10

58 7 8
                                    

Bel pulang berbunyi dan semua murid bergegas meninggalkan sekolah.

"Rel, gua nebeng lo ya?" pinta Bella sambil nyengir.

"Gua lagi ga bawa mobil, orang gua tadi pagi aja dianter sama Raka," jawab Laurels.

"Kalo gitu, gimana kalo gua aja yang nganterin kalian pulang?" tawar Naura.

"Emang gapapa? Entar ngrepotin lagi," kata Bella tak enak.

"Ga ngrepotin kok, sekalian biar tau alamat rumah kalian. Jadi entar kalo aku mau main ga usah repot-repot nanya alamat lagi," jawab Naura sambil tersenyum.

"Yaudah kalo gitu, ayukk!" ajak Laurels.

Mereka bertiga menuju tempat parkiran dan mereka melihat Algar yang berdiri di samping mobilnya sambil melihat sekitar seperti sedang mencari seseorang.

"Rel, ada Algar." Bella memberi tahu Laurels sambil menyikut lengan cewek itu.

"Dahlah biarin aja," jawab Laurels bodoamat.

Mereka melewati Algar tanpa menoleh sedikit pun. Dan Algar yang melihat Laurels lewat di depannya langsung meraih tangan gadis itu untuk menghentikan jalannya.

"Laurels," panggil Algar sambil memegangi tangan Laurels dan Laurels hanya mengangkat kedua alisnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, "ada yang mau aku omongin sama kamu."

"Ga bisa gua lagi sibuk," jawab Laurels sinis sambil melepaskan genggaman tangan Algar.

Laurels dan teman-temannya langsung pergi meninggalkan Algar dan tak jauh dari tempat Algar berdiri, ada Kevin yang sedang berjalan menuju mobilnya.

"Kevin," panggil Laurels tanpa menghiraukan Algar yang sedang memperhatikannya.

"Hai, kamu mau pulang?" tanya Kevin yang sudah berada di depan Laurels.

"Enggak aku mau tidur sini," jawab Laurels bercanda.

"Ngapain tidur sini?"

"Iihh, bercanda Kevin." ucap Laurels yang membuat Kevin gemas.

"Hahaha," Kevin tertawa sambil mengacak-acak rambut Laurels gemas.

"Kevinn jadi berantakan rambut aku," rengek Laurels.

"Ehemm ehemm. Ada orang lo di sini," ejek Bella sambil pura-pura batuk.

"Iih, apaan si?" ucap Laurels yang malu mendapat ejekan dari Bella.

"Mobil kamu di mana?" tanya Kevin mengalihkan pembicaraan.

"Hari ini lagi ga bawa mobil, mobil aku lagi dipake sama papa, soalnya mobil papa lagi di bengkel."

"Kalau gitu pulang bareng aku aja gimana?"

"Ehemm ehemm ehemm," ledek Bella yang membuat Laurels salting.

"Ga usah repot-repot makasih, aku pulang bareng Naura aja. Bye!" kata Laurel. Lalu ia dan teman-temannya pergi meninggalkan Kevin.

Sedangkan Algar sedang memasang wajah kesalnya di sana, dia merasa cemburu melihat kedekatan Laurels dan Kevin. Lalu Algar berjalan menghampiri Kevin saat Laurels dan kedua temannya itu sudah tidak lagi terlihat.

"Jauhi Laurels," ucap Algar dengan nada tinggi.

"Kalo gua ga mau, gimana?" jawab Kevin dengan nada menantang sehingga membuat Algar semakin kesal.

"Dia pacar gua!" teriak Algar yang membuat Kevin tersenyum miring.

"Dia pacar lo? Tapi gua ga pernah liat lo jalan berdua sama dia, malahan gua kira pacar lo Celsy."

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu? Dasar penghianat," ucap Algar kemudian langsung pergi meninggalkan Kevin.

"Aahhgg! Sial!" teriak Algar sambil memukul setirnya mobilnya.

Hari ini pikiran Algar benar-benar kacau. Algar merasa bersalah dengan perlakuannya ke Laurels tadi. Ditambah lagi dengan Celsy yang masih marah kepadanya.

Mobil Algar berhenti di depan rumah Celsy. Lalu dia turun dan pergi ke rumah itu. Dia pun menekan bel rumah dan tak lama Celsy membukakan pintu dengan wajah terkejut.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Celsy dengan wajah yang terlihat masih marah.

"Maaf, tadi aku benar-benar ga sadar sama sekali. Maafin aku ya? Aku ga ada maksud buat bentak kamu," jawab Algar dan mendengar itu Celsy pun langsung memeluk Algar sambil menangis.

"Jangan kamu ulangin lagi ya, aku takut kamu bentak aku kaya tadi."

"Maaf ya?" ucap Algar sambil mengelus rambut Celsy.

Celsy menyuruh Algar masuk ke dalam rumahnya. Rumah Celsy nampak sepi karna kedua orang tuanya sedang dinas ke luar kota, jadi dia ditinggal sendirian.

"Kamu mau minum apa?" tanya Celsy.

"Air putih aja."

"Oke, tunggu ya?"

Algar mengangguk.

Sedangkan Celsy langsung berjalan ke dapurnya untuk mengambil air putih dingin dan beberapa cemilan untuk Algar.

"Ini, dimakan." ucap Celsy sambil meletakan air putih dan cemilannya di atas meja.

"Makasihh."

Celsy dan Algar banyak menghabiskan waktu mereka untuk mengobrol dan bercanda. Hingga tanpa sadar hari mulai petang membuat Algar harus pulang ke rumahnya. Maka, Algar pun memutuskan untuk berpamitan ke Celsy.

Algar memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan sedang. Rumah Celsy dan Algar tidak terlalu jauh sehingga dalam waktu 5 menit saja Algar sudah sampai di pekarangan rumahnya.

"Darimana kok baru pulang?" tanya Dina, ibunda Algar.

"Dari rumah Celsy, Bun." jawab Algar yang sedang mencopot sepatunya.

"Yaudah. Cepet mandi sana," suruh Dina yang mendapat anggukan dari Algar.

Algar menaiki tangga rumahnya dan segera masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Selesai mandi Algar membuka ponselnya, tak ada satu pun notifikasi dari Laurels. Algar pun berusaha menelponnya, tapi tidak diangkat oleh Laurels.

"Dia masih marah sama gua kayanya," gumamnya.

LAURELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang