H+25
-e n j o y-
Bayu Pangalila, sekarang menjadi laki-laki yang sangat idaman-- sudah memiliki iman yang kuat, lelaki yang lembut, tampan, berwibawa dan jenius.
Kesibukannya sekarang adalah senang berdiam diri didalam studio yang ada di Agensi milik Ayahnya, berkutat dengan alat-alat musik seperti monitor, keyboard, headphone dan sebagainya.
Seperti siang ini-- Bayu sedang fokus mendengarkan seseorang yang sedang menyanyikan lagu yang ia ciptakan beberapa waktu tempo hari.
"Sudah bagus, kalau gitu kau boleh rekaman sekarang" ujarnya kepada seorang trainer yang akan debut solo bulan depan.
Pemuda itu mengangguk lalu berjalan menuju ruangan khusus untuk rekaman.
Belum saja Bayu mempersilahkan sang trainer memulai, handphonenya lebih dulu mengalihkan atensinya-- ia pun menyuruh pemuda yang siap rekaman itu untuk menunggu sejenak.
Mama.
Bayu mengernyitkan dahinya sejenak, tumben sekali sang Ibunda menelponnya siang-siang begini.
"Assalamualaikum Ma?"
"Waalaikumsalam, Bay kamu nanti bisa pulang?"
"Kenapa Ma?"
"Kenapa? Kamu nanya kenapa? Emang salah Mama nyuruh anak sendiri pulang?! Pokonya gamau tau nanti kamu pulang!"
Pip...
Bayu meringis sambil memegang telinganya yang seolah pengang mendengar omelan dari sang Bunda.
"Waalaikumsalam"
Setelah itu ia langsung melanjutkan tugasnya, walaupun ia masih berfikir bagaimana caranya ia pulang sore ini.
Dua jam sudah Bayu akhirnya mempersilahkan seorang trainer itu untuk istirahat, lalu ia mencari nama seseorang dihandphonenya.
"Halo Bang kenapa?"
"Assalamualaikum Thur! Nanti kamu bisa menggantikan saya distudio buat rekaman ulang Yudha?"
"Waalaikumsalam, bisa Bang! Emang Abang mau kemana?"
"Saya ada urusan mendadak sama Mama saya, jadi kalo kamu bisa abis buka kamu hubungi Yudha aja"
"Okey Bang, siap!!"
"Yaudah makasih Thur, kalo gitu saya tutup Assalamualaikum!"
Pip..
Bayu melihat jam dinding sebentar, ia harus cepat sampai rumah sebelum jalanan macet, Ia pun buru-buru keluar menuju parkiran.
Didalam mobil, Bayu lebih dahulu memberi kabar kepada calon istrinya-- Rachel, setelah itu ia langsung menginjak pedal gas dan membelah jalanan Ibu kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
fake santri | سانتري وهمية
أدب الهواة『Edisi Ramadhan』 ❝perubahan yang sangat memuakkan, namun juga memuaskan. Ini benar-benar niat, namun kehadirannya juga dampak dari berubahnya kepalsuan ini❞ "Kamu berhasil" ujar pemuda sembari memandang bangga gadis dihadapannya. "Itu karenamu!" gad...