#21 Introvert Boy 🖤

25 9 5
                                    

Jangan lupa tinggal jejak ya!

                    Happy Reading 🧚‍♂

                               -
                               -
                               -

                      🧚‍♂🧚‍♂🧚‍♂

Ditengah teriknya matahari pagi, Dira dan Zee saat ini sedang berdiri ditengah lapangan sambil menghormat pada Sang Bendera Merah Putih sedangkan siswa/i lain tetap melaksanakan pembelajaran.

"Dira," panggil Zee dengan posisi tetap menghadap kedepan dan hormat kepada bendera.

"Kenapa Susu Zee?" jawab Dira yang juga tetap dengan posisi berdiri menghadap dan menghormat bendera.

"Gue belum sarapan, gue lemes banget Dir." Memang saat ini wajah Zee terlihat pucat dan bibirnya kering.

"Yaudah lo kekantin sana ,lo udah pucat Zee,cepet tapi gue gabisa nemenin lo ntar kalo kita dua diliat gada yang hormat dilapangan pasti kita berdua ditambah hukumannya," ujar Dira khawatir pada Zee.

"Tapi lo nanti gi..." Dira langsung memotong perkataan Zee.

"Udah gausah mikirin gue sekarang. Lo udah pucet gue takut lo kenapa-napa Zee, ntar kalo Pak Budi datang biar gue yang hadepin, udah gapapa. Lo kan bestie terbaik gue." Dira memang sangat cemas pada Zee karna Zee juga ada sakit mag.

"Yaudah makasih ya Dira, gue sayang bangett sama lo," balas Zee.

"Iya udah pigi sono," ujar Dira. Zee pun langsung keluar lapangan menuju ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Susu Zee, Susu Zee kenapa si lo nyakitin diri sendiri," gumamnya.

Saat ini Dira hanya sendiri ditengah lapangan dibawah terik matahari pagi sambil menghormat bendera merah putih.

"Dira kan?" tanya Daffa memastikan.

"Iya kak," jawabnya.

"Kamu dihukum kenapa ?" tanya Daffa lagi. Daffa saat ini berada ditengah lapangan bersama Dira.

"Karna gak ngumpulin tugas Pak Budi kak," jawabnya.

Meskipun Dira menyukai Daffa, seseorang yang dulunya membimbing Dira ketika MOS dan yang membawanya ke ruang UKS ketika roknya sudah tembus karna jadwal datang bulan yang tidak diketahuinya membuatnya suka pada Daffa, tapi saat ini ketika Dira bertatapan dengan Daffa semua terasa biasa saja. Tidak ada kegugupan, deg-degan, atau merasa canggung, semua terlihat biasa saja.

"Matahari pagi ini panas banget lo, ini diminum dulu." Daffa memberikannya sebotol air mineral yang dibawanya tadi namun Dira menolaknya.

"Nggak usah Kak, Dira masih kuat kok. Lagian matahari pagi kan sehat," ujarnya menolak secara halus.

"Iya sih sehat tapi kalau kelamaan juga nggak bagus, ntar kamu dehidrasi gimana?" ujarnya lagi.

"Nih minum, sebelum Pak Budi liat kita." Daffa menyodorkan sebotol air mineral itu lagi pada Dira, dan Dira menerimanya.

"Makasih Kak," ujarnya.

"Sama-sama, yaudah Kakak balik ke kelas dulu ya, belajar dari kesalahan Ra," ujar Daffa.

"Iya Kak," balasnya.

                           🧚‍♂🧚‍♂🧚‍♂

Kelas XI-IPA 1

"Bu saya izin ke toilet ya, Bu," ujar Raka pada Bu Dara, guru matematika.

"Iya jangan lama-lama ya," balas Bu Dara.

       Introvert BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang