"Aku tak tau permainan apalagi yang dibuat Waktu untukku."
"elo?." Kata erza sambil menunjuk gadis itu dengan ekspresi ingin ngilang dari muka bumi saking nyeseknya.
"iya... kenapa za?." kata selvi dengan wajah tak berdosa dan merangkul pundak putra dengan mesra dan ekspresi puas.
"Sayang, aku pulang dulu yah. besok jemput aku yah. I love you honey." Kata selvi mengecup bibir putra dan berjalan meninggalkan erza yang hancur untuk kesekian kalinya dan putra yang bingung melihat gadis di depannya bercucuran air mata yang membuatnya, entah kenapa, menjadi miris hati.
"kenapa gue merasa gak pengen gadis ini nangis yah? gue ngerasa gak tega liat dia. tapi gue gak tau siapa dia. apa dia pernah berarti di hidup gue?." tanya putra dalam hati.
" lo kejam putra." Kata erza dengan suara pelan dan menatap putra dengan sisa kekuatannya.
"gue kejam? Lo siapa? Gue gak kenal sama lo." kata putra yang sukses bikin erza meneteskan air matanya, cepat-cepat dia menghapusnya dan menatap putra tajam.
"lo lupa sama gue putra?! Lo lupa?! Jahat bener lo yah! lo udah ninggalin gue tanpa pamit, dan sekarang lo malah lupain gue!! mau lo apaan hah?! Sampai kapan lo nyakitin gue putra?! Sampai lo liat gue terbujur kaku dan masuk dalam liang lahat?! Baru lo puas gitu?! Jawab gue! jawab!." Kata erza histeris dan mendorong tubuh putra lalu memukul dada putra sambil bercucuran air mata.
bingung, dia memegang kedua tangan erza yang ada di dadanya dan mendorong gadis itu ke dinding dan mata mereka beradu setajam silet. *maksud lo?*
"asal lo inget yah, gue merasa gak ninggalin siapa-siapa disini! Kita baru aja ketemu dan lo udah bilang gue nyakitin hati lo?! sejak kapan nyonya?! Gue aja gak tau nama lo siapa dan lo siapa gue! puas?!." Kata putra telak dan entah kenapa, dia merasa sakit hati ketika mengucapkan itu dan melihat erza meneteskan air matanya lagi."ni cewek siapa sih? Kenapa gue merasa sakit dan gue semakin gak sanggup liat dia nangis?." Tanya putra bingung dalam hati.
dan tanpa sengaja, dia melihat kalung yang sama seperti dirinya di leher erza, membuat dia merasa mengingat sesuatu, tapi sebelum dia ingat, kepalanya mendadak sakit hebat.
"argghh.." kata putra melepas cekalan tangannya di tangan erza lalu memegang kepalanya dan terduduk di lantai sambil meringis kesakitan.
bingung dengan apa yang terjadi dengan putra, dia hendak mendekati putra dan menolongnya, tapi hatinya terlanjur sakit mendengar perkataan putra, dia akhirnya berlari meninggalkan taman belakang meninggalkan putra yang kesakitan.
ketika dia berlari menuju garasi, tanpa sengaja dia menabrak Katherine baru turun dari mobilnya dan dia yang langsung menumpahkan semua air matanya pada Katherine. " kenapa dia lupain gue Kathy? Gue salah apa?." Kata erza menangis di pelukan Katherine.
Katherine merasa nelangsa melihat erza, dia tak tega mengatakan hal sebenarnya kepada erza, tapi gadis itu harus tau. akhirnya dia menghela napas dan menceritakan semuanya kepada erza.
shock, sudah pasti. Apalagi ketika dia mengetahui siapa yang menjadi pacarnya putra sekarang. Kalau dia bisa meminta, mungkin dia akan minta mati hari itu juga agar dia tak sakit. "APA?! Cobaan apa lagi buat gue Kathy? Gue nunggu dia selama 4 tahun, tapi balasannya apa?! Dia melupakan gue! dia lupa sama gue kath! Sedangkan gue selalu mengingat dia sepanjang waktu!." Kata erza histeris."gue tau. tapi gue gak bisa ngapa-ngapain za. tante jenni pernah maksa putra untuk mengingat semua kenangan yang dia lupain, tapi dia malah memegang kepalanya dan kesakitan. Dari situ gue dan tante jenni gak bisa memaksa dia lagi untuk mengingat semuanya. lo gak sendiri, gue akan cari cara supaya dia ingat sama lo lagi. percaya za." kata Katherine sambil mengelus pundak cewek yang ancur untuk sekian kalinya karna ulah sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAZA [END]
Random[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Disaat aku yakin dengan perasaanku, kenapa kau malah pergi meninggalkanku?"-erza ^^Happy reading^^ Cute cover by: felix_leonardo