dua tiga | ثلاثة وعشرون

200 59 4
                                    
















H+22






-e n j o y-









Pagi ini pukul 09.32 wib, Rachel sudah siap dengan pakaian rapi dan tas slempangnya. Dirinya sedang menunggu Ana dan Salma yang akan menjemputnya untuk pergi menjemput Erin.

Pasal dirinya yang sudah dilamar Bayu-- ketiga sahabatnya belum ada yang tau, rencananya pas mereka sudah berkumpul.

"Belum sampe temen mu?" tanya Bunda.

Rachel ngegeleng, "Ohiya Bund, kayanya Rachel bukanya ga dirumah. Kita mau bukber diluar, tapi tenang Bunda bakal ketemu calon mantu Bunda pas pulang bukber"

Bunda senyum, "Iya deh, tapi Kak--"

"Aduh Bund, mereka udah sampe-- Kakak pergi dulu yah Assalamualaikum"

Rachel langsung salaman dan berlari menghampiri kedua sahabatnya itu, Bunda hanya menggeleng saja.

Sekarang Rachel dapat melihat mobil Ana, Ana pun buru-buru membuka kaca jendela.

"Hai! Ayo buruan, ga sabar ini!" ujarnya.

Rachel ngangguk terus dia membuka pintu belakang, ia dapat melihat Salma yang sedang berkutik dengan Handphone-nya.

"Assalamualaikum, Sal!" sapanya.

Salma noleh terus menampilkan senyum khasnya, "Waalaikumsalam, calonnya Mas Bayu!" guraunya.

Rachel tampak terkejut, "Kok?"

"Kenapa?"

"Kok kamu tau?"

"Oh? Jadi bener kamu calonnya dia?"

"Hah?"

"Yeee, hah hoh hah hoh! Pokonya jelasin nanti!"

Rachel mengerjap berkali-kali.

Mobil Ana tampak sudah menjauh dari area komplek, mereka sangat menikmati perjalanan-- sesekali mereka bergurau sampai tertawa karena lelucon yang dilontarkan Salma.

Sampai akhirnya mereka sampai di suatu komplek, Salma buru-buru mengabarkan Erin untuk bertanya yang mana rumah dia.

"Katanya pager putih, dinding warna hijau" ujar Salma.

Ana kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan lambat.

"Itu tuh si Erin!" ujar Rachel.

Mobil Ana sudah sampai didepan pgar rumah keluarga Erin, Erin sebagai tuan rumah pun mempersilahkan masuk mobil sahabatnya itu.

Rachel, Salma dan Ana pun keluar, membuat Erin langsung memeluk satu per satu.

"Gila, saya kangen banget sama kalian!!" ujar Erin antusias.

Salma yang dipeluk erat pun menepuk punggung Erin, "Udah-udah, aku nya pengap ini!"

Erin pun melepaskan pelukannya, dan mempersilahkan ketiganya untuk masuk kedalam rumahnya.

fake santri | سانتري وهميةTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang