Kamu bintang aku pena. Kamu baca aku bikin. Aku up kamu dukung.
🄿🄻🄴🄰🅂🄴 🅅🄾🅃🄴
Ini pertama kalinya May dibuat bingung dengan jalan pikiran Lisa, jelas-jelas temannya itu selalu menolak ajakan Sugar Daddy, tapi kenapa sekarang malah?...
“Tolong aku ya, ya, ya , aku benar-benar sangat butuh ... “ Lisa memasang tampang wajah sumringah namun menyelipkan memelas. Sekarang ini ia sendiri sedang meminta kepada Tasena untuk mengajarinya bermain aplikasi yang akan digunakannya untuk mendapatkan sugar daddy.
Berbeda dengan keadaan May, nyatanya Tasena malah kesenangan. Tentu saja orang itu senang, toh, orang mana yang tidak senang jika sahabat nya kini akhirnya akan mencoba sarannya juga. Tasena berdeham, lalu bersikap cool sambil menaikkan salah satu kakinya kekaki yang lainnya, ia melipat tangan didada. “Kau datang pada orang yang tepat.”
“Aku masih tidak tahu dengan jalan pikiran mu Lis ... “ May mengeluh kepada Lisa ketika mereka berdua baru saja duduk bersama untuk mengikuti mata kuliah mereka.
Lisa melirik May sejenak sebelum mulai fokus pada dosen yang baru saja memulai pelajaran. “Aku seperti ini karena aku benar-benar butuh, May...”
May menghela nafas sambil terus fokus pada dosen. “Setiap hari kau memang butuh Lis ... tapi kau selalu menolak Sugar Daddy. Tapi kenapa sekarang ... “ Ia sungguh tidak mengerti.
“Sekarang aku tidak punya pekerjaan, aku dikeluarkan dari toko.”
May menoleh terkejut, “Tidak mungkin, kau pasti berbohong.”
“Aku tidak berbohong, aku memutuskan mendownload aplikasi Sugar Daddy pun karena kejadian itu. Karena aku dikeluarkan dari sana.” Lisa membuka buku materi, mengikuti salah satu teman sekelasnya yang sudah lebih dulu melakukannya.
May yang melihat itupun langsung mengikutinya dan membuka bukunya lebar-lebar, ia mencoba fokus pada materi yang sedang dosen bawakan, tapi otaknya malah menolak fokus karena kalut dengan masalah Lisa.
Lantas perpisahan mereka di depan universitas itu menyakinkan seorang Meimay Purorasom akan cerita Lisa yang katanya sudah di keluarkan dari toko. Karena biasanya, sehabis kuliah, mereka akan sama-sama naik satu kendaraan umum untuk menuju arah yang sama yaitu toko kosmetik. Tapi seperti nya sekarang tidak lagi.
“Sepertinya kau memang benar-benar sudah keluar dari sana!” sahut May menghentikan langkah Lisa yang akan naik ke buss .
Wanita berponi itu menoleh, mencengkram besi buss dan tersenyum pada temannya. “Aku pulang!” Teriaknya seolah berpamitan dan tidak menghiraukan topik May.
May mendesah, mengamati Lisa yang mulai naik dan masuk kedalam buss didepan sana. Buss yang akan membawa temannya itu ke arah yang berbeda dengan tujuannya saat ini.
‘Aku memang tidak setuju dengan langkah mu yang ini, tapi aku bisa apa, jadi aku hanya berharap semoga saja kau lekas dipertemukan dengan orang baik di aplikasi itu,’ batin Lisa membaca pesan dari May yang baru saja masuk kedalam ponselnya.
Sepertinya May baru saja sampai di toko dan langsung mengirimkan pesan tersebut, karena seperti biasa, jam segini adalah jam-jam sampainya mereka di toko.
Lisa membuka pintu kamar dan memasukinya, lalu berganti pakaian sejenak sebelum berakhir duduk didepan TV yang menyala, sedangkan dirinya fokus pada ponsel yang menampakkan isi aplikasi pencari Sugar Daddy. Ia sendiri sedang mencoba memainkannya seperti arahan Tasena pagi tadi.
Namun, keberhasilan tak kunjung datang juga yang membuatnya prustasi dan hampir membanting ponselnya jika saja suara seseorang yang berasal dari bawah tidak mengejutkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMAT
FanficAplikasi Sugar Daddy di android milik keduanya mempertemukan mereka di restoran Bangkok, Thailand. Memiliki niatan yang awalnya sama-sama memanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi dan sebatas berinteraksi itu membuat keduanya saling antusias satu sama la...