[14] LABORATORY

18 4 0
                                        

tapi pak.." kata Erza berusaha membantah tapi langsung dipelototi dosennya.

"saya kan sudah bilang tidak ada kata bantah-bantahan Erza! Dan kamu harus tau, putra sekarang partner kamu mulai dari hari ini! Jadi kamu harus bantuin dia dalam tugas karna dia murid baru. Ngerti?."

"ini dosen mau bikin gue galau apa?! Ngajak ribut nih." gerutu Erza dalam hati.

sebelum erza hendak membantah lagi, Putra langsung menyerebot Erza yang membuat gadis itu melirik seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"makasih pak udah milihin saya partner tugas. Jadi saya bisa mengikuti pelajaran yang ketinggalan disini." Dengan senyuman yang membuat dosen itu merasa puas diri, dan membuat Erza galau.

"tapi pak... dia kan baru disini, masa langsung KKN?." Kata Erza keukeuh gak rela dipasangin dengan Putra.

"kalian gak KKN sekarang, ujian semester kan tinggal 3 bulan lagi, setelah itu semester akhir, baru kalian KKN sama yang lain di desa gunung kidul, Yogyakarta. Saya lupa KKN tidak 2 minggu, tapi 3 bulan Jelas? Dan gak ada bantah-bantahan atau nilai kamu jadi F dalam pelajaran saya." kata pak dosen singkat, padat, jelas, juga ngancem.

mendengar kata nilai tugasnya berujung F, dia Cuma menghela napas dan tak menyadari tatapan Putra ke arahnya antara bingung dengan perasaannya yang senang bisa berdua dengan Erza dan bisa mengingat siapa dia dalam hidupnya, tapi merasa sedikit menyesal karna akan meninggalkan Selvi dan dia bingung bagaimana dia menjelaskannya kepada cewek yang dia sayangi saat ini. Merasa diperhatikan, Erza balas menatap Putra dalam

"kenapa disaat gue niat bener pengen jauh dari lo, gue malah didekatin lagi sama lo? bingung gue gimana caranya jauhin lo." kata Erza dalam hati.

"Apa lo lirik-lirik?! Gara-gara lo nih semuanya, habislah gue sekelompok sama lo!." kata Erza sambil melirik Putra sebal dan melipat kedua tangannya di dada yang entah kenapa, membuat Putra tertawa melihat tingkahnya.

"kenapa gue ngerasa puas banget kalo liat dia marah yah? gue kerjain lagi ah.... Itung-itung muasin hati gue yang daritadi pengen ngerjain dia." kata Putra dalam hati.

Putra langsung merangkul pundak Erza dan berbisik di telinganya "emang gue gak boleh lirik lo? kan kita sekarang partner. Jadi kita harus bersama setiap saat. Dan lo harus bantu gue dalam tugas-tugas kuliah."kata Putra dengan tatapan yang jujur, buat Erza kangen untuk seperti dulu dengannya dan mati kutu.

"mati kutu dah kalo dia natap gue kayak gini." Keluh Erza dalam hati.

"lo itu yah! udah amnesia, tetep aja ngeselin gue! seharusnya gue tenang karna lo lupa sama gue, jadi gue bebas dari kejahilan lo yang biasanya lo lakuin dirumah!." Kata Erza ketus lalu mendorong tangan Putra kasar yang dipundaknya dan keluar dari kelas sambil membawa buku-bukunya yang berat.
Putra terdiam mendengar ucapan Erza, lalu dia mengejar Erza dan berjalan dibelakang gadis itu sambil berpikir

"dirumah? Emang gue sama dia sedekat apa sih jadi dia bilang gitu ma gue? gue sama Selvi tinggal satu apartemen waktu di jerman aja gak segitunya. Paling ayang-ayangan aja di tempat tidur. *

*Lirik erza ngasih kode siap siap ambil cangkul terus gali kuburan disertai batu nisan bertuliskan nama selvi* kata putra dalam hati

"kita kemana Za?." tanya Putra sambil mengekor Erza di belakang.

"lab." Jawab Erza singkat, padat, jelas dan ketus.

"ngapain?." Tanya Putra dengan wajah jahil di belakang.

"ini cowok! Udah tau di lab kerjaannya meneliti! Masa nanya lagi?! gue bedah juga lama-lama!." Gerutu Erza dalam hati

Erza pura-pura tidak mendengar pertanyaan Putra, malah dia mempercepat laju jalannya yang membuat Putra tertinggal di belakang.

TRAZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang