S1. Awal

1.9K 141 23
                                    

LOVE STORY KURAPIKA KURUTA
chap. 1

Fanfiction
Author : Kaname (Ken)
Genre : Romance, Action, Comedy
Anime : HunterxHunter
(Yoshihiro Togashi)
Characters : Kurapika Kuruta, Gon, Killua, Leorio, (...) +++
Background : sebuah desa terpencil di sebuah pulau dengan rimbun nya pepohonan.

.
.
.
.
.

Awal kisah,

Disebuah desa terpencil di tengah hutan lahirlah seorang anak laki-laki berambut pirang ke emasan bernama Kurapika , ia hidup di sekelompok suku yg bernama Suku Kuruta, populasi Suku ini hanya berjumlah 129 orang.

Suku Kuruta merupakan salah satu suku yang unik di dunia, Keunikan suku ini terletak pada bola mata yang mereka miliki, Saat marah atau saat perasaan mereka tersulut, bola mata anggota suku Kuruta berubah menjadi merah. Bagaikan kerasukan, bola mata mereka menyala terang dan menakutkan. Bahkan orang-orang diluar suku mereka menganggap bahwa suku Kuruta merupakan jelmaan iblis.

ditengah keterpencilan lokasi tempat tinggal suku ini bukan berarti mereka tak berinteraksi dengan dunia luar, Setiap pekan mereka berbelanja kebutuhan yang tak diperoleh di hutan sekitar. Tentu tugas tersebut hanya diwakilkan beberapa orang saja, Ini bertujuan untuk menjaga agar bola mata merah meraka tetap menjadi rahasia. Alasannya sederhana, jika berinteraksi terlalu sering, bisa saja suatu ketika emosi mereka terpancing dan membuat bola mata mereka menjadi merah.

Pada usia 11 tahun Kurapika harus mengalami kejadian yang membuat hati nya hancur, dan mengalami kesedihan yang mendalam. Suku tempat ia di lahirlan, di bantai habis-habisan oleh sekelompok penjahat bernama Genei Ryodan, pada malam itu Kurapika selamat dalam pembantaian karna, pada saat itu ia di jatuhkan oleh ibunya ke sungai yang cukup deras, ibunya melempar Kurapika dengan bermaksud menyelamatkan anaknya Kurapika, Ibunya berharap Kurapika akan selamat dan hidup lebih lama.

"Maafkan ibu nak, maafkan ibu ..." Ucap sang ibu dengan air mata berderai.

Saat hanyut cukup lama Kurapika akhirnya terdampar di pinggir sungai, tak sadarkan diri.

Tak begitu lama setelah Kurapika terdampar, lewatlah seorang Nenek dengan cucu perempuan nya yang berusia 7 tahun, mereka melihat Kurapika terdampar, dan sesegera nenek itu pun menyelamatkan Kurapika.

"Ya ampun, lihat Yuko ada seorang anak terdampar, ayo kita selamatkan!!!" Ucap sang Nenek yang berusia 66 tahun dengan membawa tas keranjang buah di punggung nya.

"Ng, ya Nek, ayo kita selamatkan!" Jawab seorang gadis kecil, dengan rambut berwarna coklat sebahu, berlari menghampiri Kurapika yang masih tergeletak tengkurap tak sadarkan diri.

Gadis kecil itu pun melepaskan tas keranjang buahnya dan segera membalik badan Kurapika agar ia telentang, gadis itu pun menempelkan telinga nya pada dada Kurapika untuk mengecek detak jantung nya.

"Nek, anak ini masih hidup!" Ucapnya, terkejut.

"Coba Nenek lihat Yuko!" Nenek itu pun memegang nadi tangan Kurapika.

"Benar, anak ini masih hidup, biar nenek bantu pernafasan." Sang Nenek pun segera melepaskan tas keranjang buah milik nya.

"Nek, biar aku saja! Aku sepertinya bisa, aku kan sudah pernah belajar dari Nenek dan sekarang aku akan memperaktekan nya." Ucapnya, percaya diri.

Nenek pun terkejut, terlihat dua alisnya mengangkat, Yuko memang pernah di ajarkan oleh Nenek cara menyelamatkan seseorang yang pingsan karena tenggelam.

"Apa kau yakin?" Tanya sang Nenek sedikit ragu.
"Ya, aku bisa!" Yuko sangat yakin.
"Baiklah, Nenek percayakan padamu." Ucap sang Nenek berusaha percaya.
"Ng," Yuko mengangguk, dengan segera ia mulai memegang wajah Kurapika.

Yuko menarik nafas dengan sangat banyak hingga perut dan pipi nya membesar karna oksigen yang ia hirup, lalu tanpa ragu bibir nya mendekati bibir Kurapika.

"Huphhhfff ..." Yuko pun memberikan pernafasan buatan, dan sesegera menekan perut Kurapika dengan sedikit tenaga.

Ia terus mengulangi nya, hingga akhirnya Kurapika tersedak.

"Huphhhfff uhuk uhuk oweaaaaagh ..." Kurapika pun memuntahkan air yg begitu banyak

"Syukurlah, Nek aku berhasil." Yuko merasa senang.
"Kau memang hebat Yuko." Nenek mengucapkan nya dengan senyum-senyum malu.

"Ah ...?" Kurapika merasa kepala nya sangat berat dan tidak dapat membuka mata dengan lebar.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yuko, sambil menopang bahu Kurapika agar ia bisa duduk.
"Ng?" Kurapika perlahan melihat wajah Yuko yang disinari matahari pagi dengan tatapan sayu.

"Anak ini lebih baik kita bawa kerumah, dia masih sangat lemas. Yuko kamu bawakan tas keranjang nya ya! Biar Nenek gendong anak laki-laki ini." Seru sang Nenek sambil mengangkat Kurapika yang masih lemas di punggung nya.
"Baik Nek." Yuko pun membawa 2 tas keranjang dan mengikuti Nenek yang menggendong Kurapika dari belakang.

Sesampainya digubuk tua tempat tinggal Nenek dan Yuko, Kurapika pun segera di letakan di ranjang.

"Yuko pinjamkan pakaian mu ya! Baju anak ini basah." Seru sang Nenek, sembari melepaskan pakaian Kurapika.
"Baik Nek." Yuko pun segera mengambil pakaian nya di dalam lemari dan memberikan nya pada Nenek.
"Ini Nek!" Ucapnya.
"Terimakasih." Nenek pun segera memakaikan pakaian itu pada Kurapika.

Tak lama Nenek melirik ke arah Yuko, ia terus berdiri memperhatikan Kurapika yang sedang di gantikan pakaian nya oleh Nenek.

"Yuko kau tidak keluar?" Tanya sang Nenek.
"Memang nya kenapa Nek?" Yuko nampak bingung.
"Anak ini laki-laki, kamu tidak malu melihat nya tidak mengenakan pakaian?" Tanya Nenek sambil tersenyum.
"Ng? Ahhh?" Yuko tersadar dan segera lari keluar kamar dengan wajah memerah.

"Hah? dia laki-laki? Ku fikir perempuan!? Wajah nya cantik." Gumamnya, Yuko sangat malu sekali, dan teringat dengan nafas buatan yang ia lakukan pada Kurapika.

"Kyaaaaaa, Nenek kenapa tidak bilang kalau dia adalah seorang anak laki-laki?" Yuko merasa sangat malu.

Nenek menghampiri Yuko dan memegang pundak Yuko...

"Nenek kira kamu sudah tau kalau anak ini seorang anak laki-laki." Nenek pun tersenyum melihat Yuko yang malu.

"Aku tidak tau Nek, sungguh. Aku terlalu fokus melihat wajahnya yang cantik, aku fikir dia seorang anak perempuan." Yuko nampak malu, ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya.

"Sudah lah tidak apa apa, dia sedang tertidur, temani dia ya! Nenek mau membuatkan sup dulu untuk menghangatkan tubuhnya." Ucapnya, Nenek pun sambil berjalan menuju dapur.
"Baik nek." Yuko pun segera berjalan menghampiri Kurapika yang masih lemas.

Yuko pun duduk di kursi yang berada tepat di samping ranjang tempat Kurapika di baringkan.

"Wah, aku tak menyangka wajah nya cantik ternyata dia laki-laki?" Gumam Yuko pelan, sambil memperhatikan wajah Kurapika.

Tak lama kemudian, Kurapika membuka mata nya perlahan dan menoleh kearah Yuko, dengan air mata mengalir di pipi nya.

"Kamu kenapa?" Yuko terkejut.

"A, a ayah ...I ibu ..." Ucapnya, terbatah-batah dengan raut wajah sedih.

To Be Continue...


Note : Jangan lupa Vote jika kalian suka Fanfic ini ya 👉🏻👈🏻🥺
Boleh tinggalkan komentar juga.

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 𝐊𝐮𝐫𝐚𝐩𝐢𝐤𝐚 𝐊𝐮𝐫𝐮𝐭𝐚 - 𝐇𝐗𝐇 (𝑻𝒂𝒎𝒂𝒕)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang