8.Kala

965 119 13
                                    


"Kamu percaya sama dukun gak Rin?"tanyaku pada Rina teman kantorku.

".....maksudnya ,Din?"

"Kata dukun... aku sudah dikawinin sama pohon randu"aku terdiam saat kulihat Rina malah tertawa lebar,melihat reaksiku dia akhirnya berusaha menutup mulutnya.

"Sorry,lagian aku ngrasa aneh aja 'Din ,pertanyaan itu datang dari kamu,orang yang sangat realistis"dia mengambil air mineral dimeja dan meneguknya cepat
"kenapa sih say,kamu kayanya beneran depresi dah putus sama Pak Nico"

"Aku nggak depresi Rin,,,cuma kaya aneh saja...baru kemaren mama dateng ke dukun itu,trus aku dikasih ramuan gak jelas. Dan malemnya ada yg dateng ngelamar aku...."

"Ihhh. Manjur banget dong yaa,bagi alamat dukunnya dong,aku juga mauuuu"Rina meletakkan buku yang sedang dia tata di meja kubikelnya lalu dia fokus melihat ke arahku. Terlihat sekali dia minat banget sama mbah dukun.

"Paan sih kok,malah jadi kamu yang mupeng gitu.masalahnya tuh kaya ada yang aneh tau Rin......owhhhh apa jangan-jangan __"tiba-tiba kecurigaan lewat di kepalaku begitu saja.

"Jangan-jangan kenapa?"dia lebih semangat menanggapi ucapanku.

"Tuh cowo denger kali ya,pas mamaku baca persyaratan.secara kan mama bacanya kenceng banget kaya pake toa. Siapa tau pas mama baca Rega ada didekat-dekat rumah,makanya dia denger"

"Persyaratan apaan sih Din?"

"Persyaratan calon suami biar nggak gagal nikah lagi....mana persyaratannya aneh banget tau nggak __harus bener-bener perjaka__harus lahir jumat kliwon__trus harus punya tinggi diatas 180,,aneh kan kaya nggak masuk akal,,,dan ditambah lagi,harus langsung kawin tanpa lamaran resmi"

"Ih aneh banget persyaratannya.tapi dia lolos persyaratan itu Din??,,tinggi dan juga Rega....namanya ganteng banget....pasti orangnya ganteng juga ya???kerja dimana?"

"Biasa aja sih orangnya,kerja di Bank katanya"

"Ih aku mau donk ,,,sumpahhhh,mau nomernya mbah dukun. Kalo hasilnya memuaskan gitu mah aku juga mau. Itu berarti dukun tokcer banget Din"

"Kebetulan saja kali"jawabku akhirnya.

"Yeee,kaga ada di dunia ini yang kebetulan ,Dinda. Pokoknya aku mau ke tempat mbah dukun itu. Mau melet si boss ah mumpung lagi single"

"Si boss ??"tanyaku membeo

"Hehehhe.iya itu mantan kamu,...kamu sudah nggak mau lagi kan????"Rina bertanya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

"Owhhh,pak Nico??"

"Yaiyalah,siapa lagi,masa pak Raka....udah bertaon-taon di gebet nggak nempel-nempel sampe aku malu sendiri"Rina memberengut kesal menceritakan pak Raka. Terlihat sekali dia kecewa dengan usahanya selama ini.

"Yaudah ya,semangat usahanya ,nggak usah pake segala dukun"

"Lah...sendirinya juga pake"

"Engga ya ,itu mamaku yang panas gara-gara aku diomongin orang mulu,lagian mau aku tolak juga kok"

"What,,,ishh sayang banget,,,,sini buat aku saja"

"Kalo dia mau sih"jawabku akhirnya bebarengan dengan suara panggilan di handphone ku.

Segera ku ambil handphone di saku celana panjangku.
Mas Kala.

"Siapa?"tanya Rina sambil berbisik.dan aku memberi tanda padanya agar diam sebentar.

"Iya mas, ada apa?"

"Kebetulan,aku ada di dekat kantormu,pulang aku jemput ya"

"Em tapi mas...."

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang