Plakkk
Satu tamparan keras mendarat di pipi Algar. Celsy dan teman-teman Algar yang berada di lapangan itu pun kaget melihat Bella berani menampar Algar. Ketiga temannya pun langsung berlari menghampiri mereka.
"Itu yang gua mau, dan satu tamparan yang gua kasih buat lo belum cukup untuk ngebayar semua rasa sakit hati yang sahabat gua dapet dari lo." ucap Bella tegas.
"Oh jadi ini semua Laurels yang nyuruh, Dimana dia sekarang?" tanya Algar dengan nada tinggi.
"Seorang Laurels nguruh sahabatnya sendiri buat Labrak lo? kayanya ga mungkin deh. Lo nyakitin dia aja, dia masih bisa bilang lo tu orang baik. Gua kadang juga bingung si, kok bisa ya orang secantik Laurels suka sama cowok brengsek kaya lo." jawab Bella dengan menekan kata "brengsek".
"Udah-udah, Bell mending lo pergi sebelum Algar tambah marah." Natan buka suara menyuruh Bella pergi agar tidak menimbulkan perkelahian
"Gua ga mau pergi, gua cuma mau lo, Algar jauhi Laurels sekarang." ucap Bella sambil menunjuk Algar.
"Gua ga akan Jauhin Laurels."
Plakkk
Bella menampar Algar untuk kedua kalinya. Celsy tidak terima melihat Algar ditampar lagi oleh Bella. Dia pun melayangkan tangannya untuk membalas tamparan Bella, tapi tangannya dicegah oleh Gibran. Bella yang melihat itu pun tersenyum sinis.
"Kenapa lo ga terima gua nampar Algar, atau lo mau gantiin posisi Algar biar bisa gua tampar?" tanya Bella ke Celsy dengan nada songong
"Jangan berani-berani nyentuh dia." bentak Algar sambil menunjuk-nunjuk Bella.
"Kenapa? kok lo peduli amat si sama dia, atau jangan-jangan lo suka sama dia?"
"Ya, gua suka sama dia dan gua ga bakal biarin lo nyentuh dia." ucap Algar dengan nada tinggi.
Pengakuan Algar membuat Celsy dan teman-temannya kaget, termasuk orang yang sedang berdiri memperhatikan mereka dari jauh.
"Hmm, gua udah tau si sebenarnya, dan sekarang lo udah ngaku jadi gua minta lo pergi jauh-jauh dari kehidupan Laurels, dan jangan pernah ganggu Laurels lagi." ucap Bella.
"Lo siapa berani ngatur-ngatur hidup gua, haa? Gua mau nyakitin dia kek atau enggak kek, ga ada hubungannya sama lo. Jadi ga usah ikut campur hubungan gua."
Kevin sudah muak mendengar sumua kata-kata yang keluar dari mulut Algar. Ditambah lagi dia juga sering melihat perlakuan kasar Algar ke Laurels. Emosi Kevin sudah tidak bisa ditahan lagi. Kevin menarik kerah Algar dan langsung menonjoknya.
"Dasar bajingan brengsek." ucap Kevin sambil terus memukuli Algar.
Semua yang melihatnya pun kaget. Mereka langsung memisahkannya dan menarik Kevin menjauh dari Algar.
"Udah cukup, kalian berantem cuma gara-gara cewek sialan itu, ga guna tau ga." teriak Celsy menyalahkan Laurels.
"Jaga ya omongan lo." ucap Bella tidak terima.
"Emang kenyata-" ucapan Celsy dipotong oleh seseorang yang sedang berjalan menghampiri mereka.
"Siapa yang lo maksud cewek sialan itu?" tanya Orang itu dengan sedikit teriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURELS
Teen Fiction"Jangan selalu mengatas namakan cinta ketika kamu terluka, sejatinya cinta tidak sehina itu jika kamu mampu memperlakukan dan menjaganya dengan baik" -Laurels.RF