22 || Manja

8K 364 107
                                    

“Gue pergi dulu ya gaes, udah dijemput soalnya. ” Pamit freya kepada teman-temannya.

“Sejak kapan lu dijemput, frey? Biasanya juga naik mobil sendiri. ” Tanya qia mengerutkan dahinya bingung, freya cengengesan.

“Sejak hari ini. ” Balas freya sambil melambaikan tangan, ia berlari kecil kearah mobil pak bian yang berada disebrang jalan.


“Udah lama nunggu nya, mas? ” tanya freya sesaat setelah memasang sabuk pengaman.

Pak bian menggeleng, “Gak, saya juga baru selesai meeting. ” tukasnya. Lelaki itu menengok kearah spion sebentar, sebelum menjalankan mobilnya.

Freya mengangguk, “Oh”

Suasana kembali hening, pak bian yang fokus kearah jalanan dan freya yang sibuk bermain dengan handphone miliknya.

Pak bian berdehem pelan, kemudian bertanya,  “Langsung pulang atau mau mampir kemana dulu? ”

Freya yang mendengar pertanyaan pak  bian pun segera mematikan handphone nya dan kini tatapannya berpusat pada suaminya, “Mas mau mampir dulu? ” bukannya menjawab, freya malah balik bertanya.

Pak bian menggeleng pelan, “Enggak, siapa tau kamu mau mampir kemana dulu gitu. ” Tukas pak bian,“Udah makan siang? ”

“Belum.” Jawab freya, memang benar, ia belum makan siang, sebenarnya setelah selesai kelas tadi para sahabat nya mengajaknya untuk singgah dikantin. Namun, freya menolaknya karena teringat jika pak bian menjemput nya.

“Mau makan dulu? ” tawar pak bian.

Freya mengangguk, “Boleh.”

“Oke, mau makan dimana? ” Tanya pak bian.

“Terserah.” Pak bian menghela napasnya, kenapa selalu saja kata ‘Terserah’ yang keluar dimulut cewe saat di ajak makan.

“Oke, kita makan seafood siang ini” Putus pak bian.

Freya melayangkan tatapan protes, “Kok seafood sih mas?! ” Protes freya.

“Katanya terserah. ”

“T-tapi ya gak seafood juga!” Protes freya tak mau disalahkan.

Pak bian menghela napasnya, “Yauda, saya tanya sekali lagi, mau makan apa dan dimana? ” tanya pak bian sabar.

“Terserah.”

“Jangan terserah freya! Gaada makanan jenis terserah! ” Geram pak bian, freya yang mendengar suara pak bian yang berubah segera memojokkan dirinya, tiba tiba nyalinya menciut.

“Y-yaudah, freya mau ayam geprek. ” Cicit freya.

“Nah dari tadi kek, mungkin kalo kamu bilang daritadi kita udah selesai makan sekarang. ” Dumel pak bian, freya yang mendengar nya mencebikkan bibirnya.

Women are always right, okay?

Menghela napas, pak bian menjawab, “Terserah kamu ajalah. ”

Malam ini freya duduk sambil bersandar pada headboard kasurnya, tangan kanannya tampak sibuk meng scroll akun media sosialnya dan tangan kirinya tampak sibuk mengelus kepala pak bian yang kepalanya diletakkan pada pangkuan nya.

Pak bian memejamkan matanya meresapi elusan lembut dari istrinya, ia mengubur kepala nya pada perut rata istrinya.

“Mas jangan gitu, geli. ” Rengek freya manja, saat pak bian mengangkat kaosnya dan menggesekkan hidung mancung nya pada perut freya.

“Salah sendiri, nyuekin saya demi benda mati itu. ” Gumam pak bian yang suaranya terendam.

Freya tertawa geli, “Iya iya ampun, jangan gitu ihh, geliii mass. ” Rengek freya, bukannya berhenti pak bian malah menggigit kecil perut freya yang sontak membuat freya memekik kecil.

“Mas!! ” Tegur freya, pak bian terkekeh kecil mendengar teguran istrinya.

“Iya iya. ”

“Kenapa? ” Tanya freya sambil mengelus rahang suaminya.

“Kenapa apanya? ” Tanya balik pak bian sambil menatap freya dari bawah.

“Kenapa manja gini? ”

Pak bian berdecak, “Emang salah yaa? Manja sama istri sendiri. ”

“Ya enggak! ” jawab freya gelagapan.

“Terus apa masalah nya? ”

“Ya tumben aja, manja banget hari ini. ”

“Gapapa, lagi pengen manja sama kamu. ” Tutur pak bian terus terang, freya terkekeh geli dan tanpa sungkan mengecup hidung pak bian.

“Aaaaa lagii, yang lama sayang. ” Rengek pak bian, merasa kurang.

“Dih, enak di elu. ”

“Aaaaa sayang lagiii. ” Rengek pak bian, freya menghela napas pasrah dan mencium seluruh wajah pak bian kecuali bibirnya.

“Bibirnya belum sayang. ”

“Dihh udah sana tidur. ” Suruh freya.

“Gamau.”

“Tidur nggak?!” Ancam freya.

“Ish iya iya, tapi besok morning kiss ya? ” Pinta pak bian.

“Gak denger, mataku merem. ”

Hai, hahaha

udah lama nih, ga nonggol

Ada yang kangen gak? (  bilang iya awas kalo enggak( っ'-')╮ =͟͟͞͞🏀 )


Sama nih aku kangen sama kalian 😗

Sorry yaa, baru bisa up sekarang, kemaren kemaren sibuk banget soalnya.

Untuk kali ini

vote 100  & komen 50 bisa?

bismillah bisa, hihihihi

Tengkyu sampai jumpa di chapter selanjutnya.

DOSEN IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang