⚠️Sebaiknya baca ini sesudah buka puasa!
H+26
-e n j o y-
Sudah seminggu setelah kejadian Mama Haina menyuruh Bayu agar segera menikah, dan enam hari lalu Bayu pun berhasil membujuk Rachel untuk mau diajak kejenjang yang lebih serius.
-enam hari sebelumnya-
Mobil BMW i8 milik Bayu telah sampai disuatu Butik milik sang gadis, ia pun memasuki butik sembari menyapa karyawan-karyawan lain.
"Eh Pak Bayu? Nyari Rachel?" tanya Caca yang kebetulan sedang membereskan baju.
"Iya, Rachel ada kan?"
"Ada kok Pak, masuk aja"
Bayu mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya menuju ruangan berpintu kaca buram yang bertuliskan CEO.
"Assalamualaikum?" ucapnya sembari mengetuk pintu.
"Waalaikumsalam"
Rachel senyum pas mendapati Bayu, "Kenapa ga ngabarin kalo mau mampir? Siang-siang begini pulak, jam pulang masih lama tau Mas"
Bayu mengikuti langkah Rachel, setelah sang gadis duduk dikursi kebesarannya, ia pun langsung duduk dikursi yang ada dihadapan Rachel.
"Mau ada yang dibicarain!"
Rachel mengernyitkan dahinya, "Ada masalah?"
Bayu ngangguk, terus wajahnya langsung masang wajah serius.
"Ada apa?" tanyanya.
"Janji dulu jangan marah" mohon Bayu sambil memelas.
Rachel kan jadi gemes, terus dia senyum "ya tergantung"
"Janji dulu ihh"
"Oke-oke ga bakal marah"
Bayu senyum sejenak, lalu menatap dalam Rachel.
"Ish, ngeliatinnya jangan gitu!"
"Mama nyuruh kita cepet nikah!"
Rachel membulatkan matanya, "I-iya kan kita bakal nikah Mas"
"Aku tau Ra, tapi Mama mau kita nikah sebelum lebaran"
Rachel kaget lagi, "Apa?! Nyiapin pernikahan itu ga mudah"
"Kata Mama kita disuruh akad dulu aja, kaya Aksa sama Erin. Resepsinya terserah mau kapan, yang penting sah dulu!"
"Mas ga masalah emang?"
"Seharusnya aku yang ngomong gitu, Kamu mau ga? Mama ngebet punya cu--"
"Shht! Ish! Jangan ngomongin itu dulu!" ujar Rachel malu><
KAMU SEDANG MEMBACA
fake santri | سانتري وهمية
Fanfic『Edisi Ramadhan』 ❝perubahan yang sangat memuakkan, namun juga memuaskan. Ini benar-benar niat, namun kehadirannya juga dampak dari berubahnya kepalsuan ini❞ "Kamu berhasil" ujar pemuda sembari memandang bangga gadis dihadapannya. "Itu karenamu!" gad...