14 || canggung

5.5K 317 1
                                    



Jika biasanya freya akan tidur pukul 10 lewat,maka hari ini tidak.

Saat jarum jam baru akan menunjukkan pukul 8 malam,freya malah sudah bersiap-siap untuk tidur.Ia masuk kedalam kamar mandi untuk sekedar mencuci wajah dan gosok gigi,setelah itu mengganti baju nya dengan baju tidur.

Jika kalian tanya,untuk apa freya tidur lebih awal.Maka dengan lantang freya akan menjawab.

UNTUK MENGHINDARI PAK BIANN!!!

Freya segera memposisikan tubuhnya guma mencari tempat ternyaman agar segera terlelap dan tak bertatap muka dengan pak bian,baru saja ia akan menaikkan selimutnya namun samar-samar ia mendengar derap langkah kaki seseorang diikuti dengan pintu kamarnya yang terbuka.

Ceklek...

Freya segera memejamkan matanya,berpura-pura untuk tidur.

Pak bian berjalan mendekat,ia menatap freya yang sudah terlelap dan detik kemudian ia melepas kaos yang tengah kenakan.Kemudian memasukkannya pada keranjang baju kotor.

Freya mengintip dengan salah satu matanya,kemudian ia meneguk ludahnya kasar.

Glek...

Sialan!!ni dosen satu bisa aja goda iman!!

Terdengar deheman dari mulut pak bian yang sedang mencari-cari piama dilemari,freya yang mendengar deheman tersebut segera menutup kembali matanya dengan rapat,"Saya tau kamu belum tidur,freya." Suara berat nya membuat darah freya berdesir,jantung nya berpacu dengan cepat.

ANJIM SEKSII BANGETTTT!!

Freya terkekeh kikuk,kemudian membuka kembali mata nya,"Ouhh ketahuan yaa?" Tanya nya salah tingkah.

Pak bian berdecak malas seraya berbalik badan,dengan salah satu tangan yang menenteng piama berwarna abu-abu sama seperti yang ia kenakan sekarang,"Mana ada orang tidur satu matanya terbuka?apalagi liatin orang kaya liatin mangsa nya sendiri?" Pipi freya bersemu,ia segera menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Kalo bicara itu disaring dulu,bisa gak sih?!" Gerutu freya yang terlanjur kesal.

Perasaan hobi benget bikin gue malu!!

Freya merutuk didalam hati dengan kedua tangan yang senantiasa menutupi wajahnya,tanpa ia tahu jika pak bian sedang terkekeh geli tanpa suara.

"Kenapa saya harus repot-repot buat nyaring dulu?orang langsung nyerocos aja bisa?kenapa harus cari yang susah?" Sahut pak bian enteng,freya yang sudah sangat-sangat kesal pun menendang selimutnya,hingga benda mati itu terjatuh kelantai dengan mengenaskan.

"Ishh bodo ahh,freya mau tidur.Sana pergi!!" Usirnya tanpa beban,ia menatap pak bian dengan mata yang melotot.Wajahnya memerah antara malu dan kesal.

Pak bian menaikkan salah satu alisnya,menatap datar freya,"Kamu ngusir saya?udah berani ngusir saya ya sekarang?" Freya terkesiap,ia lupa jika didepannya ini adalah dosen yang merangkap sebagai suami nya.

SIALAN!!Nilai gue jadi taruhannya.

Freya tersenyum dengan terpaksa,"Enggak mas,yaallah sensi banget kek perempuan pms."

Pak bian mendengus geli dan berlenggang pergi meninggalkan freya tanpa sepatah katapun,freya yang ditinggalkan pun mencak-mencak tak jelas,namun didalam hati ia menyumpah serapahi pak bian.

"Saya tau kamu lagi menyumpah serapahi saya,freya." Seruan pak bian dari dalam kamar mandi membuat freya terkesiap,ia mengelus dadanya,mencoba sabar.

Sabar freyaa,surga istri ada disuami.Jangan sampai lo kualat gara-gara kelakuan nya es balok berjalan.

"Ampun bang jago!!"


Freya berjalan dikoridor kampus dengan dagu yang terangkat angkuh,dan jangan lupakan senyum manis serta tatapan genit nya.

Saat ini,ia sedang melancarkan aksinya.Yang tak lain dan tak bukan adalah menggoda para mahasiswa yang ia lewati.

Freya mengedipkan salah satu matanya,ia tersenyum sangat manis,"Hai ganteng." Panggil nya kepada salah satu junior yang ia lewati,tanpa sadar panggilannya membuat junior tersebut merona malu.

"P--agi juga kak." Lelaki bermata sipit,dan berkulit putih tersebut nampak gugup menjawab sapaan dari freya.

Freya terkekeh dan berhenti berjalan ia menengok kebelakang,"Panggil freya,jangan panggil gue kakak.Gue gak setua itu buat lo panggil kakak." Katanya sambil mengedipkan matanya,genit.Pria itu termangu ditempatnya,ia terpesona.

Freya masih melancarkan senyum mautnya sambil menatap junior didepannya yang tampak salah tingkah.Ragu,junior tersebut mengeluarkan handphone nya.

Sudah freya tebak!!

Gaada yang bisa menolak pesona seorang freya maheswara.

"Boleh minta nomor whatsapp lo?" Freya semakin tersenyum lebar,tangan nya hendak meraih handphone tersebut namun urung tatkala.

"Ekhemm!!" Suara deheman keras seseorang,yang sukses  membuat senyum freya memudar perlahan.Tanpa freya menengok pun ia sudah tau siapa orang itu.Dan kemudian suara berat yang terkesan dingin menyapa indera pendengaran freya,"Cuma mau ngingetin,ini kampus bukan ajang buat tebar pesona yang terkesan murahan." Suara itu,terdengar berat namun dingin,rendah tapi menusuk.

Dan sekarang freya tau,jika saat ini ia berada diambang kematian.

DOSEN IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang