𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 ⭐
Sehun memalingkan wajah dari layar ponsel yang menampakkan chatannya dengan sang kakek ke barang-barang belanjaan nya yang niatnya akan diberikan kepada keluarga sebagai oleh-oleh. “Aku sangat ingin menghormati nya, tapi dia selalu mengganggu ku,” Gerutunya pelan sebelum mengulum senyum kecil—
“Hei, dimana oleh-oleh ku?!” Lee Soo-man yang baru sampai rumah langsung menerjang perkumpulan anak dan cucunya yang sedang bercengkrama diruang keluarga. Sehun jarang mengunjungi orang tuanya karena orang tuanya sendiri tinggal bersama sang kakek untuk menemani sekaligus mengurusnya. Kalian tentu tahu bagaimana tidak akurnya hubungan antara cucu dan kakek itu sehingga tidak akan mudah untuk mereka tinggal bersama dalam kurun waktu yang lama. Walau begitu, tapi keduanya tidak saling membenci sebagaimana orang bermusuhan pada umumnya, hanya saja keduanya sering kali seperti Tom & Jerry jika sudah bertemu.
“Ini.” Ibu Sehun memberikan bingkisan cukup besar kepada sang ayah yang langsung Soo-man raih setelah duduk disebelah cucunya.
Dibukanya bingkisan yang ada dipangkuan nya sebelum mengeluarkan ekpresi kesenangan. “Wah ...” Ia menghadap sang cucu yang sedang melihat kearah lain karena menolak melihat kearahnya. “Sebenarnya aku hanya bercanda saja meminta oleh-oleh, tapi rupanya kau benar-benar membelikannya. Aku cukup terharu. Oya, apa semua ini gadis itu yang pilihkan?”
“Gadis itu?” Ibu Sehun yang semula tersenyum hangat langsung bingung dan melihat bergantian ayah dan anaknya. Melihat itu lantas membuat Soo-man hendak membuka suara namun sudah Sehun sela dengan jengah. “Jangan mulai.”
“Bisa tolong kau letakkan ini di kamarku?” Soo-man meminta bantuan anaknya yang membuat ibu Sehun langsung menerima bingkisan yang dipegang sang ayah dan pergi ke kamar milik pria tua itu.
Selepasnya, Soo-man langsung fokus pada cucunya dengan memasang tampang wajah sumringah ciri khas nya. “Siapa nama gadis itu?”
Sehun melirik kakeknya sekilas dan menghela nafas, “Jangan libatkan dia, dia tidak tahu apa-apa.”
“Oh ayolah... Aku tidak sejahat itu.”
“Dia bukan siapa-siapa.”
“Tidak mungkin bukan siapa-siapa keluar dari kamar hotel yang sama—oh! Jangan bilang kau melakukan one nigth dengannya—“ Soo-man menebak-nebak.
“Aku heran ... Kenapa pikiran mu selalu kotor?” Sehun mengeluh setelah berdecak. “Pantas knetz sering mengkritik lirik-lirik lagu buatan agensi mu, wong labelnya saja LSM, Lee Soo-man Mesum.”
“Yak ... “ Soo-man tertawa yang membuat Sehun mendengkus.
“Dari pada melampiaskan nya pada lirik lagu sebaiknya kau menikah lagi saja—“
Soo-man memukul tengkuk leher Sehun yang membuat pria itu terhenyak dan mengusap lehernya sambil cemberut. “Dasar tidak sopan, bagaimana pun juga aku ini kakekmu.”
“Tapi kau tidak bersikap seperti seorang kakek!” Elak Sehun. “Kau seorang kakek tapi bersikap seperti rival ku saja.”
Soo-man terkekeh. ‘Setidaknya kau menikmati peranku, kan,’ batinnya mengelus kepala Sehun.
“Bani ... Beri salam pada teman ayah.” Bani yang digendong Baekhyun langsung membungkukkan badannya kedepan, kepada Sehun yang masih memegangi knop pintu dan menatap tamu sorenya.
“Anak pintar.” Baekhyun mengelus kepala anaknya sebelum akhirnya masuk kedalam setelah pemilik rumah menawarinya masuk. Ia sendiri tahu jika Sehun baru saja pulang dari Thailand, tujuannya kerumah besar inipun untuk meminta oleh-oleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMAT
FanficAplikasi Sugar Daddy di android milik keduanya mempertemukan mereka di restoran Bangkok, Thailand. Memiliki niatan yang awalnya sama-sama memanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi dan sebatas berinteraksi itu membuat keduanya saling antusias satu sama la...