Tamu tak di undang

2.6K 251 31
                                    


Kim Taehyung dan Kim Jisoo pulang dari taman hiburan tepat ketika matahari kembali ke peraduan. Berjalan bersama memasuki Mansion dengan jisoo yang setia memeluk lengan Taehyung sambil tersenyum lebar sekali. Wanita itu terlihat bahagia.

"Tae, Terima kasih untuk hari ini. Aku sangat senang. " Ungkap jisoo menatap Taehyung dengan wajah secerah mentari.

Kim Taehyung meliriknya intens. Lalu tak lama pria itu mengulas senyum tipis.

"Istirahatlah. Aku mau mandi sebentar" ucapnya menepuk pelan kepala jisoo sebelum berlalu menaiki tangga.

Sementara itu jisoo hanya mengangguk seraya memperhatikan tubuh Taehyung yang perlahan mulai menghilang di atas. Entah perasaannya saja atau bukan tapi Taehyung nampak berbeda. Dia berubah. Seingat jisoo dulu semasa sekolah Taehyung adalah lelaki yang banyak bicara. Suka mengajaknya melakukan hal-hal yang menakjubkan. Mengatakan padanya bahwa tak ada yang perlu di takutkan dengan tersenyum sangat lebar padanya membuat hidup jisoo yang dulunya terlalu terkekang jadi berwarna karena kehadiran Kim taehyung.

Namun kini, Tak ada lagi senyum lebar itu. Taehyung berubah menjadi pribadi yang pendiam. Bahkan misterius sampai jisoo tak bisa Mengenalinya lagi. Taehyung memang masih begitu peduli padanya tapi jisoo tak bisa merasakan ketulusannya lagi. Ragu menebak. Wajah Taehyung terlihat selalu sedih entah kenapa. Seperti ada sesuatu yang mengganggunya. Meski begitu ketika jisoo membutuhkannya, Taehyung akan selalu siap dan ada untuknya. Memberinya senyum yang lembut walaupun sebenarnya yang jisoo inginkan itu bisa melihat senyum kotaknya seperti saat sekolah dulu. Bukan kepura-puraan.

Rasanya jisoo ingin sekali bertanya apa sebenarnya yang mengganggu pikiran Taehyung. Kalau ia bisa. Jisoo sangat ingin membantu menyelesaikan apapun masalah pria itu. Ia benar-benar mengkhawatirkan Taehyung.

"Sedang mengerjakan apa? "

"Ah Taehyung? "

Jisoo mendongak menatap Taehyung dengan wajah terkejut lucu sementara pria itu yang baru saja turun pun tersenyum manis.

Mereka berdua kini berada di ruang tamu dengan pakaian santainya masing-masing. Taehyung menjatuhkan dirinya duduk di sofa menghadap pada jisoo yang tengah duduk di karpet berbulu ruang tamu. Setumpukkan kertas di atas meja nampak di depannya.

"Tidak ada, Cuma mengecek daftar pasien saja. " Sambung jisoo lagi tersenyum.

Sementara itu Taehyung hanya manggut-manggut.

Beberapa menit pun berselang dan selama itu pula mereka berdua terjebak dalam keheningan. Taehyung terlihat biasa-biasa saja sesekali sibuk pada ponselnya sedangkan jisoo nampak gusar. Ingin sekali berbincang dengan Taehyung namun kenapa lidahnya susah sekali mengutarakannya? ia tiba-tiba merasa canggung terhadap pria itu. Semuanya terasa berubah sejak lima tahun belakangan. Padahal dulunya jisoo sangat dekat dengan Taehyung.

Hingga suara bunyi bel di luar rumah mengambil atensi keduanya.
Raut wajah jisoo seketika seolah bertanya-tanya siapa yang datang malam-malam begini sementara Taehyung sendiri kedapatan menghela nafas berat.

"Selamat datang Tuan Par--"

"MANA SI TAEHYUNG? YAK KIM TAEHYUNG KENAPA KAU TIDAK MENJAWAB PESANKU HUH? " Teriaknya lantas berjalan tergesa memasuki mansion.

"Jimin? "

Seketika Pria bernama lengkap Park Jimin itu terdiam begitu indra rungunya merasa mengenali suara orang yang memanggilnya. Di susul dengan di dapatinya presensi seorang wanita di depan sana yang ia tangkap. Kini tengah tersenyum manis padanya.

Kim jisoo berjalan mendekat lantas memeluk jimin pelan.

"Apa kabar jim? Sudah lama ya? " ucapnya lagi.

WRONG WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang