23 || Masalah jam

5.1K 280 13
                                    

"Mas bangun!!" Geram freya sambil mengguncang kasar bahu suaminya.

"Engh, apa sih frey. Masih pagi ini." Pak bian menggeliat dan menarik pinggang freya mendekat,memeluk gadis itu seolah olah ia adalah guling.

"Bangun gak!!bangun gak!! " geram freya sambil mencubiti pinggang suaminya.

"Ashhh sakit freya. " Ringis pak bian kesakitan sekaligus melepaskan dekapannya,cubitan istrinya memang tidak ada tandingannya."Masih pagi ini, matahari aja belum muncul,heboh banget." Pak bian berbalik, tidur membelakangi freya sambil memeluk guling nya.

Freya yang sudah kepalang kesal pun menabok punggung pak bian dengan keras, hingga membuat laki laki itu meringis kesakitan, "Ahhhh sakitt! " ringisnya sambil beranjak duduk, ia memegang punggung nya dengan wajah meringis kesakitan.

"Makanya, kalo disuruh bangun ya bangun! " Omel freya sambil beranjak dari kasur nya, mengabaikan tatapan kesal dari suaminya.

Pak bian berdecak pelan, ia duduk sambil mengumpulkan nyawanya, "Emang jam berapa sih? " Tanya nya masih setengah mengantuk.

"Setengah delapan. " Kata freya dengan tangan yang sudah sibuk menata buku bukunya. Seketika mata pak bian melotot,Sial ia lupa jika hari ini ada kelas pagi sama seperti freya.

Dengan langkah tergesa sama seperti freya, ia segera beranjak dan berlari masuk kedalam kamar mandi, namun saat ia akan masuk kedalam kamar mandi, tubuhnya tercepit di pintu, spontan ia menoleh dan mendapati freya yang juga memaksakan dirinya masuk kedalam kamar mandi.

"Saya duluan! " Kata pak bian tak mau kalah.

"Enggak yaa, freya duluan! Mas ngalah deh, hari ini freya ada kelas pagi! "

"Tapi saya juga ada kelas pagi freya!" Ujar pak bian frustasi.

"Gak, pokok freya duluan"

"Yaudah, kita mandi bareng! " putus pak bian, freya yang mendengar nya melotot dan kembali menabok pak bian.

"Anjing sosotee. " Umpat freya tak habis pikir.

"Jaga bicaramu, freya! " Tegur pak bian,freya hanya berdecak acuh.

"Yaudah kita suten biar adil" Kata freya memberi saran, pak bian menghela napasnya, istrinya ini suka sekali membuang-buang waktu.

Dengan malas pak bian menjawab, "Cepetan! " freya terseyum sumringah.

"Jangan curang! " peringat freya, sedangkan pak bian hanya mengangguk malas dengan wajah keruh nya, "Batu gunting kertas. " Freya mengeluarkan kertas sedangkan pak bian mengeluarkan jari kelingking nya.

"Batu gunting kertas mas! " Kata freya kesal, pak bian yang mendengar istrinya mengomel pun memutar bola matanya malas.

"Ck, ck yaudah ulang! " Decak pak bian kesal.

"yaudah, tapi serius kali ini! " peringat freya.

"Ck iya! " Pak bian mendesah, ia menatap jam dinding yang terpajang dikamarnya lalu wajah minim ekspresi nya tampak terkejut saat melihat jam sudah pukul 8.40,shit kurang 20 menit lagi. "Ayo cepetan! Udah pukul 8.40,sebentar lagi saya ada kelas freya! " kata pak bian gusar, freya yang mendengar nya pun ikutan panik.

Lalu,"Batu gunting kertas. " Pak bian mengeluarkan batu, sedangkan freya yang saking paniknya tak sadar jika ia mengeluarkan jempolnya.

Pak bian mengusap wajahnya kasar, didalam hati ia selalu merapalkan, sabar, sabar, sabar. Freya meringis melihatnya.

Dengan gerakan gesitnya, pak bian memegang pergelangan tangan freya lalu menarik nya masuk kedalam kamar mandi bersamanya, "Agh kelamaan! "

Freya yang ditarik pun terkejut, lalu ia menjerit, "Mass!! " Jeritnya histeris.

Freya berjalan di Koridor kampus dengan muka cemberut nya, disepanjang perjalanan ia selalu mengoceh dengan kesal, sesekali kakinya menendang angin.

Suasana di Koridor tampak sepi, jadi ia merasa bebas berekspresi tanpa takut dikatakan gila oleh orang yang melihat nya.

Kemudian ia mendengus saat melihat setiap kelas yang masih diisi satu, dua, atau tiga mahasiswa.

Didalam hati ia selalu memaki jam di rumahnya, jika bukan masalah jam, mungkin saat ini ia masih bisa melanjutkan tidurnya.

Rasanya ia ingin sekali memakan manusia hanya untuk melampiaskan rasa kesalnya pada jam, jika bukan karena jam sialan itu, ia tidak akan mungkin mau berangkat sepagi ini bahkan didalam kamusnya pun tidak ada yang namanya berangkat pagi, atau bahkan orang yang masuk pertama kali didalam kelas.

Lagi lagi freya mendengus, ia melihat jam yang menggantung pada dinding kelanya.

06.17

Dan sekarang ia sudah stay didalam kelasnya yang tampak sangat sepi ini, rasanya ia ingin menangis saja.

Seharusnya ia ingat jika semalam ia sudah berencana akan mengganti baterai jam, namun yang namanya bangun tidur. Dan secara spontan melihat jam, mana sempat ia berpikir atau mengingat sesuatu.

Apalagi jika teringat dia dan pak bian mandi bersama.Seketika pipinya memerah, ia segera menggelengkan kepalanya dan memukul kepalanya yang tampak akan konslet ini.

Tetapi ia segera meralat jika mereka mandi bersama,mereka hanya berbagi tempat dan oksigen,tidak lebih bahkan untuk melihat tubuh masing-masing.Mereka mandi dengan saling membelakangi, freya didalam bathup sedangkan pak bian dibawah shower yang dihalangi kaca.

TAPI IA MALU

Karena tadi ia sempat mengintip dan melihat tubuh belakang pak bian, meskipun hanya punggung dan bahunya tapi sudah mampu membuat nya terbayang bayang.

Shit, bisa gila part 2 gue

Freya kembali memukul kepalanya kali ini lebih keras, agar ia tetap waras.

"Ayo frey lupain, mending lu lanjut tidur aja" Gumam freya lalu ia segera menyangga kepalanya pada lipatan tangannya, "Tidur dilantai atau dibangku nih? " Monolognya masih mencari posisi nyaman, "Ahh dibangku aja deh, mager buat turun ke lantai. "

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DOSEN IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang