Jangan lupa tinggal jejak ya!
Happy Reading 🧚♂
-
-
-🧚♂🧚♂🧚♂
Kringgg ...
Bel pulang sekolah berbunyi membuat teriakan antusias dari tiap kelas, ada yang memukul-mukul meja, ada juga yang lompat-lompat dan manjat-manjat seperti kera. Mereka seperti napi yang bebas setelah dipenjara belasan tahun ya xixixi, tapi memang seperti itulah siswa SMA Wijaya Bangsa.
"Princess abang pulang sama siapa?" tanya kedua abang kembarnya itu. Galang dan Gilang tiba-tiba sudah berada didepan kelas Dira.
"Ihh abang, Dira terkejut abang tiba-tiba muncul disini," ujar Dira, memegang dadanya yang deg-degan karna terkejut.
"Tumben berdua kompak," ujar Dira lagi.
"Kalo nggak karna Dira si kita gak kompak, tapi enggaklah Bang Galang sama Bang Gilang kan kembar harus kompak dong meski si Gilang agak meresahkan wkwk."
"Enak aja lo Gal, gue itu gak meresahkan ya," balas Gilang tak terima.
"Tapi Dira mau piket bang, Dira pulang sama Zee aja ya. Dia juga piket hari ini," balasnya pada kedua abangnya.
"Yaudah, nanti pulangnya hati-hati ya, ada ongkos gak?" tanya Galang.
"Ada kok bang, Bang Gilang gak nganter Kak Suci pulang?" goda Dira.
"Biasanya itu dulu yang diprioritasin," ujarnya lagi.
Gilang yang dari tadi hanya menyimak dengan tangan yang dimasukkan di saku celananya.
Suci adalah siswi kelas XI IPS 1, dia adalah pacar yang dijemput Gilang sampai dia gak sempat sarapan kemaren.
"Enggak Dira, Kak Suci lagi ada urusan diperpus katanya," jawab Gilang.
"Yaudah, Bang Galang sama Bang Gilang deluan ya, dahh Dira," ujar Galang
Galang dan Gilang menjauh dan melambaikan tangan pada Dira disertai senyum hangat padanya.
"Dahh abang," balasnya. Dira melambaikan tangannya juga pada mereka.
🧚♂🧚♂🧚♂
Selesai piket
"Yokk Susu Zee kita pulang," ujar Dira. Tak lupa Dira menggandeng tangan Zee.
"Yok Ra."
Saat mereka digerbang depan sekolah ...
"Susu Zee, itu cowo misterius kemaren yang gue tabrak gak sengaja itu," ujar Dira menepuk-nepuk pundak Zee untuk melihat kearah Raka.
Dira menunjuk cowo dengan pakaian yang sama, hoodie item serta topinya dan masker item persis seperti orang kemarin yang ditabraknya dan memang Raka orangnya.
"Ohh itu orangnya, ihh gue liat dia kayak psikopat njir karna serba tertutup gitu," ujar Zee menegangkan.
"Nggak semua orang tertutup itu psikopat Susu, mungkin dia orangnya intovert kali ya," ujarnya.
"Hmm bisa jadi si."
Tak sengaja, Raka melihat Dira beberapa detik setelah itu dia langsung menunduk dan menutup kepalanya dengan topi hoodienya.
"Susu Zee gue mau jumpain tu orang, gue mau minta maaf lo mau ikut gak?" ujar Dira.
"Ihh ngapain sih Ra, lo gak takut liat orang begituan emangnya? Hmm tapi yaudah deh gue ikut lo," jawab Zee pasrah.
Dira kalau penasaran akan sesuatu tak bisa ada yang menghalanginya untuk menyelidiki sesuatu itu sampai rasa penasarannya ilang.
"Kak, Kak, hai Kak aku Dira," ujarnya.
Dira mensejajarkan langkahnya dengan cowo yang dikata Dira adalah cowok misterius itu, sedangkan Zee hanya bisa pasrah dibelakang Dira."Kak ,Kak, ini orang lo Kak bukan benda mati. KAK ,KAK, KAKAKK bisu ya?!"
Dira melantangkan suaranya sampai orang-orang yang ada di sekitar melihat mereka, tapi Dira tidak peduli. Namun Raka sudah mulai merasa risih."KAK ,KAK ternyata KAKAK bukan bisu aja ya tapi tuli JUGAA," ujarnya lagi.
Tapi Raka tak membalas apapun, bahkan menoleh ke Dira pun tidak.Dira menarik kuat lengan cowo itu, tak bisa dipungkiri saat ini mereka berdua sedang berhadap-hadapan.
Dira menegukkan ludahnya yang saat ini seperti susah untuk ditelan saat berhadapan dengan Raka.
"Lo siapa gue gak kenal lo!" ujar Raka risih melihatnya.
Akhirnya cowo itu mengangkat suara walau sebenarnya dia tidak minat sama sekali untuk meladeni Dira, dia benci keributan.
"Iya gue tau, makanya kita kenalan, gue Dira kelas X-IPA 1." Dira mengulurkan tangannya, berharap Raka akan membalas jabatan tangannya.
Tapi tak dihiraukan, Raka langsung pergi begitu saja, tetapi Dira tetap mengejarnya dan mensejajarkan langkahnya kembali dengan Raka.
"WOIII gue ngomong sama LO, LO cowo kan? Hargai dong gue, iss greget gue liat lo, pengen gue, uhhhh." Dira mengepal tangannya kuat didepan wajah cowo itu.
Dira semakin greget liat Raka, sampai Dira tidak memanggilnya Kakak lagi tapi lo-gue.
Zee hanya bisa menyaksikan mereka, biarkan saja sahabatnya itu bertingkah dulu sampai rasa penasarannya hilang.
Kecuali kondisi sudah tidak kondusif baru Zee akan menarik Dira dari tempat itu.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, dengan vote, comment, dan follow akun author ya!
Salam literasi dan salam kasih buat kalian 🧚♂
Kalau ada yang kurang atau perlu diperbaiki komen ya, bantu author untuk menulis lebih baik lagi ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
Teen FictionRaka Arvan Utomo, salah satu siswa di SMA Wijaya Bangsa. Raka yang tinggal sendiri ditengah keramaian Ibu Kota. Raka tidak mengetahui dimana keberadaan orang tuanya sejak dia tamat dari Sekolah Dasar. Apakah orang tuanya masih hidup atau tidak, itu...