END-TROUBLE TROUBLE

29 3 0
                                    

Dia mengerang dalam tidurnya ketika seseorang sedang menggelitiki telapak kakinya. Kakinya menendang kemana - mana menyuruh berhenti, tapi tak jua berhenti. Malah semakin menyiksa, dengan malas, Erza membuka mata dan melihat Putra, pelaku utama, sedang duduk di sampingnya sambil menggelitiki kakinya.

"Gelii.." Ucapnya serak sambil menggerakkan kakinya. Putra menoleh dan tersenyum.

"Pagii... ayo bangun."

Erza duduk dengan mata setengah terbuka dan menatapnya dengan pikiran kosong. "Ngapain kamu disini?"

"Bangunin kamu dong. memangnya mau ngapain lagi? Ayooo bangun..." Dia bangkit dari duduknya dan menarik tangan Erza, namun cewek itu malah menepiskan tanganya

Putra bingung bagaimana membuat Erza yang terlihat seperti mayat dihidupkan kembali itu kembali ke dunia nyata seutuhnya. Dia duduk dan menatapnya. Tatapan mata sayu khas orang bangun tidur bertemu dengan tatapan tajam dan kilatan jahil terpancar di matanya. Tanpa perlawanan, Putra mendekat ke arah Erza yang hanya menatapnya kosong dan menciumnya.

Usahanya berhasil. Erza yang kaget dengan serangan mendadak langsung mendorong Putra yang semakin bernafsu menciumnya. Namun cowok itu memegang kedua tangannya yang berada di dadanya dan mendorong Erza pelan ke belakang hingga dia terlentang di tempat tidur dengan dirinya yang berada di atas.

"Morning kiss, beib." Ucap Putra dengan nada menggoda sambil mengecup ujung hidungnya dan tersenyum.

"Kenapa gue baru sadar kalau pacar gue ganteng banget?"

Ketukan pelan di pintu menyadarkan mereka berdua akan posisi masing - masing. Erza mendorongnya agar menjauh dan dia bisa duduk. Putra menurut dan menjauh darinya sambil mengulurkan tangan. Menyuruh Erza yang sekarang memegang bibirnya sendiri dan mengusapnya seolah ingin menghapus ciuman pagi tadi. Membuatnya terkekeh.

"Kenapa ketawa?!" Tanyanya ketus melihat pacarnya hanya tertawa melihat kekonyolannya. Siapa yang tak kaget ketika bangun tidur dengan tubuh setengah sadar, dicium segitu nafsunya oleh pacar sendiri. Entah kenapa, dia merasa salah memilih karna berpacaran dengan cowok mesum seperti dia yang tersenyum di depannya sekarang.

"Lucu aja." Putra mengacak rambutnya dan menundukkan badannya ke arah Erza, bermaksud hendak menciumnya, namun gagal karna mendengar pintu terbuka. "Ehm .." Reno, sepupu Erza berdehem di depan pintu sambil menatap Putra yang menoleh dan tersenyum tanpa dosa.

"Masbro, mending lo keluar dari kamar sepupu gue aja deh sekarang. Bukannya apa - apa, ntar kalau dibiarin, gue takutnya dia keluar dari kamar perutnya udah buncit." Candaan menjurus itu membuat Putra semakin terbahak - bahak dan melirik Erza yang sudah merona dari atas sampai bawah saking malunya.

"Lo ngomong apaan sih kak!" Erza mengomel dan mendorong Putra dan Reno keluar kamar, "Kalau kalian ada di sini, gue gak bisa ngapa - ngapain selain wajah merona karna digoda habis - habisan! Jadi... please, respect me. Okay?"

"Okay," Jawab Putra dan Reno bersamaan lalu tertawa bersamaan. Kejadian setahun yang lalu ketika Reno menghajar Putra tak membuat mereka bermusuhan. Malah semakin dekat.

"Yaudah keluar! Ngapain masih disini?" Erza berteriak geram karna kedua cowok ganteng ini tak jua balik badan dan melangkahkan kaki keluar. Yang ada si Putra berjalan mendekatinya dengan senyum miring andalannya.

"Duh... galak banget sih sayang." Putra menggodanya dan mengacak rambut panjangnya dan tersenyum. Lalu menjauh ketika Erza menatapnya garang. Berusaha tak tersentuh dengan perlakuan manisnya. "Yuk, kita keluar kak. Erza udah keluar "tanduk" tuh." Reno tertawa mendengarnya dan keluar kamar dengan Putra dan menutup pintu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang