Sandi tidak memasukkan kedalam hati kata-kata Angelina kemarin. Dia masih gencar meminta David untuk mengenalkannya pada Angelina. Dan soal PJ. David tetap memberikannya. Memberikan dalam bentuk uang sepulang sekolah.
Kemarin Angelina tidak mengajak David pulang bersama. Padahal dia sudah merencanakannya. Dikarenakan ibu Angelina telah menjemputnya duluan menggunakan mobil. Saat menawarkan tumpangan pada David, cowok yang merupakan pacarnya itu menolak. David bilang rumahnya dekat dengan sekolah jadi dia tidak perlu tumpangan. Berjalan kaki 5 menit saja David sudah sampai di rumah.
Seperti yang David bilang. Hari ini David yang akan mentraktir Angelina sebagai ganti bekal yang diberikan Angelina kemarin. Angelina tidak keberatan, dia malahan senang. David bukanlah cowok yang tampak ingin menguras dirinya. Itu kelihatan dari sikap David.
Ada yang mengatakan, kita hidup itu harus gantian. Saat kita kesusahan, kita dibantu oleh teman kita. Dan saat teman kita yang kesusahan, giliran kita yang membantunya. Saat kita kecil, orang tua kita susah payah bekerja untuk kita. Saat kita sudah dewasa, gantian kita yang bekerja untuk orang tua kita. Kita harus bisa mengerti orang lain. Jangan hanya ingin kita saja yang dimengerti oleh orang lain.
Seperti itulah prinsip hidup David.
David mengumpulkan keberanian untuk mendatangi Angelina ke kelasnya. Dan saat tiba di kelas Angelina, orang-orang pada melotot melihatnya. Seperti ingin menguliti David karena masuk ke wilayah mereka. Sebelum memanggil, Angelina langsung menghampiri David.
"Makan bareng di kantin kan?"
"Hm." Gumaman David adalah jawaban 'Iya'.
David dan Angelina memilih bangku yang tidak ditempati oleh siapa pun. Meletakkan mangkuk bakso yang mereka beli tadi di atas meja tidak lupa segelas es teh. Awalnya tidak ada gangguan sampai tiba-tiba Sandi dan tiga temannya ikut bergabung bersama mereka.
Sandi merangkul bahu David membuatnya hampir tersedak. "Sorry bro." Ucap Sandi menampilkan cengiran tidak bersalah. Tiga teman Sandi tertawa melihat itu.
Sementara Angelina menatap tidak suka. Orang sedang kesusahan bukannya ditolongin tapi malah diketawain.
Ketika Angelina ingin memberikan minumannya pada David, cowok tersebut sudah terlebih dulu meraih gelas es teh miliknya dan meminum minuman manis itu. Sesekali menepuk dada.
"Hai Angel." Sapa Sandi. "Nama lo cantik. Sama kayak orangnya."
Hei, bolehkah Angelina muntah sekarang? Perutnya terasa mual mendengar gombalan Sandi. Selera makannya pun jadi hilang.
"Kita boleh kan kenalan sama pacar lo?" David mengangguk. Dia sibuk makan jadi tidak tahu ekspresi apa yang Angelina pasang saat ini.
'Tidak apa. Hanya kenalan doang.' Batin David tidak terlalu memikirkan maksud lain Sandi.
Angelina terlihat risih dengan kehadiran Sandi bersama temannya. Angelina cuma ingin berdua dengan David dan tidak ada yang menganggunya. Tidak apa-apa meski tidak ada percakapan diantara mereka. Yang terpenting adalah momen berduanya. Itu saja. Tapi kenapa harus ada penganggu di sini?
"Kenalin, nama gue Sandi. Ini temen-temen gue. Yang disamping gue namanya Raka. Terus disampingnya Raka namanya Erfan. Dan yang diujung namanya Ferry."
"Hai." Ketiga teman Sandi melambaikan tangan.
Senyuman yang David tunjukkan tidak bisa dibilang senyum keramahan. Senyum dengan adanya maksud lain. Angelina tahu itu. Mudah sekali terbaca.
"Lo kenalan kalo cuma mau ngerebut gue dari David mending gak usah kenalan sekalian!"
Suara Angelina yang naik beberapa oktaf mengundang perhatian penghuni kantin. Semuanya jadi memperhatikan tempat mereka duduk. David yang baru selesai menghabiskan baksonya terkejut dengan nada bicara Angelina. Begitu juga dengan Sandi dan teman-temannya.
Tidak ada yang menyangka kalau Angelina akan bersuara seperti itu. Bahkan David sekalipun.
"Cukup tau wajah sama nama gue aja udah kan?"
Setelah itu Angelina menarik tangan David keluar kantin. Sama seperti yang dia lakukan kemarin.
Braak.
Sandi memukul meja didepannya. "Sok banget itu cewek. Mentang-mentang dia cantik." Dua kali Angelina mengeluarkan kata-kata pedasnya pada Sandi.
"Gue rasa dia beneran suka sama si David." Kata Raka menyeruput es teh dari sedotan bekas bibir Angelina. Sandi mengambil sedotan itu dan membuangnya ke lantai.
"Enak banget lo main makai sedotan bekas Angelina."
"Dih, santai dong."
Lalu Sandi meminum es teh milik Angelina dari gelasnya langsung. Raka mendecakkan lidah melihat kelakuan temannya itu. 'Tadi gue gak boleh minum lewat sedotan. Lah dia minum juga tuh.'
Itu beda Raka. Gelas yang Angelina pakai tidak ada bekas bibirnya jadi tidak masalah dan masih diperbolehkan. Yang tidak boleh itu menggunakan peralatan makan bekas orang lain.
"Sikap Angelina dah jelas banget nolak lo sebelum lo nembak dia." Erfan menepuk-nepuk pundak Sandi. Memasang wajah prihatin yang dibuat-buat. "Mending lo mundur aja dah."
Sandi menepis tangan Erfan. "Enak banget mulut lo ngomong. Masa gue ngasih cewek incaran gue ke orang lain. Gak bisa gitu!"
"Tapi kata Erfan bener, San. Daripada entar lo malu denger penolakannya pas lo nyatain perasaan lo. Mending lo mundur dari sekarang aja." Sahut Ferry dari ujung bangku.
"Kalian berdua bener-bener. Bukannya semangatin gue malah nyuruh gue nyerah."
Raka menopang dagu. "Elah. Kayak gak ada cewek lain aja yang bisa lo dapetin. Sarah dari kelas IPS 4 juga gak kalah cantiknya sama dia." Ujarnya dengan santai.
"Masih cantikan Angelina."
"Tapi dia dah punya orang, San. Cari yang lain ngapa."
Kata-kata Raka ada benarnya. Namun Sandi tidak akan menyerah begitu saja. Sebelum dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan, dia tidak akan berhenti.
Hah, pada akhirnya niat Sandi memang bukan hanya untuk sekedar dekat dengan David. Niat sesungguhnya adalah ingin mengambil Angelina dari David.
***
Jangan lupa berikan vote, komen, dan kritiknya.By : riyanda_
Date : Kamis, 18 Maret 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Better If I'm Alone (On Going)
Romance[Update Setiap Hari] [Jangan lupa follow dulu sebelum dibaca] Kehidupan bukanlah sesuatu yang bersifat kekal. Itulah yang tertanam didalam hatinya. Dia merupakan sosok misterius di sekolahnya. Dikenal sebagai lelaki yang penyendiri, diam, dan jarang...