17. keputusan final

1.1K 113 12
                                    


" Etdah muka lecek pisan!!! Kenapa sih? Cerita dong! Lagi semalam juga gak kasih kabar kenapa?" Pagi-pagi sepuluh menit aku sampai di kantor Rina tiba-tiba sudah duduk di depanku sambil nyerocos panjang lebar ,mengajukan komplain karena semalam aku tak kasih kabar dan hari ini mukaku benar-benar tertekuk.
Karena apa?
Ya pasti karena Raka dan kejadian semalam.
Enek banget kalo ingat kejadian semalam,apalagi pas dia ninggalin aku di butik sendirian kayak orang tolol dan dia malah nungguin di mobil.
Astaga!!

" Woy kenapa???" Rina melambaikan tangan didepan wajahku dengan muka kesal

" Dia belok beneran deh Rin" gumamku

"Eh? Maksudnya? Pak Raka?"
Aku mengangguk.

Rina mencondongkan badan mendekat ke arahku.
" Gay? Atau aseksual??"

" Apapaun itu pokoknya nggak lurus"aku mendengus.

" Kamu udah cek?"

" Apanya?"

" Itunya?"

" Auk ah. Ngapain kesono-sono. Semalem aku tuh ke butik fitting baju pengantin . Aku pake gaun seksi cantik aja dia tak bergeming . Dari situ aja udah ketahuankan"

" Kurang seksi maybe"
Aku melempar bolpoin yang sedang aku pegang kearahnya sambil mencebik dia kaget namun sigap menangkap sambil meleletkan lidah.

" Tapi__ trik dan tips dari aku kemaren??"

" Rina__ dia malah bilang katanya sakit matanya liat aku pake baju merah. Astagaaa" aku mengepalkan tangan emosi,Rina menggeleng - gelengkan kepala tak percaya ,matanya mengerjap tapi mulutnya diam tak berkomentar .

" ish!!! Kasih cara dong gimana ngomong pisahnya!!?"

" Hah? Serius secepat itu?"

" Ya mau kapan lagi, sebulan tinggal menghitung tanggal Rina, aku nggak mau kejebak dalam pernikahan palsu "

" Nikahnya asli Din tapi eMPe nya palsu. Hahahahhah"

" Rese"

" Ayo bantu mikir dong,mana kemaren tau gak dia itu bikin aku tambah illfeel banget pas aku nyobain baju yang kedua aku ditinggal kabur gitu aja, dia malah nunggu di mobil. Ish parah banget itu orang pokoknya. Dari kesekian mantan-mantanku nggak ada yang separah itu"

" Yaiyalah Din secara dia doang yang belok,hahahaha."

Aku mendengus lalu menghempaskan nafas.
" Sudah belok , kaku ,nggak perhatian ,apa yang harus dipertahankan???"

" Duitnya" dia memilin jari telunjuk dan ibu jarinya mengode kata duit yang barusan ia ucapkan.
" Gantengnya juga"

" Sinting . Nggak ada bedanya kawin sama patung "
Aku mengusap wajahku kasar ,Rina mencebikkan bibir.

" Padahal kalian sudah kenal lama ya tapi kenapa malah begitu"

" Kenal lama tak menjamin kita dekat dan saling memahami"

" Coba kamu tes sekali lagi deh Din"

" Tes apalagi?"

" Sosor aja bibirnya kira-kira nafsu nggak"

Aku memutar bola mata.

" Kalo nggak buka tiga kancing atas ,naikin rok mu kira-kira anunya bangun nggak" jemarinya menunjuk-nunjuk dadaku kemudian mukaku dengan bolpoin yang tadi aku lempar.

Aku mendengus.

" Kalo masih nggak mempan juga pegang anunya . Kalo masih gak bangun berarti game over"

KEBELET KAWIN ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang