BAB 25

2.7K 248 87
                                    

◦•●◉✿Jangan lupa vote ⭐✿◉●•◦

Perasaan ini lagi-perasaan ini lagi, jenuh Lisa mengunci gerbang rumahnya karena akan berangkat kerja.

Selama bekerja, ia sama sekali tidak minat dengan apapun. Ia benar-benar hampa dan tidak memiliki semangat hidup. Jika akhirnya kembali seperti ini... Kenapa Sehun harus datang lagi? Kenapa juga waktu itu ia harus mendengarkan Baekhyun? Dasar menjengkelkan.

Perasaannya yang seperti itu, tidak hanya terjadi di 1 hari saja melainkan dihari selanjutnya sampai 2 hari lamanya. Karena di 2 hari setelahnya, ia langsung panik bukan main ketika mendapati gerbang rumah yang sudah terbuka dan juga pintu yang tidak dikunci. Ia terbelalak terkejut sambil berlari memasuki rumahnya sendiri dengan tergesa-gesa. Pasti ada maling.

Dengan tampang waspada karena cemas sendiri, Lisa sudah mengambil ancang-ancang untuk memukul maling dengan tas kerjanya. Sampai tiba-tiba seorang pria keluar dari balik pintu dan berteriak.

Lisa lantas ikut berteriak dan langsung buru-buru memukuli pria tidak dikenali nya itu. "Siapa kau! Mau maling apa kau dirumahku!"

"A! A! Lisa! Sakit!" Pekik Sehun terus mencoba menghindari pukulan dari Lisa namun tetap saja tidak bisa. "Aku Sehun bukan maling!"

Sehun? Lisa lantas berhenti dan langsung membuat tubuh pria didepannya untuk putar balik menghadapi nya. Matanya melebar sempurna. "Kau! Bagaimana mungkin kau... "

"Jadi kau menggandakan kunci rumahku?" Tanya Lisa nampak tidak percaya sambil mem plester luka di pipi Sehun.

Sehun mengangguk sambil mendengus.

Lisa tiba-tiba tertawa ringan, merasa lucu saje dengan tingkah pria berumur didepannya itu. "Kau sudah dewasa, umurmu juga sudah matang, tapi kenapa sifatmu?-Kau bahkan tadi melompat didepan ku."

"Kau pikir melompat hanya diperuntukkan untuk anak kecil saja?"

Lisa geleng-geleng kepala. "Kenapa kau kembali?"

Sehun menatap Lisa. "Memangnya kenapa? Kau tidak suka?"

Lisa tersenyum kecil, kemudian bangun dari duduknya dan memasukkan sisa plester didalam kotak P3K. Sebelum akhirnya berlalu pergi memasuki area pantry.

"Sedang apa?" Sehun bangun dari duduknya dan berjalan pelan mendekati Lisa.

"Menyiapkan makanan... Aku lapar." Jawabnya mulai mengeluarkan lauk matang dari kresek disebelahnya dan beralih memasukkannya kedalam mangkuk yang sudah diambil-Lisa tersentak dan merinding ketika sebuah tangan merangkul pinggangnya dari belakang.

Sehun meletakkan kepalanya dipundak wanita itu. "Kau tidak masak lagi?"

Lisa menggeleng cepat dengan jantung yang sudah berdegup kencang. "Aku tidak punya bahan-bahannya."

"Mau kubelikan?"

"Tidak perlu ... Aku sudah membeli lauk matang cukup banyak." Lisa kemudian melepaskan diri dari pelukan Sehun dan berbalik sambil membawa lauk tadi diatas meja makan--menyingkirkan mangkuk sebelumnya-- "Kau sudah makan?"

"Aku sudah memakan masakan mu."

Lisa menoleh, mengerutkan alisnya samar, "Masakanku?" Tanyanya memastikan, "Masakan yang mana?"

"Masakan itu." Sehun menunjuk mangkuk yang telah Lisa singkirkan menggunakan dagunya. "Aku benar-benar lapar jadi kumakan saja lauk yang ada."

Lisa melihat meja-lebih tepatnya mangkuk yang telah disingkirkan nya. Ia lantas terbelalak terkejut kala sadar jika lauk dalam mangkuk itu memang sudah habis. "Kau benar-benar memakannya?" Nadanya meninggi, dan itu membuat Sehun mengerjap tidak mengerti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang