03

138 52 3
                                    

Laurels membaringkan tubuhnya kekasur, dia membuka ponselnya, tidak ada satu pun pesan yang masuk dari Algar. Laurels pun memberanikan dirinya untuk menelpon Algar.

"Hallo, Algar."

"Apa? aku lagi sibuk, jangan ganggu dulu."
ucap Algar dan langsung mematikan telponnya.

"Ganggu?" Lagi-lagi Laurels dibuat kecewa dengan jawaban Algar.
"Gua ganggu dia? apa dia bener-bener ga peduli lagi sama gua? apa gua emang udah ga penting buat dia?" tanya Laurels ke dirinya sendiri.

Laurels hanya bisa menangis, jawaban Algar tadi sangat menyakitkan baginya.

"Semua yang diomongin Bella benar, gua ga bisa kaya gini terus." gumamnya sambil mengusap air matanya.

*****

Laurels membuka matanya perlahan, dia sedikit mengernyit ketika melihat sinar matahari yang menembus jendela kamarnya.

"Aduhh siapa si yang buka gordennya."

Dengan malas dia pun beranjak dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar mandi. Selesai mandi dan bersiap-siap. Laurels turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi Ma, Pa." sapa Laurels sambil tersenyum.

"Pagi." jawab kedua orang tua Laurels hampir bersamaan.

"Gua kaga disapa ni." sahut Raka.

"Eh ada orang disini, sorry gua ga liat tadi." ledek Laurels sambil tertawa.

"Sialan, awas aja lo."

"Udah-udah kalian ini berantem aja terus. Ayo cepetan makan entar keburu telat." ucap Maya.

"Iya ma."

Selesai makan Laurels berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Laurel berangkat dulu." Pamitnya sambil mencium tangan kedua orang tuanya.

"Hati-hati bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut." ucap Raka.

"Iya, cerewet." jawab Laurels.

Sekarang Laurels sudah berada di parkiran sekolah dan dia segera berjalan menuju kelasnya.

"Laurels." Panggil seseorang yang ada dibelakangnya, dan dia pun menoleh kebelakang untuk memastikan siapa orang yang sedang memanggilnya.

"Kevin, ada apa?" tanya Laurels

"Gpp si, pengen manggil aja." jawab Kevin sambil tersenyum.

"Kirain ada apaan."

"Lo mau ke kelas? yaudah bareng aja."

"Hmm, iya."

Mereka berjalan menuju kelasnya sambil ngobrol hal-hal yang tidak begitu penting, sampai tiba-tiba ada orang yang sedang berlarian dan tidak sengaja menabrak Laurels. Dengan sigap Kevin langsung menarik Laurels kedekapannya agar tidak terjatuh. Dan tanpa mereka sadari dibelakang sana ada orang yang sedang memperhatikan mereka dengan wajah kesal.

"Kalo lari-larian jangan disini, kalo sampe Laurels jatuh lo mau tanggungjawab." bentak Kevin ke orang yang sudah menabrak Laurels.

"Udah vin, gua gapapa kok." kata Laurels untuk menenangkan Kevin.
"Lain kali lebih hati-hati ya." ucapnya ke orang yang menabraknya tadi.

"Maaf ya, tadi aku ga sengaja."

"Gapapa kok." Jawab Laurels sambil tersenyum. Dan orang tadi pun pergi meninggalkan mereka.

"Lo gapapa kan?" tanya kevin untuk memastikan keadaan Laurels.

Mendengar pertanyaan Kevin Laurels terdiam, dia teringat dengan seseorang.

"Andai Algar peduli kaya Kevin, gua pasti ga perlu lagi sedih" ucapnya dalam hati.

"Laurels." panggil Kevin membuyarkan lamunan Laurels

"Hmm, iya kenapa?"

"Lo gapapa kan?"

"Gapapa kok, makasih ya udah nolongin gua."

"Iya sama-sama. itu kelas lo, yauduh lo masuk ke kelas sana, gua mau ke kelas gua dulu."

"Yaudah gua masuk ke kelas dulu, daa." Ucap Laurels sambil melambaikan tangan.

Laurels berjalan menuju kursinya dan mendudukinya.

"Lo kok bisa bareng sama Kevin?" tanya Bella penasaran.

"Tadi dia manggil gua, terus ngajak ke kelas bareng."

"Kevin ga bareng sama Algar."

"Kayanya ngga." jawab Laurels.
"Lo tau ga? tadi Kevin nolongin gua pas gua ditabrak sama orang." sambung Laurels memberi tahu Bella.

"Ditabrak? haa mana yang luka, dimana yang sakit?" Bella teriak heboh sambil menggoyang-goyangkan tubuh Laurels.

"Ga ada gua gapapa kok, orang cuma ditabrak sama orang yang lari-larian aja. Terus ditolongin sama Kevin jadi gua ga jadi jatoh."

"Yaelah, kirain ditabrak beneran." ucap Bella lega.

"Jadi lo kira kalo gua ditabrak orang yang lagi lari-larian terus gua jatuh beneran itu sakitnya ga beneran?"

"Ya gak gitu maksud gua."

"Hmm."

"Yaelah bercanda kali, muka lo kenapa sedih gitu si?" tanya Bella melihat raut muka Laurels berubah.

"Gua cuma mikir aja, andai Algar seperhatian Kevin gua pasti ga punya alasan buat sedih lagi."

"Algar lagi Algar lagi, cape gua dengernya. Udahlah lo sama Kevin aja, biar sekalian tau rasa tu Algar." ucap Bella yang menurut Laurels sangat ngawur.

"Apaan si, udah ah ngawur banget." kata Laurels sambil menepuk pelan jidat Bella.

LAURELSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang