Laurels menepis tangan Kevin dan terus berjalan menuju kelasnya tanpa memperdulikan Kevin.
"Laurels, yaampun lo kenapa." ucap Bella heboh melihat Laurels masuk ke kelas dengan uraian air mata.
"Siapa yang berani buat lo nangis? bilang ke gua sekarang biar gua pites tu orang." sambung Bella."Algar Bell dia marahh ke gua, hikss." jawab Laurels sambil menangis sesegukan.
"Diapain lo sama dia?"
Laurels tidak mau menceritakan kejadian tadi. Karna dia tau Bella pasti akan marah-marah ke Algar, dan Laurels tidak mau masalah salah paham ini semakin panjang.
Laurels menghapus air matanya. "Ga diapa-apain kok Bell, cuma salah paham biasa aja." Laurels berbohong.
Bella tidak percaya dengan jawaban Laurels. Bella tau Laurels sedang berbohong.
"Lo tu sebenernya pacaran sama manusia apa sama bawang si, nangis aja terus." sindir Bella.
Bel masukl berbunyi dan tak lama guru pun masuk kedalam kelas dengan membawa murid baru.
"Mohon perhatiannya sebentar, saya disini membawa teman baru untk kalian semua." ucap guru itu.
"Silahkan perkenalkan namamu." Sambungnya yang mendapat anggukan dari murid perempuan itu."Hai semua, kenalin aku Naura Amandiya pindahan dari Yogyakarta. Kalian bisa panggil aku Naura. Senang bisa bertemu dengan kalian dan semoga kalian juga mau menerima aku sebagai teman kalian" Naura memperkenalkan dirinya dengan senyuman yang membuat nya tampak cantik.
"Naura kamu bisa duduk di belakang kursi Laurels." kata guru itu
"Laurels tolong angkat tangan kamu." suruh guru itu dan Laurels pun mengangkat tangannya.Naura berjalan menuju tempat duduk kosong dibelakang Laurels dan menduduki nya.
"Anak-anak ibu mau menyampaikan satu lagi pengumuman untuk kalian. Hari ini semua guru akan mengadakan rapat lagi untuk menyiapkan kegiatan ulangan semester minggu depan, jadi kalian semua belajar sendiri di dalam keras, jangan berisik." ucap guru itu
"Iyaa bu." jawab seluruh murid dalam kelas dengan antusias kecuali Laurels.
"Kalo gitu ibu permisi dulu." guru itu pun keluar meninggalkan kelasnya.
Laurels melipat tangannya diatas meja dan menaruh kepalanya. Dia memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan pikirannya tentang kejadian tadi pagi, sampe tiba-tiba suara Bella mengganggu nya.
"Laurel, gua bosen ke kantin yukk." teriak Bella tepat ditelinga Laurels.
"Ihh ngapain teriak-teriak si, budeg ni kuping gua." gerutu Laurels sambil memegangi kupingnya.
"Hehe maaf." jawab Bella sambil nyengir.
Laurels membalikan tubuhnya menghadap ke belakang dan Bella pun mengerti maksud Laurels juga ikut menghadap belakang.
"Ikut kekantin yuk." ajak Laurels
"Oh ya kenalin gua Laurels." sambungnya memperkenalkan dirinya sambil menyodorkan tangan."Naura." jawabnya sambil menerima sodoran tangan Laurels dengan tersenyum manis
"Bella." Bella ikut menyodorkan tangan nya.
"Naura." jawabnya sambil tersenyum
"Gimana mau ikut ke kantin bareng kita ga?" tanya Laurels lagi
"Sekalian biar tambah akrab." sambung Bella.
"Boleh." jawab Naura masih malu-malu.
Mereka bertiga meninggal kelas dan berjalan menuju kantin sambil mengobrol basa basi. Sampai mereka melewati lapangan dan Bella tanpa sengaja melihat Algar, Celsy dan ke tiga teman Algar sedang duduk santai di tepi lapangan.
"Hmm, Kalian ke kantin duluan aja ya. Gua mau ke kamar mandi dulu, entar gua nyusul." ucap Bella berbohong.
"Yaudah, cepetan ya." Laurels dan Naura pun pergi ke kantin berdua.
Saat Laurels dan Naura sudah tidak terlihat lagi, Bella langsung berjalan menuju lapangan basket. Bella mengambil bola basket yang berada dibawah ring dan langsung melemparnya yang hampir mengenai kepala Algar.
"Woyy, gila ya lo kalo kena kepala gua gimana." teriak Algar ke Bella.
"Bukan urusan gua lah, lagian kepala-kepala lo sendiri, ngapain gua peduli amat." jawab Bella bodoamat
"Ga punya otak ya lo."
"Gua ga punya otak? Bukannya lo ya yang ga punya otak, Upss keceplosan." ejek Bella yang membuat Algar naik darah.
"Maksudnya lo apa ngomong kaya gitu." Algar tidak terima mendengar ejekan dari Bella dan dia pun menghampiri Bella yang berada ditengah lapangan dan diikuti oleh Celsy di belakangnya.
"Udah Al jangan ditanggepi mending kita pergi aja." kata Celsy yang berusaha menenangkan Algar.
"Untung lo cewek, kalo ga udah babak belur lo ditangan gua." kata Algar menahan emosi nya
"Kenapa, lo takut sama gua?" tantang Bella.
Ketiga teman Algar hanya menonton perdebatan diantara mereka, sedangkan Celsy sedang berusaha menenangkan Algar agar tidak terbawa emosi.
"Mau lo apa si sebenernya." tanya Algar dengan nada tinggi.
Plakkk
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURELS
Teen Fiction"Jangan selalu mengatas namakan cinta ketika kamu terluka, sejatinya cinta tidak sehina itu jika kamu mampu memperlakukan dan menjaganya dengan baik" -Laurels.RF