Yuko tidak diperbolehkan bekerja oleh Illumi, sampai tubuhnya membaik.
Dan pekerjaan dapur dialihkan ke Frans, pada saat itu Frans masih sakit tapi Illumi mengancam nya untuk kembali bekerja.
Di dapur ...
"Brengsek, perempuan itu cuman demam biasa saja dengan mudah nya disuruh istirahat. Sedangkan aku yang patah tulang disuruh bekerja, ini tidak adil!" Frans terus menggerutu kesal.
Taktatatatatak ... Taktatatatatak ... Frans memotong kentang dengan penuh kebencian.
"Rasanya inginku bunuh saja perempuan itu!" Terlintas difikiran nya.
Tak lama kemudian, Frans terdiam dan melihat pisau yang begitu mengkilat dan tajam dihadapan nya. "Hehehehe .. kalau tajam seperti ini, pasti tidak akan terasa sakit." Gumam nya.
***
Pada malam itu pukul 18:30, Illumi dipanggil Silva (ayahnya) untuk berbicara 4 mata diruangan nya.
Nampak Illumi sedang berdiri melihat Ayahnya yang sedang duduk disofa. "Duduklah Illumi!" Seru sang Ayah.
Illumi pun perlahan duduk diatas Zabuton (bantal persegi, yang digunakan untuk alas duduk).
Dihadapan Ayahnya, ia hanya diam terpaku tidak berkata sedikit pun.
"Ayah mendengar dari Killua, kalau kau menyukai seorang perempuan yang sekarang bekerja sebagai asisten Koki keluarga kita, apa betul?" Tanya sang Ayah.
Illumi diam membatu, bibirnya bungkam.
"Illumi? Kau dengar Ayah?" Lanjutnya.
"Aku dengar Ayah." Jawabnya dengan datar.
"Lalu apa betul kau menyukai perempuan itu?" Sang Ayah terus memastikan.
Lagi-lagi Illumi terdiam membatu.
Ayahnya pun mengerti, dengan diam nya Illumi, berarti jawaban nya benar. "Apa yang membuat mu tertarik dengan perempuan itu?" Tanya sang Ayah.
Illumi benar-benar bungkam, dihadapan Ayahnya.
"Bukan kah Ayah telah mengajarkan mu, tentang seorang pelayan yang tidak memiliki nilai dimata keluarga Zoldyck. Mereka hanya seorang Budak, dan Budak tidak pantas dengan keluarga kita! Kau lupa?" Ucap sang Ayah.
"Aku tau itu Ayah." Jawabnya datar.
"Lalu? Kenapa kau melanggar aturan keluarga Zoldyck?" Tanya sang Ayah.
"Aku pun tidak tau Ayah." Jawabnya.
"Hmmm, apakah perempuan itu menggoda mu? Hingga membuat mu tertarik padanya? Jika benar, Ayah akan mengeksekusi nya." Jelas sang Ayah.
"Tidak! Itu tidak benar ayah! Dia tidak menggoda ku sama sekali." Illumi membantah.
"Lalu?" Sang Ayah menatap Illumi dengan tatapan tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
