Jangan lupa tinggal jejak ya!
Happy Reading 🧚♂
-
-
-🧚♂🧚♂🧚♂
Gilang dan Suci sudah tiba di tempat PAUD nya Kiara.
"Kiaraaa, udah lama nungguin Teteh?" ujar Suci yang merapikan rambut Kiara yang berantakan.
Kiara saat ini sedang main ayunan bersama satu orang temannya, Nesya.
"Belum kok Teh, baru aja lesnya kelar," balas Kiara dengan suara kyudd khas anak PAUD.
"Halo Kiara ucul," ujar Gilang membuka lebar kedua tangannya seperti menunggu pelukan.
"Aa," teriaknya.
"Aa Teh Uci ikut jemput Ara?"
Kiara yang tadinya asik bermain ayunannya pun meninggalkan ayunan yang dimainkannya tadi, dan beralih antusias pada pelukan Gilang."Iya dong, kangen Aa Teh Uci nggak?" ujar Gilang melepas pelukan. Saat ini Gilang sedang berdiri berhadapan dengan Kiara, mensejajarkan tubuhnya dengan Kiara.
Kiara memanggil Gilang dengan panggilan 'Aa Teh Uci'. Aa maksudnya Abang Kiara sekaligus pacar tetehnya, Teh Uci jadinya 'Aa Teh Uci'.
"Kangen, Aa Teh Uci jarang main kerumah Ara lagi, padahal kalo Aa nganterin Teh Uci pulang, Ara selalu liat dari jendela kamar Mama Papa Ara," balas Kiara.
"Ohh jadi Ara Ucul selalu liat Aa dari bawah? Nanti Aa Teh Uci bakalan sering main kerumah Ara deh," ujar Gilang mencolek hidung kecil Ara.
"Beneran? Nanti kita main game pou ditablet Ara ya," balas Ara antusias.
"Iya dong, nanti kita mandiin, kasih makan, sama boboin pou Ara jangan sampek dia begadang."
"Yee, Ara punya temen dirumah." Ara sangat senang bermain dengan Gilang bukannya Suci nggak mau main sama Ara tapi biasalah kalau adik perempuan lebih suka dan manja sama kakak laki-laki nya kan, begitu juga dengan Ara hehe. Tahu aja cogan ya Ra :))
Tak lama temen Ara yang bermain ayunan bersamanya tadi dijemput oleh Mama Papanya.
"Ara, Nesya pulang deluan ya, Mama Papa Nes udah jemput, dadah Ara," ujar Nesya.
"Dadah Nesyaa," balas Kiara.
"Ara ucul, kita pulang yuk," ujar Gilang menggenggam tangan kecil Ara.
"Yuk. T-tapi Teh Uci, Ara boleh makan es klim, nggak? Ara pengen makan es klim."
"Tapi nanti kalo Mama Papa tahu Ara makan ice cream,Teh Uci bisa dimarain, nggak usah ya?"
"Hmm, Aa Teh Uci, bilangin Teh Uci buat bolehin Ara makan es klim dong," ujarnya membujuk Gilang.
"By, bolehin Ara makan ice cream ya, Ara kayaknya lagi pengen banget tuh," ujar Gilang pada Suci.
"Nggak boleh Gilang, Ara tuh kalo udah makan yang dingin-dingin itu dia langsung batuk-batuk atau pilek gitu."
"Hmm iya aku paham," balasnya mengerti.
"Ara ucul nggak usah makan es cream, ya? Kata Mamanya Aa, kalo makan ice cream itu bisa bikin sakit, sakit gigi, sakit tenggorokan, sama sakit hati. Ara mau sakit trus disuntik sama dokter?" Gilang meyakini Ara supaya tidak makan ice cream.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Boy
Teen FictionRaka Arvan Utomo, salah satu siswa di SMA Wijaya Bangsa. Raka yang tinggal sendiri ditengah keramaian Ibu Kota. Raka tidak mengetahui dimana keberadaan orang tuanya sejak dia tamat dari Sekolah Dasar. Apakah orang tuanya masih hidup atau tidak, itu...