KEBELET KAWIN ( Lengkap)

19. end

Kala..

Mobil merah itu terparkir asal di belakang mobil Raka ,lalu pengemudinya turun dengan tergesa .
Sekejap dia terlihat kaget dengan keberadaan Raka ,lalu berjalan cepat ke arah teras menuju ke tempat kami.

" Raka !!" Desisnya melotot melempar tatapan benci dengan dada naik turun mengeratkan rahang.

" Kala__"

Belum selesai Raka menyelesaikan ucapannya secepat kilat Kala layangkan tinju ke rahang Raka.

Bughhh

" Anjiing lu ya!! Udah gua bilang jauhin Dinda!!"

Raka mengusap sudut bibirnya menyalang kearah Kala.

" Bacot Lo!!! Penipu Lo bajingan!!!!!
Siapa elo ngatur-ngatur gua!!!!"

Bughhh

Raka tak mau kalah membalas pukulan ke perut mantan sahabatnya itu.
Posisi mereka sangat imbang dengan badan sama-sama tinggi besar saling memukul dan memaki.

Kala jatuh tersungkur lalu berusaha bangkit dengan wajah geram.
" Dinda milik gua taiiii!!!!!"

Lelaki itu kembali meringsek ke arah Raka hendak melayangkan bogem mentah lagi, tapi Raka menangkisnya.

" Lo pikir gue akan percaya dan diam saja seperti sepuluh tahun lalu,cihhh
Perlu Lo tau gue sudah tau semua kebusukan Lo dan sekarang Dinda milik gua____"

" Bajingannn!!!!"
Kala kembali melayangkan tinjunya tapi teriakan mama membuat pukulannya melayang di udara.

" Cukup Kala!!!"

Lelaki itu terkesiap sambil mengatur nafasnya yang naik turun menoleh ke mamaku.
" Ma___"

"Berhenti mengharapkan Dinda' Kal!! Dinda akan menikah bulan ini dengan Raka"

Kala menggeleng berulang kali tak percaya. Matanya nanar wajahnya pucat, tangannya mengepal.

" Nggak ma!! Nggak boleh !!! Dinda milik Kala ma!!!!!"

" Cukup kala!! Kalian sudah berakhir!" Kali ini suara papa.

" Enggak pa! Dinda punya Kala. Kala yang lebih dulu mencintainya___"

" Tapi aku tidak pernah mencintaimu mas" jawabku lantang.

Lelaki itu reflek menoleh ke arahku.
" Katakan ini bohong Din!"

Aku menggeleng.
" Aku mencintai Abang. Dari sepuluh tahun lalu jauh sebelum kita pacaran"

Kala terkekeh dan berdecih.
" cinta monyet __ "

"Aku serius" potongku .
" Lupakan aku Mas"

" Aku sangat mencintaimu Din"

" Itu hanya obsesi Mas , bukan cinta . Dari awal hubungan kita kamu selalu memaksakan keinginanmu.
Bahkan sampai kita sama- sama terluka. Cukup ! Sekarang aku sudah tidak mau lagi"

Kala mengusap wajahnya kasar tanpa suara, menatap diriku tak percaya.
Baru sekarang aku berani mengutarakan isi hatiku dan itu membuat hatiku sedikit lega.

" Kasih aku kesempatan sekali lagi" tawarnya maju mendekatiku,tapi kakiku mundur menjauhinya diikuti gelengan di kepalaku.

"Terima kenyataan Kal" ucap Raka beberapa meter dariku.

Sontak Kala menyalang ke arah Raka lalu kembali meringsek menarik kerah kemeja kekasihku dengan emosi yang meledak.
" KURANG AJAR!!!!"

Bughhhh