14

49 4 2
                                    

Laurels keluar dari kamarnya dengan memakai seragam lengkap sambil nenteng tas yang tidak begitu berat.

"Pagi." sapa Laurels sambil duduk di kursi meja makan.

"Pagi, ni makan gua udah siapin roti buat lo." ucap Raka.

"Tumben baik bener lo."

"Udah cepetan makan, atau gw makan juga ni."

"Ehhh jangan, ini kan punya gua."

"Yaudah cepetan makan!!"

"Iya iya bawel.

Selesai memakan habis makanannya Laurels berpamitan untuk berangkat sekolah terlebih dahulu.

"Gua berangkat dulu." pamit Laurel yang sedikit terburu-buru karna waktu sudah menunjukkan pukul 6.30.

"Hati-hati jangan ngebut!!"

"Iya bawel."

Laurels mengendarai mobilnya keluar dari rumahnya dengan kecepatan rata-rata. Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini Laurels sudah memasuki gerbang sekolahannya dan memarkirkan mobilnya.

"Rel!!" panggil seseorang dibelakangnya yang membuat Laurels menolehkan kepalanya ke belakang, dan mendapati Kevin yang sedang berjalan mendekatinya.

"Kevin, kenapa?"

"Gapapa, manggil doang."

"Ohh, kirain mau ngajak bareng ke kelas lagi." ucap Laurels dengan nada mengejek.

"Lah itu kamu tau." jawab Kevin sambil tertawa kecil.

"Sa ae bambang." ucap Laurels sambil menyenggol pelan lengan Kevin.

Laurels dan Kevin kini sedang berjalan bersama menuju kelasnya sambil mengobrol dan bercanda sehingga membuat mereka sesekali tertawa.

Tanpa mereka sadari ternyata ada 2 orang dibelakang sana yang sedang memperhatikan mereka.

"Ohh jadi gini kelakuan lo," teriak salah satu orang yang berada dibelakang.

Laurel dan Kevin pun spontan membalikan tubuhnya ke belakang, dan mendapati Algar dan Celsy yang sedang berjalan mendekat.

"Maksud lo apa deketin Laurels, gua udah bilang sama lo jauhin dia." bentak Algar sambil meraih kerah baju Kevin, dan hanya mendapat senyuman miring dari Kevin.

melihat respon Kevin, emosi Algar semakin menggebu-gebu, dan saat Algar ingin melayangkan pukulannya ke Kevin, dengan sigap Laurels mendorong tubuh Algar dengan kuat sehingga Algar jatuh kebelakang.

"Udah cukup ya Al, jangan egois jadi orang, lo marah liat gua deket sama Kevin tapi lo sendiri terus-terusan deket sama cewek lain." ucap Laurels yang sudah muak dengan sikap Algar.

"Harus aku jelasin berapa kali si, Celsy itu sahabat aku"

"Hm, kasian banget ya jadi lo padahal setiap hari lo yang selalu bareng sama, selalu ada buat dia, tapi dia malah nganggep lo sahabat doang." ejek Laurels sambil tersenyum miring ke arah Celsy.

"Lo kenapa si Rel selalu nuduh gua seakan-akan gua selingkuh sama Celsy?"

"Bukan nuduh, tapi emang faktanya emang kaya gitu kan? bukannya kemarin lo sendiri yang ngomong ke gua, atau mungkin lo lupa? perlu di ingetin lagi?"

"Nah itu lo tau, terus kenapa lo masih pertahanin?" sahut Celsy dengan nada mengejek.

"Lo ngomong apaan si?" ucap Algar ke Celsy dengan nada sedikit tinggi.

"Kamu kan yang bilang waktu itu kalo kamu cinta sama aku, udahlah tinggalin aja Laurels!!"

"Murahan banget si lo jadi cewek." bentak Kevin.

"Hustt!! udah vin biar gua aja yang ngomong." Laurels menyuruh Kevin untuk diam.

"Emang lo mampu bersaing sama gua?" tanya Laurels dengan nada mengejek yang membuat Celsy terlihat kesal.

"Buktinya pacar lo aja lebih sering sama gua kan, dan lo masih nanya hal bodoh itu? bilang aja kali kalo lo juga pengen kan diposisi gua, iri kan lo sama gua?" jawab Celsy sambil tersenyum puas.

"Gua iri sama lo? ga salah? maaf-maaf ini ya, tapi cita-cita gua ga serendah pengen posisi lo." ucap Laurels santai yang membuat Celsy benar-benar marah.

"Maksud lo apa?" Teriak Celsy sambil berjalan mendekati Laurels.

"Udah Cel, kita pergi aja." ajak Algar sambil menarik tangan Celsy pergi menjauh.

Laurels yang melihat itu pun hanya tersenyum kecut, dan melanjutkan jalannya menuju kelas bersama Kevin.

"Lo gapapa kan?" tanya Kevin memastikan.

"Tenang aja, udah kebal." jawab Laurels sambil tersenyum kecut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAURELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang