𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙑𝙊𝙏𝙀
Sambil berjalan menuju pintu, Sehun merapihkan kembali pakaian kerja yang melekat pada tubuhnya. Tangannya mengutak-atik knop dan membuka lebar pintunya-yang rupanya sudah ada sosok Lee Soo-man disana. Sehun tentu kaget, hampir saja terjungkal kebelakang.
Sedangkan Lee Soo-man hanya tenang-tenang saja sambil menampakkan senyum bodohnya. "Ternyata gadis itu bernama Lisa, ya."
Matanya melebar kala mendengar nama Lisa disebut-matanya melebar sempurna ketika sadar jika sang kakek sudah memegangi majalah yang bersampul kan dirinya dan Lisa didepan dada. Ia lantas langsung berdiri normal dan merebut cepat majalah yang Soo-man pegang itu. "Dari mana kau mendapatkan ini?"
Soo-man menatap Sehun, kemudian mengerjap dan menjawab biasa. "Dari kotak pos didepan."
Sehun menyembunyikan majalah dibelakang tubuhnya. Majalah ini ia minta untuk Lisa.
Lee Soo-man lantas tertawa puas dan tersenyum menggoda. "... Kau tidak perlu was-was begitu, niatku hanya mengambilkan nya saja. Aku tidak akan minta."
Tas kantor miliknya itu Sehun buka, kemudian memasukkan majalah tadi kedalamnya. "Ada keperluan apa mengunjungi ku?" Tanyanya keluar dari kamar dan berlalu pergi ke ruang tamu.
Soo-man mengikuti Sehun. "Aku hanya ingin berterimakasih karena kau sudah mau menjalani pemotretan itu. Tolong sampaikan juga rasa terimakasih ku pada gadis dalam foto , gadis yang telah berhasil mencuri hati cucuku."
Sehun menatap datar udara.
***
"Kau mendapatkan nilai yang bagus, bukan?" Sambil memasukkan buku kedalam tasnya, May mengajak ngobrol Lisa yang duduk disebelahnya . "Lalu, apa kau akan meminta bonus pada Mr. Sehun itu?"
Lisa tidak mendengarkan May, gadis itu terlalu sibuk dengan dunianya yang sedang mengirim foto bukti nilainya kepada Sehun melalui chat via whatsapp mereka. Dengan wajah penuh harap dan sumringah, Lisa mengetikkan sesuatu pada foto yang dikirimkan nya. 'Bagaimana?' batinnya membaca ulang teks pesan yang dirinya kirim pada Sehun.
Ting!
Senyumannya semakin lebar, buru-buru membaca dalam hati mengenai balasan Sehun yang cepat. 'Itu bagus untukmu. Baiklah, aku akan mengirim uangnya nanti malam, untuk sekarang aku tidak bisa, aku sedang lembur.'
Omong-omong, ini menjadi pertama kalinya seorang Sehun membalas cepat pesan gadis itu. Yang tentunya tidak akan Lisa sia-sia kan begitu saja. 'Sudah kubilang jika aku cukup pintar bukan!'
Ting!
'Iya-iya, kalau begitu sampai bertemu di Paris nanti.' Batin Lisa membaca balasan cepat Sehun lagi yang sepertinya mengode sebagai pengakhiran chat siang ini. Baiklah, tidak apa, yang penting pria itu sudah melihat nilainya, dan sekarang Lisa hanya harus menunggu dengan sabar uangnya malam nanti.
Disebelahnya, May geleng-geleng kepala sambil menghela nafas panjang.
***
Di beberapa minggu kemudian, penjalin hubungan Sugar Daddy dan Sugar Baby itu kembali bertemu dan menghabiskan waktu bersama di Paris. Kali ini Lisa tidak mengizinkan Tasena atau May untuk ikut, ia pikir hubungan nya dengan Sehun sudah termasuk hubungan yang tidak perlu diwaspadai lagi. Seperti biasa, mereka tentu akan mengisi perut mereka dulu. Sebelum akhirnya pergi bersama untuk sekedar jalan-jalan menelusuri jalanan kota Paris yang penuh dengan dedaunan oren yang berjatuhan akibat musim gugur yang sedang terjadi sekarang.
Disepanjang jalan kepala keduanya kadang tertimpa dedaunan yang lepas dari rantingnya langsung. Sehun dan Lisa saling bergandeng tangan, beberapa kali cerita mengenai kegiatan apa yang telah mereka lakukan di 1 bulan belakangan, seperti bagaimana perjuangan Lisa yang sangat bekerja keras agar bisa mendapatkan nilai bagus untuk mendapatkan bonus dari Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUGAR DADDY Bukan ❌ 18+ ❌ (Lisa Sehun) TAMAT
FanficAplikasi Sugar Daddy di android milik keduanya mempertemukan mereka di restoran Bangkok, Thailand. Memiliki niatan yang awalnya sama-sama memanfaatkan untuk kebutuhan ekonomi dan sebatas berinteraksi itu membuat keduanya saling antusias satu sama la...