10.jawaban untuk Rega

850 111 12
                                    

Jam istirahat adalah saat yang paling di tunggu. Rasanya badan sudah lemas dan cape karena tadi pagi tidak sempat sarapan. Kulangkahkan kaki ke kantin sendirian, karena Rina teman makan bareng sudah duluan ke kantin.
Kuedarkan mata ke sekeliling kantin mencari Rina. Biasanya dia menempati meja pojok,tapi saat ini aku tak melihat keberadaannya.
Hemmm ternyata dia pindah meja,segera aku melangkah ke arah mejanya.

Ish sedang apa tuh dia senyum-senyum sendiri ngeliatin hape. Tapi tak lama matanya jelalatan kayak maling.
Ngapain sih tuh anak aneh banget?.Aku akhirnya ke meja pemesanan untuk memesan makanan selanjutnya menghampirinya.

"Hayoo ,,,ngapain tuh" ucapku sambil mendudukkan pantatku di kursi depan nya.

"Nonton drakor...,sung seung hoon oppa hot banget anjiiiir"

"Drakor plus-plus ya??" Dia malah nyengir ,sambil nyodorin hapenya ke arahku.

"Obsessed. Film lama sih tapi rame,mau gak?tar aku kirim link nya?"

"Nggak  ah,lagi males nonton"jawabku sambil mengambil pesanan yang diantar oleh petugas kantin.
"makasih mas"

"Ish,rame tau apalagi denger desahannya lim ji yeon uuuh bikin horny"ucapnya sambil berbisik.

"Bullshits.aku mendesah malah ditinggal kabur"jawabku kesal. Desahan bagiku sangat sensitif. Mengingatkanku dengan Abang.

"Hwhhwhahaha,,,,"Rina tertawa terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya.
"Njirrr.siapa yang kabur???pak Niko???"dia akhirnya bertanya dengan susah payah,saking semangatnya ketawa.

"Bukan ,dia mah demen banget kalo aku bisa mendesah"aku menyuapkan sesendok soto ke mulutku,kulihat dia masih tertawa. Aku heran kesialan ku malah jadi hiburan buat dia.

"Emmm berarti Mas Kala,dia kan cinta pertamamu"

"Kala itu pacar pertama bukan cinta pertama"

"Ooh berarti mantan-mantanmu yang annoying itu"ucapnya sambil menunjuk-nunjuk mukaku pake sedotan.

"Bukan mantan. Orang nggak  jelas ,gak ada status."

"Gila ishhh mau-mau aja begituan sama  orang tanpa hubungan....udah kaya bitch,,,,"

"Nggak  seperti pikiranmu ya . I 'm still a virgin "sanggahku dengan kesal.

"Apa jangan-jangan si Rega ya??? Kalian kan belum ada status"seketika aku tersedak mendengar jawaban Rina.

"Bukan Rega,enak aja. Cowok itu Masa lalu, cinta pertamaku saat aku masih esempe,sebelum pacaran sama Kala.

"Gila,esempe maennya udah jauh banget,Tapi aneh udah begituan,ngapa gak di statusin sekalian"

"Dia sudah punya pacar"

"Pelakor dong, wowww,gak nyangka banget ya dibalik sikap innocent mu itu.....tersimpan gairah yang......"

"Ama dia doang ya nggak sama yang laen"potongku sebelum dia menghakimiku lebih jauh
"abis begituan juga kita langsung gak ketemu sampe sekarang"lanjutku akhirnya.

"Ishhh habis manis sepah dibuang"

"Makanya sampe sekarang kadang aku masih trauma sama desahan ,kelihatan murahan banget.
Sekarang  nggak  mau pake perasaan takut ditinggalin lagi"

"Cetek banget pikiran lo. Mungkin tuh cowok emang gak normal. Ya kalo cowok normal mah denger desahan makin tambah hot........"kulihat dia menutup mulutnya langsung tersenyum dan mengangguk takzim
"siang pak" seketika aku menoleh ke arah pandang mata Rina.
Pak Raka bersama Meta _sekertarisnya berjalan ke arah meja pemesanan.Aku ikutan mengangguk hormat.

"Ishh greget banget dah"dia berucap lagi sambil meremas-remas tissue ditangannya setelah pak Raka menjauh.

"Lah katanya udah move on, mau ganti Pak Nico"ucapku mengingatkan

"Ya dari pada gak dapet . Kalo disuruh milih mending Pak Raka kemana-mana...tapi dianya gak nangkep-nangkep umpannya. Jangan-jangan dah jadian tuh sama si centil Meta ..pake pelet kali tuh cewek ya"

"Dah ah,gak usah ngarep yang tidak  pasti gitu apa"aku sok bijak menasehati. Padahal sendirinya gak ada bijak-bijaknya.

