Laurels sedang berjalan sendiri di koridor sekolahnya.
"Daaa!!" Bella datang dari arah belakang yang mengagetkan Laurels.
"Gila ya lo, mau bikin gua jantungan."
"Hehe maaf." ucap Bella sambil nyengir.
Mereka berjalan berdua menuju kelasnya dan tanpa sengaja mereka melihat Algar bersama Celsy sedang berjalan bergandengan tangan sambil bercanda.
"Itu Algar sama Celsy kan?" ucap Bella berusaha memastikan.
"Kayanya iya."
"Lo gapapa kan?" Bella memastikan keadaan Laurels.
Tiba-tiba Laurels menarik tangan Bella berjalan kearah Algar, dan dengan sengaja Laurels menabrakkan dirinya ke Algar.
"Aduh, sorry ga sengaja,"
"Oh Algar sama Celsy ternyata, maaf ya ga liat." ucap Laurels dengan ekspresi pura-pura terkejut.
"Makanya kalo jalan pake mata." jawab Celsy sinis.
"Gua punya kaki, ngapain jalan pakek mata? emang bisa?"
"Dari pada ngurusin orang-orang ga penting ini, mending kita pergi aja yuk!!" ajak Celsy yang menarik tangan Algar.
"Wahh ternyata di sekolah ini ada cabe ya? Ga punya harga diri banget ya jadi cewe, kenapa ga laku ya lo?" sindir Bella pedass.
"Maksud lo apa?" jawab Celsy nyolot.
"Algar kamu kok diem aja si, mereka ngehina aku lohh," sambung Celsy yang mengadu kepada Algar.
"Kita pergi aja!!" ajak Algar sambil menggandeng tangan Celsy, sehingga membuat Laurels yang melihat itu pun merasa cemburu.
"Wahh, mas gantengku udah berubah jadi mas gatel nih," sindir Laurels sambil tersenyum kecut.
Algar membalikan badannya dan berjalan menghapiri Laurels.
"Maksud kamu apa?" tanya Algar dengan nada sedikit naik
"Kenapa? Ga suka? Mau marah? atau mau nampar gua? Tampar aja, ga ada yang ngelarang juga kan?" jawab Laurels menantang.
"Mau kamu apa si?" tanya Algar yang berusaha lebih tenang tidak seperti sebelumnya.
"Lo mau tau apa yang gua mau? Gua cuma mau lo milih gua atau dia?"
"Ya ga bisa gitu dong, aku sayang sama kamu, dan kamu juga tau kan dia cuma sahabat aku."
"Kalo lo mau gua ya gua aja, kalo lo mau dia ya dia aja. Jangan kaya anak kecil mau semuanya." kata Laurels yang berasil membuat Algar bungkam, dan Laurels langsung menarik tangan Bella untuk pergi meninggalkan mereka berdua.
Laurel dan Bella masuk ke kelas mereka dan duduk dibangkunya masing-masing, tak lama setelah mereka masuk ke dalam kelas, mereka melihat Naura yang sedang berdiri di depan pintun kelas bersama seseorang yang tidak asing lagi bagi Laurels dan Bella.
"Kok lo bisa bareng Kevin?" tanya Laurels penasaran saat Naura sedang berdiri di sampingnya.
"Oh itu tadi, apa? itu lohh tadi mobil gua ga bisa parkir terus dibantuin Kevin." jawab Naura sedikit gagap seperti orang kebingungan. Laurels yang melihat tingkah Naura itu pun merasa sedikit curiga tapi tidak begitu dia hiraukan.
*****
Bell istirahat berbunyi. Mereka bertiga memutuskan untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, dan tiba-tiba mereka bertiga di kagetkan dengan keberadaan Algar yang sudah berada di depan Laurels.
"Ngapain lo disini?" tanya Bella yang tidak senang dengan kehadiran Algar dihadapannya.
"Gua mau ngomong sama Laurels."
"Yaudah ngomong aja." sahut Laurels dingin.
"Gua mau ngomong berdua, gua tunggu dihalaman belakang." ucap Algar sambil berjalan keluar kantin.
"Gua cabut dulu ya," ucap Lauren sambil beranjak dari kursinya.
"Mau gua temenin ga?" tawar Bella.
"Ga usah."
Laurels berjalan menuju halaman belakang sekolahnya, dan disana sudah ada Algar yang sedang duduk sendirian sambil memainkan handphone miliknya. Laurels pun mendekat dan duduk disampingnya.
"Lo mau ngomong apa?"
Algar yang menyadari kehadiran Laurels pun langsung memasukan handphone nya ke dalam saku celananya, sambil memiringkan tubuhnya menghadap Laurels.
"Gua mau minta maaf." Laurels yang mendengar permintaan maaf dari Algar itu pun hanya tersenyum kecut.
"Lo tau, permintaan maaf tanpa merubah sikap itu cuma manipulasi." Algar yang mendengar itu pun merasa kesal.
"Lo tu kenapa si, gua udah baik-baik minta maaf ke lo apa susahnya si maafin gua" Algar menaikan nada bicaranya, yang membuat Laurels sedikit takut.
"Disini bukan cuma perihal minta maaf dan memaafkan, tapi sakit hati yang lo kasih ke gua, itu ga cukup diilangin cuma dengan kata maaf." Laurels pun ikut menaikan nada bicaranya.
"Terus mau lo apa sekarang?"
"Ini kedengeran jahat si, tapi yang gua mau sekarang ini cuma lo ngerasain gimana hancurnya gua kemarin bahkan mungkin lebih hancur dari yg gua rasain. Maybe dengan gua ngeliat lo hancur bakalan ngebuat gua lebih bahagia." jawab Laurels yang benar-benar sudah muak dengan sikap Algar.
"Maksud lo apa ngomong kaya gitu?"
"Tunggu aja nanti juga tau sendiri."
"Sejahat apa si gua ke lo, sampe lo segitu ga bisanya buat maafin gua."
"Kalo tiba-tiba pasangan gua sendiri bilang dia lagi mencintai cewe lain selain gua, apa masih pantes buat gua maafin dia?" ucapan Laurels itu pun membuat Algar terlejut.
"Maksud lo apa si, gua harus ngulang berapa kali biar lo percaya, perasaan gua ke Celsy cuma sebatas sahabat ga lebih dari itu."
"Bulshit."
"Oke gua ngaku, gua emang sayang sama dia, dan gak akan ada orang yang ga sayang sama sahabatnya sendiri, gua harap lo bisa ngerti ucapan gua tadi"
Degg
Mendengar pernyataan Algar membuat perasaan Laurels kini campur aduk. Laurels benar-benar kecewa mendengar orang yang dia cintai dengan terang-terangan mengakui bahwa dia mencintai wanita lain, selain dirinya.
"Ha ha lucu ya, bisa bisanya yang paling ngekang malah main belakang, dan bisa bisanya yang selalu nuduh malah yang selingkuh." sindir Laurels sambil tersenyum miring.
"Terserahh." ucap Algar sambil berjalan menjauh dari Laurels.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURELS
Teen Fiction"Jangan selalu mengatas namakan cinta ketika kamu terluka, sejatinya cinta tidak sehina itu jika kamu mampu memperlakukan dan menjaganya dengan baik" -Laurels.RF