Waktu istirahat tiba, David yang niatnya mau beli jajanan di kantin didatangi oleh Angelina ke kelasnya. Cewek bule itu membawa bekal yang isinya nasi dan lauk pauk.
Satu kelas pada heboh karena kedatangan Angelina. Siapa yang tidak tahu dengan seorang bernama Angelina Thomson? Cewek cantik yang ibunya keturunan bule. Tepatnya ibu Angelina berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari Indonesia. Cuma David seorang yang tidak tahu itu.
Dari masa MOS Angelina sudah menjadi pusat perhatian tanpa dia sadari. Mulai dari kakak kelas sampai teman satu angkatan pasti tahu dengan Angelina. Bahkan semua guru tahu dengannya. Tapi yang menarik perhatian Angelina hanya David saja. Cowok yang tidak terlalu banyak oceh adalah tipe Angelina.
Banyak anak cowok yang diam-diam menyukai Angelina. Sebagian dari mereka pernah menyatakan perasaan padanya namun ditolak.
Namun mereka yang tidak mengenal Angelina tidak tahu kepribadiannya yang suka mengeluarkan kata-kata pedas. Hampir semua teman satu kelasnya sudah pernah diberikan kata-kata pedas itu oleh Angelina. Biasanya jika Angelina merasa tidak suka maka dia mengatakannya.
Angelina berjalan santai menuju meja David. David berdiri terdiam disamping mejanya. 'Dia ngapain ke sini?' Heran David.
Dengan senyuman manis yang mampu membuat para cowok luluh, Angelina memberikan bekal yang dia bawa. "Ini untukmu."
"Apa ini?" David mengambil bekal itu dan membuka sedikit tutupnya.
"Bekal untuk David. Aku yang buat sendiri loh." Ujar Angelina merasa bangga. Angelina sangat yakin dengan kemampuan memasaknya. Jadi sudah pasti rasa makanan itu enak.
David menutup kembali bekal tersebut. "Hmm. Terimakasih."
Anak cewek yang menyaksikan interaksi mereka ada yang bingung dan ada pula yang gemes sendiri menyaksikan pemandangan manis, menurut mereka. Mereka yang bingung adalah orang yang tidak tahu apa hubungan Angelina dengan David. Kenapa tiba-tiba Angelina memberikan makanan pada cowok itu? Begitulah pikiran mereka.
Sedangkan anak cowok yang tadi pagi mewawancarai David soal Angelina mulai mendekati dua sejoli itu. Senyum pengikat dipasang oleh Sandi. Tiba-tiba merangkul bahu David sok akrab. Nyatanya tidak.
"Cie, jangan lupa PJ lo ya."
"PJ apaan?" Angelina langsung menyahut tidak suka. Dia menarik satu tangan David hingga terlepas dari rangkulan Sandi. "Gak ada PJ." Ucapnya lagi.
"Kalo mau jajan beli sana di kantin. Punya uang, kan? Jangan nguras uang orang dengan alasan minta PJ."
Jleb.
Setelah itu Angelina membawa David pergi dari kelasnya.
Kelas yang semula heboh jadi terdiam. Perkataan Angelina seperti panah yang menusuk ke jantung meski hanya ditujukan pada Sandi. Begitu pedasnya Angelina berkata kalau dia tidak suka dengan tindakan ataupun kata-kata seseorang.
*****
David dan Angelina duduk disalah satu kursi dekat taman Sekolah. Beberapa pasang mata memperhatikan mereka dan keduanya tidak mempedulikan itu.
Sebelumnya Angelina mengambil bekalnya di kelas. Teman sekelas Angelina terkejut ketika dia membawa David yang entah murid dari kelas mana, mereka tidak tahu pun tidak kenal.
David tidak memakan bekalnya. Dia menatap Angelina yang sibuk makan disebelahnya.
Kalau dilihat dari dekat begini, Angelina memang cantik. Dagunya runcing. Hidungnya mancung. Kulit wajah mulus dan bersih. Rambutnya berwarna kecoklatan dengan mata yang senada. Siapa pun dalam sekali lihat pasti akan menyukai sosok Angelina.
Namun apa yang membuat Angelina sampai suka dengan David? Yang bila dilihat secara seksama, David tidak sebanding dengan Angelina. Malahan mungkin tidak cocok.
"Gak dimakan makanannya?"
David tersentak. Dia keasyikan memperhatikan Angelina.
"Ini mau dimakan." Kata David membuka bekal yang diberikan Angelina, sang pacar.
Angelina pun tersenyum dan melanjutkan makannya. Makan dalam keheningan, tidak lama kemudian keduanya sudah menghabiskan makanan mereka.
"Gimana? Enak gak?" Tanya Angelina seusai mereka makan.
"Enak. Kamu yang buat?"
Angelina mengangguk semangat. "Iya. Aku bangun pagi banget biar bisa buatin bekal untuk kamu. Jantungku detaknya kenceng pas aku sedang masak. Takut kalau kamu bilang gak enak. Padahal kan emang kata Mama masakanku rasanya enak. Tapi aku tetep aja takut dikatai gak enak."
Tanpa sadar David menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum melihat Angelina begitu semangat bercerita. David yang tidak banyak bicara, ketika ada seseorang yang mau bicara banyak dengannya seperti ini rasanya David sangat senang.
Angelina juga bukan tipe orang yang banyak bicara. Tapi jika dia tertarik pada seseorang, disitulah Angelina mengeluarkan sifat cerewetnya.
Kenapa tipe cowok Angelina adalah orang yang tidak banyak oceh, atau sebut saja pendiam? Kontras dengan dirinya yang akan cerewet pada waktunya. Berdasarkan informasi yang pernah Angelina baca di internet, orang pendiam itu rata-rata lebih banyak mendengarkan. Jadi Angelina sangat senang disaat dia sedang bercerita didengarkan dengan baik. Dan Angelina mengharapkan pasangan yang seperti itu. Pasangan yang mau mendengarkan segala keluh kesahnya.
"Besok mau dibuatin bekal lagi gak?"
"Gak usah, entar ngerepotin." David menolak tawaran Angelina. Dia tidak mau dikatain cowok yang menguras keuntungan dari pacarnya.
Sepintas David mendapatkan ide. "Gantian aja. Aku yang traktir kamu besok. Gimana?"
"Boleh tuh. Gak apa."
Sesaat saling memandang, tidak tahu apa yang lucu keduanya tiba-tiba tertawa.
Mendapatkan teman buat makan bersama dan mengobrol seperti ini di sekolah rasanya menyenangkan. Karena biasanya David selalu sendirian.
Ah iya, David sadar. Jadi beginilah rasa senang yang jarang dia dapatkan.
Ternyata simpel saja ya.
***
Silahkan vote, komen, dan kritiknya.By : riyanda_
Date : Rabu, 17 Maret 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Better If I'm Alone (On Going)
Romance[Update Setiap Hari] [Jangan lupa follow dulu sebelum dibaca] Kehidupan bukanlah sesuatu yang bersifat kekal. Itulah yang tertanam didalam hatinya. Dia merupakan sosok misterius di sekolahnya. Dikenal sebagai lelaki yang penyendiri, diam, dan jarang...