"Kalau liat Pak Raka tuh dingin-dingin gimana gitu,Din,,,,jadi pengen ngangetin...hihihiihihi"kumat lagi kan ganjen nya.
Baru beberapa hari yang lalu bilang tidak  mau berharap lagi.

"Sayur kali diangetin,eh tar pulang ke haltenya bareng ya,aku mau ke Menteng"

"Mau ngapain,tumben kesono-sono"dia melipat-lipat tissue untuk mengusap bibirnya.

"Ketemuan sama Rega,mau kasi jawaban,kan sudah seminggu "

"Serius mau nolak,??tar nyesel lho...emmm tar sekalian kasi nomer aku buat dia ya...bilangin terima jasa permak,,,,permak patah hati.hhihihiihi"

Mimpi apa aku punya temen selebor kek gini. Tapi dia sangat menghibur sekali. Teman tertawa,dan berbagi.Dan yang pasti dia nggak  pernah menghakimiku seperti  orang-orang di kantor ini.

**

Disinilah aku sekarang ,duduk disebuah cafe dekat kantor Rega. Aku sengaja tak mengabarinya terlebih dahulu. Pas aku sudah sampai baru aku kirim pesan kalau mau ajak ketemuan.

Selang lima belas menit dia datang dengan raut muka sedikit tegang tapi kemejanya masih rapi dengan id card menggantung di sakunya yang berlogo nama bank terama.

"Aku sudah pesenin kopi latte,kamu suka gak?"ucapku sambil menyodorkan gelas ke arahnya.

"Kamu masih inget saja"ucapnya sambil menghenyakkan pantatnya di kursi depanku
"emm kok tiba-tiba kesini seharusnya aku yang datang ke rumah"

"Gak papa,sekalian lewat,tadi habis dari rumah teman"kilahku padahal bohong.

"Emmm,,,apa mau bahas masalah kemaren?plis banget jawabannya jangan bikin aku kecewa"lahhhh orang mau ditolak gimana tidak bikin kecewa coba.

"Maaf Ga,aku......"seketika aku terdiam saat tangannya menarik tanganku,menggenggamnya kemudian.

"Ga"aku berusaha menarik tanganku tapi di terlalu kuat menahannya.

"Please Din aku janji bakal bikin kamu bahagia. Kalo kamu belum ada rasa sama aku,aku ikhlas menunggu, asal kamu terima aku,,,,Din" dia memohon,mukanya sudah pias sepertinya dia sudah mengerti  jawaban yang akan aku berikan.

"Maaf aku tidak  bisa"ucapku lagi akhirnya. Aku kembali menarik tanganku dengan cukup keras dan aku berdiri hendak pergi.

"Shit!!!"jangan gini Din!" dia menarik tanganku lagi, lalu keluar dari kursi  berusaha memelukku..tapi  aku menepisnya.

"Maafkan aku ,tolong lupakan aku !aku nggak  bisa terima kamu,.masih banyak wanita di luar sana yang lebih baik buat kamu."

"Engga Din,sudah banyak yang aku korbanin buat kamu. Aku tidak mau aku tidak  bisa" dia menjambak rambutnya dengan frustasi.Aku mendekat kearahnya,lalu ku peluk dia untuk menenangkan  hatinya.

"Lupakan aku"setelahnya aku lepaskan pelukan itu dan pergi meninggalkan cafe. Sempat kudengar Dia berteriak histeris ,tapi aku menulikan telinga.
Maafkan aku Rega.

Sesak di dada akhirnya perlahan hilang. Memaksakan hubungan tanpa rasa itu pasti akan sangat menyakitkan. Seperti perasaanku selama ini.

Hampir jam delapan aku sampai di rumah . Ada mobil terparkir di halaman. Mobil siapa? Entahlah aku tidak mengenali jenis mobil dan punya siapa,tapi sepertinya bukan punya Nico atau Kala.

Segera aku masuk ke rumah setelah mengucapkan salam. Kudengar mama menyambut salam ku .

"Itu Dinda Nya sudah pulang,kemana saja ,Din jam segini baru pulang,ada yang nyariin nih"mamaku berdiri menyambutku .
Ada tamu yang membelakangiku. Siapa ? Aku tak  tau. Dari belakang seperti laki-laki muda dengan badan tinggi tegap. Aku tak mengenalinya

"Siapa ma?"tanyaku sambil melangkah maju dan seketika dia menoleh,jantungku rasanya melompat dari tempatnya.

"Pak Raka???"

****

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang