Hari ketiga Beomgyu dkk ada di Bandung. Nama sekolahnya terus maju ke babak berikutnya, tinggal satu babak final yang bakal nentuin di posisi keberapa mereka. Beomgyu terus latihan, berasa jadi artis yang sibuk.
Dan hari ketiga juga, sejak ancaman Taehyun ke Taehyung dimulai. Seharusnya hari ini semuanya kebongkar dari mulut Taehyung sendiri. Taehyun sama Soobin terus-terusan nelpon, chat buat mojokin gurunya sendiri. Karena mereka berdua juga merasa bersalah banget sama Beomgyu.
Kaya sekarang aja Taehyung lagi-lagi dapat telpon dari Taehyun. Kalo ga dia angkat, Taehyun pasti bakal nelpon Beomgyu langsung. Di teror sama murid sendiri, teror secara terang-terangan.
"Adit bisa ga sebentar saja, saya pasti bakal ngaku, tapi gak sekarang!"
"..."
"Adithama!"
"..."
"Saya tahu saya salah, sangat salah. Tapi kamu juga salah karena memojokkan saya seperti ini, padahal saya guru kamu!"
"..."
"Oke saya minta maaf untuk yang ke sekian kalinya karena bikin kamu dan Desta merasa bersalah dan harus bohong sama Ardha dan yang lainnya. Tapi tolong jangan begini caranya, saya malah makin takut dan makin lama persiapin diri buat ngakuin semuanya!"
"..."
"ADIT! ADITHAMA!"
Bip
"ARRGHHH!" Taehyung ngacak rambutnya sendiri frustasi. Dia takut buat ngakuin hal itu, walaupun di telinga Beomgyu itu bakal di anggap sepele. Tapi menurutnya itu sesuatu yang besar. Kalo sampai Taehyun atau Soobin yang bilang ke Beomgyu, mungkin Beomgyu malah bakal jadi benci sama dia.
Tanpa dia sadari, ada orang yang dengarkan pembicaraannya sama Taehyun di telpon. "Pengecut."
-•Alone•-
"Oke ini yang terakhir, ingat kalo ini cuma kompetisi, jangan di bawa stress oke? tetap semangat dan harumkan nama sekolah, tapi tetap jaga diri kalian, kalo ngerasa sakit langsung bilang, paham?"
Yeonjun, Beomgyu, Ryujin sama Yeji cuma ngangguk mantap. Dalam hati, Beomgyu bener-bener berdo'a buat kemenangan mereka. Dan yang terpenting, dia gamau pingsan lagi. Malu.
Keempatnya naik ke atas panggung, menghadap ke 4 juri yang siap nilai. Beberapa detik setelah mereka bentuk formasi, musik nyala dan semuanya pasang ekspresi yang sesuai sama tema lagunya. Badannya di gerakan sesuai sama irama lagu.
2 menit berlalu, lagu hampir nyampai puncak. Bagian terpenting dalam penampilan mereka disini. Beomgyu bakal angkat badannya Ryujin, dan Yeonjun juga bakal angkat badannya Yeji kaya tim pemandu sorak. Hal yang paling sulit menurut mereka. Sampe ngatain Hoshi kenapa harus susah koreo nya. Tapi yang dikatain cuma cengengesan dan bilang ga seru kalo ga ga menantang.
Beomgyu udah duduk berlutut di depan Ryujin, udah siap ngangkat badan pacarnya itu. Di saat Ryujin naikin kaki kirinya buat nopang badannya, dia gabisa jaga keseimbangan dan berakhir jatuh. Ditambah dia pakai heels tinggi, jadilah kakinya makin terkilir.
"Runa, gapapa, ayo bangun, kita pakai koreo yang satunya ayo!" tutur Beomgyu sambil ngulurin tangannya bantu Ryujin berdiri.
Yeonjun sama Yeji yang lihat itu pun akhirnya berusaha bikin formasi mereka serasi. Mereka berempat akhirnya mutusin buat pegangan tangan dan bentuk beberapa koreo yang memang mereka siapkan sebagai cadangan.
Beomgyu genggam tangannya Ryujin erat-erat dan yakinkan cewenya kalo ga perlu khawatir mereka bakal kalah. Karena memang udah pasti mereka masuk peringkat 3 besar, tinggal di tentukan dimana posisinya.
