̶J̶a̶n̶g̶a̶n ̶l̶u̶p̶a ̶v̶o̶t̶e ⭐
Tolong hapus ingatannya—
“Lis.”
Tolong hapus May juga dalam hidupnya.
“Ayo naik, atau kita akan telat.” May lebih dulu memasuki buss didepan mereka, sedangkan Lisa malah diam termenung menatap entah apa yang ada didepannya. “Lisa!”
Lisa terhenyak, lantas terkejut ketika melihat May yang sudah ada didalam buss dan sedang melongok.
“Cepat naik!”
“Sejak kapan kau—ah, iya!” Lisa buru-buru masuk kedalam buss didepannya menyusul May. Kemudian duduk disebelah temannya itu.
“Ada apa denganmu?” May terheran-heran dengan tingkah Lisa pagi ini. Tadi juga temannya itu hampir lupa mampir kerumahnya, untung ayahnya lihat dan langsung memanggil Lisa untuk mampir agar berangkat bersama seperti biasa. Ini pertama kalinya May merasa aneh dengan tingkah Lisa.
Lisa melihat kedepan dengan tenang. Pikirannya benar-benar di penuhi Sehun, bagaimana pun juga kejadian di Perancis kemarin sangat memalukan, itu juga mengguncang hatinya. Jika mengingat Sehun, otomatis kata-kata yang dilontarkan pria itu yang memintanya untuk melupakan semuanya langsung terlintas dipikiran dan membuatnya tertohok kenyataan. Lagipula, memang nya Lisa siapa? Sehun juga siapa? Bukankah level mereka berbeda? Sehun seorang pria kaya yang bahkan memiliki keluarga yang berpengaruh di Korea sedangkan Lisa hanya anak yatim-piatu yang sibuk mencari kerja untuk melunasi hutang sang ayah. Sangat berbeda bukan?
Lisa dengar juga angka kecantikan di Korea sana sangat tinggi, yang dimana artinya pasti banyak wanita yang lebih cantik darinya. Jadi tidak mungkin kan? Sehun menyukainya? Terlebih Sehun terlihat seperti seseorang yang profesional. Pria itu lebih berpengalaman mengenai dunia luar—Tapi tetap saja! Ciuman kemarin itu sangat keterlaluan jika dianggap bukan apa-apa melainkan hanya ketidak sengajaan yang pantas untuk dilupakan. Ini membuatnya malu sekaligus sakit hati. Terlebih yang Lisa tahu jika ciuman dibibir itu hanya dilakukan ketika pria dan wanita memiliki perasaan yang sama.
“Akh!” Lisa membanting pintu kamar mandi kampus dibelakangnya. Membuat orang yang ada disekitarnya termasuk May dan Tasena langsung terkejut dibuatnya.
Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan, Lisa harus memutuskan jalan secepatnya. Atau jika tidak rasa malu akan terus terngiang-ngiang kala mengingat profesi kerjanya. Benar-benar memalukan. Rasanya ia ingin dilempar ke lautan dan pergi jauh dari kehidupan manusia. Biarkan saja hidup bersama duyung, yang penting tidak dikelilingi manusia seperti Sehun, sekalian saja bersemedi didalam air sampai ingatannya hilang semua.
Lisa mengacak-acak rambut kepalanya sendiri, kemudian meniup poninya keatas. Dan itu dilihat oleh semua orang yang sedang melakukan kelas bersama termasuk nya dosen mereka.
“Lisa! Kemari!”
Lisa menghela nafas frustasi.
“Aku sudah gila sekarang.” Gumam Lisa dengan lengan yang sudah di penuhi buku tebal milik dosen yang mengajar nya tadi.
🥀🥀🥀
Ibu jari yang kukunya pendek itu terus Sehun gigit kecil dengan mata yang fokus melihat ke pemandangan kota diluar bangunan gedung yang ditempatinya. Hari ini kacau, semuanya kacau—bagaimana mungkin ingatannya terus mengingat Lisa? Terlebih sampai membuatnya seperti lumpuh dengan semuanya. Ia benar-benar kaku dan tidak bisa apa-apa, kecerdasan nya seakan hilang dihari ini, bahkan meninggalkan banyak berkas yang terpaksa ia berikan kepada sekertaris nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMAT
Fiksi PenggemarAplikasi Sugar Daddy di android milik keduanya mempertemukan mereka di restoran Bangkok, Thailand. Memiliki niatan yang awalnya sama-sama memanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi dan sebatas berinteraksi itu membuat keduanya saling antusias satu sama la...