Bisa yok votenya dinaikin, terus kalo bisa komen
H+7
-e n j o y-
Sekarang dengan wajah super bengkak ala orang bangun tidur, anak asrama 96B sedang menunggu giliran mandi.
Waktu hari ini sudah menunjukkan pukul 02.24 wib, masih dini banget-- tapi gabisa engga, karena abis ini mereka harus bantu-bantu nyiapin sahur.
Puasa sudah hari ke-7, karena anak asrama 96B termasuk golongan senior, maka mereka harus bisa bantu-bantu ngeringanin beban Bibi dapur.
Salma dan Ana sudah mulai masuk buat mandi, sedangkan Erin dan Rachel duduk termangu sambil sesekali kepalanya jatuh karena ngantuk.
Tidak sampai tiga puluh menit, bergantilah Erin dan Rachel yang mandi. Ana dan Salma menunggu sambil celingak-celinguk ngeliatin sekitar, seringnya liat keatas pohon rimbun disamping kamar mandi.
Mereka berdua sebenernya takut, karena ga sekali dua kali mereka denger rumor-rumor yang bikin merinding.
"Kamu liburan mau pulang?" celetuk Salma memecahkan keheningan.
"Iyalah Sal, lumayan liburannya panjang" jawab Ana.
"Bareng aja kalo gitu, kan kita sama-sama Bekasi" ujar Salma.
"Handphone kamu dititipin?"
"Iya, biar mudah kalo ada apa-apa"
Saat Ana mengangguk, Erin dan Rachel sudah selesai. Mereka pun langsung melangkah keasrama sebentar buat sholat tahajud sama ngembaliin alat mandi.
---
03.02 wib.
Didapur ponpes sekarang ada beberapa orang santriwati-- sekitaran 15 orang, salah empatnya ya anak asrama 96B dan juga ada sekitar 8 santriwan.
Karena ada beberapa sayur yang belum mateng tugas 15 santriwati bantuin metik-metikin sayuran dan ngupasin beberapa bumbu.
Disini Rachel merasa ingin menunjukkan salah satu kegemarannya-- apalagi kalau bukan memasak.
Sudah lama Rachel rasa ia tidak memasak, setelah masuk ponpes.
Maka dari itu ia mengambil alih tugas Bi Ina-- kepala dapur ponpes Kun Anta, yang lagi ingin masak kentang balado.
Suara benturan yang berasal dari spatula dan wajan, bersamaan dengan suara osengan itu pun menimbulkan bau harum yang menyeruak keudara dapat membuat siapa saja jatuh cinta saat mengendusnya.
Dengan telaten tangan mungil Rachel mencampurkan beberapa bumbu bubuk seperti penyedap rasa, garam, dan sebagainya kedalam wajan yang sudah berisi kentang yang sudah terlihat menyatu dengan bumbu sambal.
Ia lalu menyendok satu kentang yang sudah berbentuk dadu, memasukkan kedalam mulut untuk ia cicipi.
Rachel mengangguk merasa puas dengan masakannya, lalu mengambil mangkuk buat wadah kentang baladonya.
"Kentang baladonya udah" celetuk Rachel.
Semuanya ikut menoleh, "Ini tempe sama tahunya juga sudah, Rachel tolong panggilin Ikhwan buat nyajiin ini ke meja makan" suruh Bi Ina.
"Siap Bi"
Karena yang lain masih sibuk dengan kerjaannya, Rachel yang habis masak pun ditugaskan untuk manggil para ikhwan sesuai perintah Bi Ina.
KAMU SEDANG MEMBACA
fake santri | سانتري وهمية
Fanfic『Edisi Ramadhan』 ❝perubahan yang sangat memuakkan, namun juga memuaskan. Ini benar-benar niat, namun kehadirannya juga dampak dari berubahnya kepalsuan ini❞ "Kamu berhasil" ujar pemuda sembari memandang bangga gadis dihadapannya. "Itu karenamu!" gad...