Jangan lupa tinggal jejak ya!
Happy reading 🧚♂
-
-
-🧚♂🧚♂🧚♂
"Gal," panggil Gilang.
"Hm," gumamnya.
"Lo dipanggil ketos angkatan tahun lalu tuh dilapangan belakang, gue nggak tau namanya. Tadi dia nemuin gue, dia kira gue itu lo," ujar Gilang tertawa.
"Namanya Daffa, ngapain dia manggil gue?" balas Galang.
"Nah Daffa, katanya mau anu, bahas tentang progress-progress OSIS gitu, makanya lo cepet kesana dehh," ujar Gilang.
"Ohh yaudah gue kesana ya," balasnya.
"Yang anterin Dira pulang siapa bambang," ujar Gilang ngegas.
"Gue nggak bisa nganter, ada anu keperluan," ujarnya lagi.
"Gaya lu keperluan-keperluan, bilang aja mau nganter Suci pulang kan?" celetuknya. Galang sudah mengerti maksud Gilang.
"Nah itu lo tau, pinter abang gue."
"Yaudah nanti lo jumpain dulu Dira sebelum nganter Suci, bilang jumpain dilapangan belakang," ujar Galang memerintah.
"Siap my twins," balas Gilang.
"Yaudah gue deluan ya," ujar Galang. Galang pun pergi menuju ke lapangan belakang untuk menjumpai Daffa, ketua OSIS tahun lalu.
🧚♂🧚♂🧚♂
"Hai Dira, Zee," ujar Gilang menyapa mereka yang baru saja keluar dari kelas X-IPA 1.
"Abang," balas Dira.
"Hai Bang Gilang," balas Zee.
"Dira, kamu pulang sama Galang ya, dia nyuruh abang buat bilangin ke kamu jumpain dia dilapangan belakang."
"Ohh, oke Bang ntar Dira kesana," jawabnya.
"Zee kamu pulang sama siapa ?" tanya Gilang pada Zee.
"Zee pulang sama jemputan Papa, Bang Gilang," jawab Zee.
"Ohh bagus deh, maksud abang tadi kalo kamu nggak dijemput, pulang bareng Dira aja biar ada temennya kalo misal Galang masih lama ngurus OSIS nya," ujar Gilang.
"Ada kok Bang, hehe," balas Zee senyum.
"Yaudah abang deluan ya, biasalah," ujar Gilang nyengir.
"Bau-bau darah Suci," ujar Dira menyindir. Dira seperti mengendus-endus bau sekelilingnya.
"Auuuuuuu." Zee yang berekspresi seperti serigala yang sedang melolong.
"Bau-bau darah kotor," ujar Zee.
"Anjir bau darah kotor," balas Dira nyengir.
"Kalian ini sama aja ya, sama-sama dodol," ujar Gilang yang tertawa melihat tingkah mereka berdua.
"Abang deluan ya, iya kalian bener, abang mau nganterin Kak Suci pulang, udah puas?" ujar Gilang seolah ternistakan.
"Hadeh korban Indosiar gini nih," ujar Dira menepuk pelan keningnya.
"Hahahah." Zee tertawa lebar melihat abang adik ini.
"Dadah Dira, dadah Zee."
"Dahh abang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
Novela JuvenilRaka Arvan Utomo, salah satu siswa di SMA Wijaya Bangsa. Raka yang tinggal sendiri ditengah keramaian Ibu Kota. Raka tidak mengetahui dimana keberadaan orang tuanya sejak dia tamat dari Sekolah Dasar. Apakah orang tuanya masih hidup atau tidak, itu...