"Disaat aku yakin dengan perasaanku, kenapa kau malah pergi meninggalkanku?"
- Erza-Tak lama kemudian, erza mencium bau minyak angin di menusuk hidungnya membuat dia terbangun di pangkuan Katherine
"erza sayang. syukurlah kamu sadar." Kata mamanya putra dengan wajah lelah dan mata sembab
"putra udah pergi tante. Dia gak akan balik lagi kesini. erza kehilangan dia." katanya sambil menangis.
"dia gak pergi sayang." Kata mama putra sontak membuat erza terduduk.
"maksud tante? erza liat sendiri tante dia pergi di hadapan erza! Tanpa pamit!." Kata erza dengan suara bergetar.
"dia gak pergi za. Pada saat kamu pingsan, jari-jari tangannya bergerak dan membuat kami langsung manggil dokter." Kata mamanya putra.
"tante serius?! putra dimana sekarang? Tante gak bohong kan?." kata erza langsung berdiri dengan langkah oleng.
"biarin dia istirahat za. Lo harus istirahat." Kata Katherine menengahi.
"enggak kath, gue mau ketemu putra sekali aja. please, ijinin gue." kata erza memohon.
Katherine memandang mama putra meminta persetujuan, ketika melihat mama putra mengangguk, Katherine menghela napas "biar gue antar elo." Kata Katherine tersenyum.
"makasih kath." Kata erza.
ketika sampai diruangan putra, erza melihat cowok yang sukses membuat pertahanannya runtuh, tertidur pulas dan wajah tertutup perban. Dia bisa melihat, betapa kecelakaan itu menghilangkan kesempurnaan fisiknya. Tapi bukan karna fisiknya dia menyukai putra, tapi karna dia tau bahwa putra itu baik padanya, tulus, tanpa memandang apa yang dia punya. Dan itulah yang membuat erza bisa menerima kondisi putra sekarang.
"putra, please, jangan tinggalin gue. gue akan temanin lo ampe sembuh, seperti lo temanin gue. gue sayang sama lo putra." Kata erza sambil mengecup pipi putra yang tertutup perban dan akhirnya keluar dari ruangan.
Selama 3 minggu putra berada di rumah sakit, selama itu juga Erza setia menunggu putra untuk sadar, dia selalu membawakan buku cerita kemudian menceritakannya kepada putra, mengajak putra bicara walau dia tau bakal dianggap orang gila karna ngajak orang tidur ngobrol. Dan curhat tentang kekesalannya tentang rico karna sukses membuat hidupnya menjadi nelangsa.
"temen lo itu, si kak rico nyebelin banget! Masa gue lagi enak-enaknya ngobrol ma arny, eh dia main nyelonong aja duduk di samping arny dan ngegombal! Sumpah deh, pengen muntah gue dengarnya! Lo kan tau gue paling anti denger cowok gombal dan digombalin! Bikin badan gatal-gatal! Dan lo tau apa akibatnya? Gue seperti di dunia lain ngeliat mereka pacaran dan pelan tapi pasti, gue dianggap patung liberty! nelangsa gue!." kata erza melempar tasnya kesofa dan marah-marah duduk disamping putra yang tertidur sambil memanyunkan bibirnya.
erza yang melihat putra terdiam, dia memegang tangan putra yang dialiri oleh jarum infuse dan tersenyum sedih sambil mengelus tangan itu.
"lo kapan sadarnya put? gue benci ngakuin ini, tapi gue kangen marah sama elo, kangen nyumpahin lo dan manggil lo sengak. Please sadar putra. Gue terima keadaan lo apa adanya kok. Beneran deh. Gue suka sama lo bukan karna fisik, tapi karna sifat lo. kalo gue suka ma fisik lo, gue gak akan ajak lo yang diem kayak patung gini ngobrol." Kata erza panjang lebar.
tanpa erza sadari, mamanya putra dari balik pintu melihat apa yang dilakukan erza dan tersenyum sedih "maafkan tante sayang. tante harus membawa putra pergi, tapi tante janji, dia akan kembali lagi padamu. Ini hanya perpisahan sementara." Kata mama putra sedih lalu menghapus airmatanya yang menetes. Setelah siap, dia masuk dalam ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRAZA [END]
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Disaat aku yakin dengan perasaanku, kenapa kau malah pergi meninggalkanku?"-erza ^^Happy reading^^ Cute cover by: felix_leonardo