0.1

6.2K 401 16
                                    

"DIMANA, jennie? Apa dia sudah selesai di rias? Sebentar lagi dia akan tampil. "

Manejer club itu terlihat sangat panik sekali. Memarahi asistennya kesal yang hanya bisa menunduk gelisah. Tidak tahu juga mengenai keberadaan jennie membuat pria itu--Kim namjoon mendecih untuk yang kesekian kalinya. Pusing bukan main memikirkan dimana jennie sekarang. Pasalnya ada banyak tamu dari kalangan konglomerat yang datang malam ini. Ingin menyaksikan penampilan gadis itu yang namanya telah tersohor di antara pria-pria hidung belang kaya raya haus belaian.
Namjoon mengacak rambutnya gusar. Jika jennie tak segera di temukan maka hilang sudah gaji tambahannya.
Sialan!

"Cepat kalian cari dia sekarang! " tegas namjoon marah lantas berlalu pergi dari ruangan rias kumuh itu.

Sementara itu di belakang lorong yang gelap jennie kim berjalan mengendap-endap sambil menyembunyikan tas ransel di tangannya. Takut ada yang melihat. Kemudian ia tersenyum melihat sosok yang ia yakin adalah milik sahabatnya di depan sana. Langsung berlari menghampirinya tergesa.

"Nayeon? " panggil jennie membuat sosok itu menoleh cepat.

Berbinar setelahnya melihat tasnya yang berhasil jennie bawa keluar.

"Oh jennie terima kasih. Aku tidak tahu lagi kalau tidak ada kau. " ucap nayeon tulus seraya menerima tas itu dan segera memakainya.

Jennie terkekeh kecil.

"Tidak masalah. Sesama teman,kan memang harus saling membantu. " katanya tersenyum manis.

Im nayeon semakin terharu.

"Aaaa... Jennie.. " ia memeluk jennie erat sekali. Tertawa senang bersama.

"Kalau begitu aku pulang duluan ya jen. Aku harus menyiapkan tugas kuliahku, tiba-tiba dosennya minta di kumpulkan skripsinya besok. " curhatnya berwajah lesu.

Gadis itu tersenyum sambil mengangguk kecil.

"Iya, yang semangat ya belajarnya. "

"Pasti jen, aku akan belajar giat supaya lulus dengan nilai terbaik dan mendapatkan pekerjaan yang keren di kantor. Setelah itu ayo kita bertiga liburan ke paris---bersama irene eonnie juga,siapa tahu ketemu jodoh kan di sana ehehe. Nanti kalok aku sudah dapat pekerjaan yang layak aku bakal ngumpulin uang dulu yang banyak. Kita ke parisnya aku yang bayarin semuanya. Harus! Tidak boleh menolak. " kata nayeon membara menceritakan angan-angannya yang begitu tinggi membuat jennie tertawa.

"Iya, Sudah sana cepat pergi nanti bisa gawat kalau ketahuan sama manejer namjoon kalau kamu bolos kerja. " ujar jennie cemas.

Benar juga.

Kemudian nayeon memandangi jennie sekali lagi. Merasa sedikit tak enak meninggalkan temannya itu sendirian di tempat terkutuk ini. Apalagi mengingat pekerjaan jennie yang cukup mengkhawatirkan. Ya, meski tak seburuk pekerjaan irene eonnie.

"Jen, kamu pulangnya jangan terlalu malam ya. Aku lagi tidak ada terus irene eonnie sepertinya juga tengah sibuk melayani tamu-tamunya. Ah... Aku jadi semakin tidak tenang kan meninggalkanmu. Sudahlah nanti kamu pulangnya minta saja si jungkook bartender nyebelin itu nganterin kamu pulang kalau irene eonnie lembur lagi malam ini. "

Jennie terkekeh lucu melihat wajah nayeon yang nampak begitu mencemaskan dirinya.

"Sudah sana cepat pergi nanti keburu ketahuan."

"Oke, oke baiklah. Kamu juga jaga diri baik-baik ya jen jangan sampai pria-pria tua brengsek itu mencuri kesempatan menyentuhmu lagi. Oh ya sebagai ucapan terima kasihku besok ku traktir ayam ya. Sampai jumpa. "

Im Nayeon tersenyum lebar sekali sambil melambai-lambaikan tangannya bersemangat. Berlari pergi meninggalkan jennie yang hanya bisa berdiri diam memandangi sosoknya yang mulai menghilang di balik tembok yang gadis tangguh itu loncati.

WRONG WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang