Bell sekolah berbunyi, hari ini semua murid dipulangkan lebih awal. Laurels bersiap-siap memasukan seluruh barangnya ke dalam tas dan langsung berjalan menuju parkiran bersama Bella.
"Lo tunggu di mobil dulu ya, gua mau nyamperin Algar sebentar" ucap Laurels dan Bella pun mengiyakan nya.
"Algarr" panggil Laurel sambil menghampiri Algar yang sedang berdiri di samping mobilnya.
"Mau pulang?" tanya Algar.
"Iya ini mau pulang, kamu sendiri ga pulang?"
"Bentar lagi, ini lagi nunggu orang."
"Oh, lagi nunggu Kevin?" tanya Laurels.
Selain bersahabat dengan Celsy, Algar juga mempunyai geng yang berisikan 4 orang. Geng itu beranggotakan Algar, Kevin, Gibran, dan Natan. Dari 3 orang itu Algar paling dekat dengan Kevin, mereka sering berangkat dan pulang sekolah bersama, bahkan mereka sering dikira kakak adik oleh orang-orang.
"Bukan, hari ini Kevin ga masuk."
"Terus nungguin siapa?"
"Lagi Nunggu Celsy, dia mau pulang bareng gua karna ga ada yang jemput dia, gapapa kan?" tanya Algar.
"Oh, iya gpp kok," Jawab Laurels sambil tersenyum untuk menutupi sakit hatinya.
"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu, Bella udah nungguin di mobil, kasian kalo lama-lama" sambung Laurels."Hati-hati bawa mobilnya."
"Iyaa."
Laurels masuk kedalam mobil dan segera melajukan mobilnya untuk cepat-cepat meninggalkan Parkiran. Algar selalu berhasil membuat dia cemburu karna kedekatannya dengan Celsy.
"Kenapa? sakit hati lagi? Cemburu lagi? atau kecewa lagi? kan lo sendiri yang mau, ngapain sedih gitu." ucap Bella menyindir Laurels.
"Kok lo ngomong kaya gitu si."
"Kenapa emang kenyataannya kaya gitu kan? lo sendiri yang ga mau pergi dari dia dan lo sendiri yang milih bertahan sama dia, ya kalo lo sakit hati berarti itu salah lo sendiri."
"Emang gua salah ya cinta sama dia, kalo gua bisa milih, gua juga ga mau kali jatuh cinta sama dia."
"Mau sampe kapan lo kaya gini? gua aja liatnya sakit hati apa lagi lo."
"Gua masih mau bertahan, gua yakin dia pasti bakal berubah."
"Berubah apanya? lo tu ga berharga buat dia, sadar dong Rel. Tinggalin dia masih banyak kok cowok yang mau sama lo." ucapan Bella membuat Laurels terdiam.
Laurels menghentikan mobilnya di depan rumah Bella, dan Bella beranjak turun dari mobil.
"Lo ga mau mampir?" Tanya Bella.
"Kapan-kapan aja gua mau pulang dulu. Bey." Jawab Laurels sambil melambaikan tangan dan mendapat balasan lambaian tangan dari Bella.
Laurels melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Pikirannya kini sedang kalap dengan ucapan Bella tadi, yang diucapkan Bella ada benarnya. Algar bukan orang baik buat dia.
"Kenapa lo berubah si Al, dulu lo selalu mrioritasin gua. Dan sekarang, gua kaya ga ada artinya buat lo. Gua kecewa banget sama lo yang sekarang. Kemana Algar yang dulu? yang selalu ada buat gua, yang ga pernah buat gua nangis, yang selalu peduli sama gua. Kemana perginya Algar gua yang dulu?" tangis Laurels pecah, bagaimana bisa orang yang dulu selalu membuatnya bahagia sekarang menjadi alasan terbesar atas rasa sakitnya.
Laurels mengusap air matanya dan berusaha menenangkan dirinya. Laurels kini sudah memasuki garasi rumah.
"Laurels pulang." teriak Laurels sambil tersenyum riang, untuk menutupi kesedihannya.
"Aduh Laurels, jangan teriak sayang." ucap Maya
"Hehehe, maaf ma kebiasaan." Jawab Laurels sambil nyengir.
"Yaudah sana ganti baju dulu terus makan."
"iyaa ma."
Selesai ganti baju, Laurels turun ke bawah untuk makan siang.
"Kakak mana, belum pulang? tanya Laurels.
"Katanya tadi pulang telat."
"Tu anak kerjaannya ngluyur aja perasaan."
"Kaya kamu ga ada." ledek maya
"Kapan Laurels ngluyur, orang Laurels kerjaannya di kamar doang."
"Sekarang si emang jarang, dulu kan juga sering."
"Kan dulu bukan sekarang." sahut Laurels sambil tertawa.
"Emang kenapa kok sekarang jadi jarang keluar?" tanya Maya penasaran.
"Gpp, udah ah Laurels laper mau makan" Jawab Laurels untuk mengalihkan pembicaraan. Laurels tidak mau terlihat sedih, karena mengingat dulu Algar yang selalu mengajaknya pergi jalan-jalan berbeda dengan sekarang. Setiap Laurels ajak jalan Algar selalu tidak bisa, dengan alasan sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURELS
Teen Fiction"Jangan selalu mengatas namakan cinta ketika kamu terluka, sejatinya cinta tidak sehina itu jika kamu mampu memperlakukan dan menjaganya dengan baik" -Laurels.RF