『Edisi Ramadhan』
❝perubahan yang sangat memuakkan, namun juga memuaskan. Ini benar-benar niat, namun kehadirannya juga dampak dari berubahnya kepalsuan ini❞
"Kamu berhasil" ujar pemuda sembari memandang bangga gadis dihadapannya.
"Itu karenamu!" gad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
fake santri | سانتريوهمية
Pertama-tama "Selamat menunaikan ibadah puasa" buat yang menjalankan💙🙏🏻
Terima kasih buat yang sudah meng'klik cerita ini dan menyimpan di reading library💙💚
⚠️Cerita sudah selesai, tapi saya mohon tetap tinggalkan VOTEMENT!!
H-1
[fake SANTRI]
Didepan teras sebuah rumah terlihat sepasang suami istri dengan raut khawatir, dengan sesekali menolehkan kepala menghadap pagar untuk memastikan seseorang yang mereka tunggu datang.
Tapi tunggu!
Apa yang membuat mereka menunggu? Siapa? Mengingat kondisi, waktu sudah menununjukkan pukul 2 dini hari.
Kriekk~~
Suara geseran pagar terbuka itu membuat sepenuhnya atensi pasangan suami istri itu teralih. Melihat seorang gadis yang berjalan sempoyongan menuju mereka.
Sang suami yang terlihat marah berjalan mendekati gadis yang baru datang itu.
Tapi sayang, belum sampai mulutnya terbuka untuk memarahi, lebih dulu gadis itu ambruk. Dengan sigap laki-laki paruh baya itu menangkap tubuh anak gadisnya yang sangat bau dengan aroma alkohol yang sangat menyengat.
Paginya--
Didalam sebuah kamar dengan nuansa monokrom, pagi ini terlihat seorang gadis yang sedang mengumpulkan nyawanya yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Yang pertama kali gadis itu rasakan hanya kepalanya yang terasa berat dan pusing.
"Bangunlah, mandi, lalu turun untuk sarapan!" ujar wanita paruh baya yang baru saja masuk kekamar anak gadisnya.
Setelah mendengar teguran dari sang Ibu, gadis itu bangkit dan melangkahkan tungkai kakinya menuju kamar mandi walau kepalanya masih terasa sakit.
Langkah kaki gadis yang terlihat sudah segar itu menuruni tangga, mendekati diri ke arah meja makan yang sudah dikelilingi Ayah, Bunda dan salah satu adiknya.
Sampailah gadis itu disalah satu kursi yang biasanya ia duduki pas sarapan, makan siang dan makan malam. Mendarati pantatnya dan mengucapkan sepatah kata sebagai basa-basi disetiap paginya.
