Illumi memperhatikan Yuko dan Killua dengan tatapan datar namun seperti ingin menerkam. "Bosan hidup ya?"
"Tuan Illumi, maafkan saya." Yuko menunduk, ia merasa sangat bersalah telah melewati kamar Illumi dan lebih memilih mendatangi kamar Killua terlebih dulu
Illumi menghampiri Yuko dan menatapnya dengan aura menyeramkan.
Killua menarik Yuko dan berusaha melindunginya dengan tubuhnya. "Kakak, hentikan! Itu bukan salah Yuko. Aku yang menyuruhnya untuk pergi ke kamar ku terlebih dahulu."
Illumi menoleh kearah Killua, "Hoh begitu ya?" "Tch!" Killua sudah bersiap-siap, jika kakaknya akan menyerangnya.
"Baiklah ini terakhir kalinya kau melakukan ini, jika kau melakukan nya lagi, kau akan masuk kedalam daftar urutan asisten Koki ke 24 Yuko." Cetus Illumi, sambil melirik Yuko yang ada dibelakang Killua.
Gleugk .. Yuko menelan ludahnya sendiri, karena takut "Ba baik aku tidak akan mengulanginya lagi tuan Illumi." Yuko mengangguk.
"Hemmm, ayo Yuko, aku lapar!" Illumi memutar langkahnya, dan pergi meninggalkan kamar Killua.
Yuko yang merasa bersalah menoleh kearah Killua, "Terimakasih tuan Killua, aku harus pergi." Yuko memberi salam, dan pergi meninggalkan kamar Killua.
Terlrlrlrlrlrl .. Suara troli yang didorong Yuko masih terdengar oleh Killua.
Killua pun berfikir sedari tadi, saat melihat tingkah kakaknya. "Sejak kapan kakak jadi seperti itu? Bukankah kakak sangat cuek, dan tidak begitu memperdulikan hal-hal kecil macam ini? Aneh." Killua berfikir ada yang tidak beres dengan kakak laki-laki nya itu.
***
Sementara itu dikamar Illumi,
Yuko menaru 3 menu makanan diatas meja makan Illumi, "Silahkan dicicipi tuan." Ucap Yuko. "Apa ini?" Tanya Illumi. "Ini adalah sup usus babi, sate burung elang, dan makanan penutupnya, puding ginjal sapi." Jelas Yuko. "HAHAHAHAHAHA, seperti biasanya menu menu yang menarik." Illumi terlihat senang.
"Aku kira dia masih marah, ternyata hanya dengan mendengar nama makanan saja dia langsung tertawa." Gumamnya dalam hati.
"Yuko." Illumi menoleh kearah Yuko yang sedari tadi berdiri melihatnya. "Ya tuan?" Jawabnya. "Mulai besok, urutan pemberian sarapan diubah!" Cetusnya. "Diubah?" Yuko nampak bingung. "Ya, setelah kau memberikan sarapan pada Kakek Zeno, Ayah dan Ibu. Kau langsung saja ke kamarku! Setelah itu baru, kau boleh mengantar makanan ke anggota keluarga yang lain." Serunya.
"Eh kenapa?" Yuko nampak bingung, tapi ia berusaha menuruti perintah.
"Oh? Ba baik." Yuko pun mengangguk.
***
Pukul 12:30 ...
Yuko tengah bersiap-siap di kamarnya, ia memutuskan untuk mengenakan Mini dress untuk menemui Kurapika, lalu ia menata rambutnya dengan rapih. "Aku gerai saja rambutku, sepertinya bagus." Gumamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