Dan cut. Musik mati. Mereka kasih salam penutup. Karena kaki Ryujin sedikit terkilir, akhirnya Beomgyu langsung gendong badannya Ryujin di punggung buat turun dari panggung.
Ryujin peluk lehernya Beomgyu dari belakang, benamkan kepalanya di lipatan leher pacarnya. Nahan sakitnya yang perlahan jadi mati rasa. Sepatunya udah di lepas dan dibawakan sama Yeji.
Hoshi yang memang tahu kalo Ryujin jatuh langsung cepat-cepat ambil p3k buat obatin. Beomgyu dudukan Ryujin di sofa yang ada di belakang panggung, tapi dia ga pergi dari situ, malah pegang erat tangan pacarnya itu.
"Tahan ya, ini bakal sakit." Hoshi berusaha ngelurusin kaki siswinya itu buat balik semula. Di pelintir-pelintir sampai lepas.g
"AAAAAA SAKIT BAJINGAN!!"
Emang dasarnya Ryujin itu mantan preman sekolah. Jadi begitu.
"Nah udah, tiduran aja. Kita pulang nanti malam," kata Hoshi yang udah selesai obatin kakinya Ryujin terus pergi ke ruang tunggu.
Beomgyu masish setia duduk di sebelah Ryujin, ngelusin rambutnya. "Sakit banget?"
"Udah engga kok, maaf ya, koreo nya jadi berantakan."
"Gapapa, kita udah masuk 3 besar udah untung banget, lu ga salah," kata Beomgyu lemah lembut sambil ngelusin rambutnya Ryujin. Beomgyu sandarin kepala pacarnya di pundak dia, biar ga sedih dan ngerasa bersalah.
-•Alone•-
Beomgyu duduk di sofa yang ada di samping jendela. Ngelamun. Lagi.
Yeonjun ada di kasur sendiri sambil mabar jarak jauh sama Hyunjin. Mulutnya berisik banget, teriak teriak, nama-nama hewan pun di sebutkan.
"AHAHAHA ANJING KAN GUA MENANG!"
"Besok lagi dah, capek gue nyet, mau balik ni bentar lagi."
Yeonjun ngelirik ke arah Beomgyu yang ngelamun. Mereka berdua udah beresin barang-barang yang bakal dibawa balik nanti. Tinggal nunggu gurunya siap-siap. Pengumuman pemenang belum di umumin, yang bakal ngambil penghargaannya nanti Hoshi, dia sengaja nyuruh muridnya istirahat semua.
Yeonjun tau apa yang di lamunin sama Beomgyu. Dia jalan dan langsung duduk di sebelah Beomgyu setelah nepuk pundaknya. "Masih mikirin yang itu?"
"Gua gatau harus bereaksi kaya apa, tapi gua gabisa berenti kepikiran."
"Gua gabisa bantu apa-apa selain nemenin lu cerita ini itu, maaf banget. Tapi kalo lu butuh gua dateng aja, gapapa kok."
"Thanks ya."
tok tok tok
"Gua aja." Beomgyu jalan buat bukain pintu kamar. Yeonjun mah setuju-setuju aja biarin Beomgyu yang buka. Kalo di rumah aja dia males nerima tamu.
Beomgyu sedikit kaget waktu liat Taehyung yang berdiri di depan kamarnya. "Berangkat sekarang, pak? bentar saya panggil Ju--"
"Bukan! bukan itu, saya mau ngomong sesuatu sama kamu."
"Ngomongin apa?"
"Ngga disini, bisa?"
"Ngapain sembunyi-sembunyi sih? takut di denger siapa? Juan?"
"K-kamu..."
"Saya tau kok apa yang mau anda omongin."
-•Alone•-
gatau gue nulis apa, maaf sekali sangat tidak jelas.
adh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE [ end ]
RandomBerisi tentang perjuangan hidup Beomgyu versi lokal semasa SMA yang hidup sendiri di Jakarta. "Hidup jadi anak Home Alone ga kalah menderita sama hidupnya anak Broken Home." #1 beomgyu (26/05/2021) #1 hueningkai (02/06/2021)