sedang makan cemilan tau-tau mataku melihat orang yang aku kenal. Mataku menyipit memperjelas .

"Itu bukannya Rega ?"aku menunjuk orang yang sedang di bonceng ojek online, Rina mengikuti arah telunjukku lalu mengerjap.

"Itu yang namanya Rega?anjiir ganteng banget,.....tapi ngapain dia kesini?memang rumahnya daerah sini ya?"

"Setahuku engga deh. Ehh tapi itu kok dia berhenti di rumah mbah Jambrong sih?"tanyaku bingung masih sambil melihat ojek yang berhenti di bilik tua.

"Owhh siapa tau dia mau pasang pelet,gara-gara kamu tolak kemaren,,__,yuk kita ikutan"

" Ogah ah ! Ngapain__"

" Ishhh. Kalo ada temennya kan enak Dinda___ sekalian tar kenalin aku yaaaaa"ucapnya sambil tersenyum genit.

Akhirnya kami menuju rumah mbah jambrong yang tinggal beberapa meter dari tempat ini. Rumah yang cukup seram menurutku.
Mungkin harus seperti ini ya kalo rumah seorang dukun. Harus terlihat seram dan angker.

Kami sampai di depan pintu rumah mbah Jambrong. Rumah bilik dengan pintu kayu yang sudah lapuk.
Saat aku akan mengetuk pintu ,tiba-tiba aku dengar orang teriak marah-marah.
Deg.
Aku tau itu suara siapa. Aku kenal itu suara siapa. Itu suara Rega. Seketika kami hentikan langkah dan menguping dari balik pintu.

"PERCUMA GUE BAYAR MAHAL KE ELO BUAT MENGHASUT MAMANYA DINDA AMA WARGA KOMPLEK!!!TERNYATA LO GAK BECUS KERJA!!!
"SINI BALIKIN DUIT GUE!!!DASAR LU DUKUN GADUNGAN!!!!!" seketika hatiku langsung mencelos,kakiku rasanya lemas tak bertulang.
Rina memegang tanganku dengan erat lalu membantuku berjalan ke samping rumah tua itu untuk bersembunyi.

Tak lama setelah itu kami mendengar suara gaduh dan setelahnya suara pintu dibanting dan langkah kaki meninggalkan tempat ini.

Jantungku masih terasa melompat-lompat. Tak menyangka ternyata sumber masalah semua ini adalah Rega. Sebegitu obsesinya dia sama aku sampai pakai cara kotor seperti ini.

"Ternyata dia yang rencanain ini semua 'Rin"gumamku lirih.

"Kok'bisa ya orang jadi brengsek gitu,buat dapetin cewek"

"Aku nggak nyangka,bakal begini. Jadi selama ini aku ditipu. Aku di kucilkan semua orang itu karena dia"

"Love is blind 'Din. Ayok kita masuk!"

Aku mengernyit.
"Ish mau ngapain lagi??"tanyaku keheranan. Sama sekali tidak habis pikir setelah tahu ini semua rekayasa masih saja Rina niat masuk ke dalam.

"Terlepas,dari ini semua rencana si Rega, tetep aja dia dukun yang mujarab,tuh buktinya Pak Raka nyantol. Sesuai sama persyaratan mbah Jambrong,,ayuk!nggak sabar aku mau pasang pelet"dia menarik tanganku ,tapi aku tahan.

"Benernya ada yang mis disini yang belum aku bilang sama kamu,tapi kita ngobrolnya di warung saja yuk"aku menarik paksa tangannya ke warung yang tadi kami sempat berhenti.

"Tentang apa?padahal tinggal masuk doang juga tadi"dia cemberut kesal,saat sudah sampai warung. Mukanya tertekuk sambil menyuap roti sisir. Dia masih kelaparan sepertinya.

"Pak Raka bohong sama mama kalo lahirnya jumat kliwon,padahal dia lahir hari kamis"

"Ya dia bohongi camer,berani banget belum pernah di gibeng sama mamamu sih ya,alasannya apa tuh dia"

"Pas tadi pagi di mobil dia bilang alasannya biar lamarannya diterima"jawabku

"Jadi dia nggak memenihi syarat dongg ya,berarti dia bukan jodohmu tuh"ucapnya masih nggak nyambung.

"Ini kita bukan lagi ngomongin berjodoh apa engga,tapi dari semua yang sudah terjadi nih bisa kita tarik kesimpulan....kalo lamarannya pak Raka tidak ada hubungannya dengan mbah Jambrong"tiba-tiba aku emosi. Segera kusedot teh botol ditanganku.

"Tapi tetep saja dia udah kena pelet mbah Jambrong Dinda"ucapnya sambil melotot gemes. Rasanya pengen aku pites itu hidungnya.

"Si eneng ngapain dari tadi pada berantem mulu sih??"tau-tau ibu warung nyeletuk,mungkin dia merasa terganggu dengan suara kami.

"Ini ni bu,ngajakin ke rumah mbah Jambrong,giliran sudah nyampe sini ngajakin pulang,labil banget emang"Rina mengadu pada ibu-ibu pemilik warung sambil menunjuk-nunjuk mukaku. Aku memutar mata malas.

"Mbah jambrong siapa neng?"ibu warung bertanya sedikit bingung.

"Itu bu,mbah dukun yang rumahnya di ujung,deket semak-semak"jawabku sambil menunjuk arah rumah yang tadi hampir kami datangi.

"Oowh,itu mah bukan mbah Jambrong..,itu pak Jampang namanya neng. Bekas preman ,sekarang jadi tukang sabung ayam sama jual petasan." Seketika kami terdiam,kaya orang bego saling pandang. Kenyataan yang sangat sulit kita terima dengan nalar akhirnya terjawab sudah dan ternyata ini semua adalah kebohongan dan kebodohan.lol

"Kamu sih maen percaya saja"ucap Rina menyalahkan. Lah ini jadi siapa menyalahkan siapa??

Cukup lama kita terdiam. Mencerna semua yang telah terjadi.

"Jadi ,sekarang jadi masuk ke dalem nggak "godaku padanya

"Nope.ayok pulang ah,gagal dah pasang pelet"dia memberengut kesal.
"Tapi...... Kalo semua ini rekayasa berarti alasan pak Raka ngelamar kamu itu apa Din???masak dia cinta sama elo sihhhhh???aaaaaaah nggak terima gak terima gak terima!!!!" akhirnya Rina ngamuk lagi.

Tapi masa iya dia cinta sama aku sih?tidak mungkin banget kan??

****

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang