Kamu bintang aku pena. Kamu baca aku bikin. Aku up kamu dukung.
.•♫•♬•JANGAN LUPA VOTE•♬•♫•.
‘Ya tuan aku dari Thailand,’ batin Lisa membaca pesan teks terakhir nya dengan Lee Soo-man. Kemudian setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka selama 6 hari terakhir ini—sampai tiba-tiba pria tua yang di dalam intro akunya tertera berumur 68 tahun itu mengajaknya bertemu entah dimana.
Lebih tepatnya di jam 2 siang, ketika dirinya selesai kuliah dan sedang menunggu Tasena mengambil mobil di parkiran kampus—dimana akun Lee Soo-man itu tiba-tiba mengiriminya pesan baru dan mengajaknya untuk bertemu.
Ia akui jika percakapan nya dengan Lee Soo-man sendiri sama sekali tidak membuatnya berat—karena tidak seperti Sugar Daddy pada umumnya yang rata-rata memuji foto, memuji penampilan dalam foto, memuji fisik dalam foto, bahkan terang-terangan menggoda atau mesum, kali ini pria bernama Lee Soo-man itu justru terasa bertele-tele dan membuatnya malas.
Karena hal itu Lisa memutuskan untuk tidak mengharapkan apapun dari percakapan mereka. Ia yakin jika percakapan mereka hanya sekadar basa-basi untuk mengecek sifat dan sikap dari lawan jenisnya saja—yang dimana setelah itu mereka tidak akan berkomunikasi lagi sampai dirinya benar-benar menghapus aplikasi tersebut.
‘Aku jadi takut sekarang,’ pikir Lisa dengan tubuh yang sudah panas karena tiba-tiba cemas karena memikirkan hal negatif mengenai ajakan Soo-man—karena seperti yang kalian tahu sendiri jika wanita itu sudah kena sial 2 kali oleh calon Sugar Daddy nya di beberapa minggu yang lalu.
Lisa mencuri pandangan kepada dua sahabat nya yang sedang saling mengulurkan makanan didepannya. Saat ini sendiri May dan Tasena sedang berkunjung ke rumahnya untuk mengiriminya makan—semenjak dirinya kehilangan pekerjaan, ia lebih diminta lagi oleh keluarga May untuk tidak sungkan makan disana—sebenarnya ajakan seperti itu sudah Lisa dengar sejak orang tuanya tiada—tapi karena perihal hati yang merasa tak enak membuat dirinya memaksakan diri untuk mencoba makan dengan uang yang seharusnya dipakai untuk suatu hal—
Dan kebetulan malam ini ia tidak kerumah May, karena Tasena telah lebih dulu datang dengan membawa banyak makanan—yang membuatnya langsung mengundang May untuk makan bersama dirumahnya.
“Apa?” May baru saja membuat sadar Lisa yang membuat Lisa langsung membenarkan posisi duduknya sambil menggeleng kecil.
“Ada apa?” Tasena rupanya penasaran yang membuat May melihat kearahnya.
“Tidak tahu—Lisa melihatku terus—“
“Aku tidak melihatmu,” Gumam Lisa mengelak sebelum kembali memasukkan sesuap makanan kedalam mulutnya sendiri.
“Jelas-jelas tadi kau melihat ku.” May kemudian lanjut makan yang membuat Lisa menghela nafas singkat.
Acara makan sendiri tentunya tidak se membosankan yang Lisa kira, karena seperti biasa, jika sudah ada kedua sahabat nya maka mereka tidak akan tidak bisa bercanda walau sedang makan. Lalu tidak lama setelah itu, lebih tepat nya ketika mereka sudah selesai makan, mereka langsung memisahkan diri dengan Tasena dan May yang pulang ke rumah masing-masing sedangkan Lisa masuk kedalam kamar setelah meraih ponselnya yang sempat tertinggal diruang TV.
Ponsel sendiri tidak selalu data, media, atau internetan, karena buktinya sekarang wanita itu sedang memainkan game offline di ponselnya ... Sampai rasa kantuk datang dan membuatnya terlelap begitu saja dengan layar ponsel yang menampakkan home game melupakan kecemasan nya tentang ajakan Soo-man—yang rupanya mengundang sebuah pertanyaan besar bagi Sehun yang sekarang sudah ada di balkon hotel dengan ponsel yang sedang sibuk dimainkan membalas pesan dari Baekhyun yang terus menanyakan keberadaannya karena terus ditanyai oleh kakeknya di Korea sana, sampai dirinya tidak sadar jika sekarang sudah memasuki pukul 11 malam semenjak dirinya selesai makan di restoran hotel di jam 7 malam tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMAT
ФанфикAplikasi Sugar Daddy di android milik keduanya mempertemukan mereka di restoran Bangkok, Thailand. Memiliki niatan yang awalnya sama-sama memanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi dan sebatas berinteraksi itu membuat keduanya saling antusias satu sama la...