#9 Introvert Boy 🖤

65 56 8
                                    

Jangan lupa tinggal jejak ya! 🥰

                    Happy Reading 🧚‍♀

                               -
                               -
                               -

Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa/i antusias ketika mendengarnya.
Ketika SMA Wijaya Bangsa pulang pasti suasana ramai dan ricuh. Ada suara teriakan gak jelas dari kaum hawa, ketawa kunti, suara motor gedek, suara klakson mobil dan masih banyak lagi. Suasananya kalah sama pasar sukasepi.

"Susu Zee, hari ini gue pulang bareng Bang Galang, lo dijemputkan?" tanya Dira berjalan mensejajarkan posisinya dengan Zee.

"Ohh okay, iya gue dijemput hari ini. Gue ada les jadi dijemput biar cepet pulang wkwk."

"Bye gue mau nyari Bang Galang dulu," ujar Dira melambaikan tangannya pada Zee.

"Bye-bye bestie, muachhh."

"Ihh geli gue, sama cowo lo aja buat gitu," celetuk Dira.

"Gak boleh masih kecil wkwk."

"Hahaha masih ingat batasan juga, bagus-bagus maemunah," ujar Dira, mengangkat ibu jarinya pada Zee.

"Iya dong samsudin."

"Yaudah gue deluan ya, itu temen-temen Bang Galang dah keluar pasti Bang Galang diparkiran sekarang, dadah Susu Zee," ujarnya menunjuk Jojo, Sanjaya, Ayon dan yang lainnya yang adalah temen dekat Galang.

"Papay."

                        🧚‍♀🧚‍♀🧚‍♀

"Bang Galang yok pulang," ujarnya, menaiki jok belakang kereta Galang.

"Tunggu dong sayang, Dira gak laper?" ujarnya.

Galang memang sweet dengan adiknya ini, mungkin karna dia belum punya pacar jadi rasa sayang dan pedulinya belum terbagi pada siapapun kecuali pada Dira dan Mamanya.

"Laper Bang, yokk makan," jawab Dira sangat antusias, antusias kalau soal makanan.

"Giliran makan aja cepet," celetuk Galang.

"Hehe, giliran punya pacar aja.... lama!" balasnya.

Dira menyindir abangnya yang sudah didahului oleh adik kembarnya Gilang soal pacar.

"Hehh nyindir abang ni?" tanya Galang senyum nepis.

"Abang merasa? Bagus deh wkwk, kirain gak pekaaa."

"Udah-udah yok makan, mau makan dimana?" tanya Galang sambil memakai jaket kulitnya.

Galang langsung mengalihkan pembicaraan, tidak mau diperpanjang kalau topik percintaan dan perempuan.

"Di cafe seberang deket sekolah aja Bang," balasnya.

"Siap."

                        🧚‍♀🧚‍♀🧚‍♀

Cafe cinta dan kenangan ( Cafe Cian)

"Bang kita duduk dipojokan sana aja ya, biar gak terlalu rame," ujar Dira.
Dira menunjuk meja dan tempat duduk kosong yang letaknya dipojokan.

"Ohh, kuyy."

Mereka berdua pun duduk di kiri pojokan supaya tidak terlalu padat dan berisik.

"Mbak... " Galang memanggil pelayan cafe tersebut.

"Mau pesen apa mas?" tanya pelayannya setelah sampai dimeja mereka.

"Saya mau spagetinya satu sama orange jus satu. Dira kamu pesen apa ?" tanya Galang pada Dira.

Dira tak mendengar ucapan abangnya. Dia sedang memperhatikan sesosok cowok yang ternyata cowok yang sama yaitu cowo yang ditabraknya waktu itu. Cowok itu duduk sendirian dengan pakaian serba hitam namun saat ini dia tidak menggunakan masker hitamnya karena sedang menikmati minumannya, dia memakai headsetnya untuk mendengarkan lagu yang berwarna hitam juga.

"Ternyata dia manis juga ya," ujar Dira dalam batin dengan pandangan kearah Raka.

Dira terus memperhatikan gerak-gerik Raka, terkadang dia senyum-senyum sendiri seperti orang terpesona.

"Dira... kamu pesen apa sayang?" tanya Galang sekali lagi, menaikkan volume bicaranya.

"Haaa? Bang Galang nanyak apa tadi?" tanya Dira celingukan.

Dira langsung mengarah ke Galang namun pandangannya terkadang masih ke cowo misterius itu.

"Kamu liat apa, Dira? Kok serius banget? Sambil senyum-senyum gak jelas lagi," celetuk Galang.

Dira seperti salah tingkah gitu padahal dia yang melihat 'cowo misterius' itu bukan cowo itu yang liat dia.

Saat Galang melihat ke kanan dan ke kiri meja mereka, Dira langsung sigap mengalihkannya.

"Em gak ada kok Bang. Cuman liat itu kayaknya Zee tapi bukan ternyata hehe," jawabnya ngasal.

"Ohh, yaudah kamu mau pesen apa?"

"Samain sama abang aja," balasnya.

"Okee."

"Mbak pesen spageti 2 orange jus 2 ya mbak," ujar Galang pada pelayan.

Dari tadi pelayannya masih menunggu berdiri dekat meja mereka hanya untuk menunggu pesanan Dira.

"Siap mas ditunggu pesanannya, permisi," ujar pelayan itu,dan pergi meninggalkan meja mereka.

"Iya Mbak, terimakasih."

Tak lama pesanan mereka datang, Galang mengucapkan terimakasih pada pelayan itu.

"Bang Galang."

Dira memainkan sendok dan garpu yang ada dipiring spagetinya.

"Apa Dira?"

Galang sedang mengaduk-aduk spagetinya.

"Emm di kelas abang ada kayak cowo introvert gitu gak?" tanya Dira sedikit ragu.

"Emang kenapa Dira?" tanya Gilang, menyuap satu sendok spageti ke mulutnya.

"Gapapa Bang cuman nanyak, emang ada ya Bang?" tanya nya lagi.

"Emm ... ada."
Galang menganguk-angguk sambil menikmati spageti yang dipesannnya tadi sedangkan Dira hanya meminun orange jus nya saja.

"Adaa? Siapa namanya Bang?" ujar Dira, penasaran.

"Namanya Raka Arvan Utomo orangnya memang introvert gitu, gak mau bergaul juga. Ehh kenapa kamu nanyak dia, kamu kenal Raka?" ujar Galang setelah menyadari mereka sedang membahas Raka.

"Enggak kok Bang, Dira gak kenal. Cuman pernah liat aja dia kayak misterius gitu jadi Dira pengen tahu aja" jawab Dira, bohong.

"Ohh yaudah lanjutin makannya ya gak usah ngomongin orang," ujar Galang.

"Hm iya, Bang."

Dira pun menyantap hidangan yang ada dimeja mereka. Menikmatinya dengan lahap.

Saat Dira ingin melihat kearah tempat duduk Raka tadi, Raka sudah pergi. Saat ini tempat yang didudukinya tadi sudah kosong.

"Padahal pengen tahu banyak tentang dia, tapi gapapa deh yang penting udah tahu namanya, Raka Arvan Utomo nama yang bagus," ujar Dira dalam batin.

Tanpa disadari, Dira mulai penasaran dengan seorang Raka ^_^

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya, dengan vote, comment, dan follow akun author ya 🥰

Salam literasi dan salam kasih buat kalian 😘

Kalau ada yang kurang atau perlu diperbaiki komen ya, bantu author untuk menulis lebih baik lagi ❤

       Introvert BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang