******
"Laurels pulang." teriak Laurels saat memasuki rumahnya."Laurels kebiasaan, jangan teriak-teriak sayang." sahut Maya yang keluar dari kamar sambil menyeret sebuah koper.
"Lohh, mama mau kemana kok bawa koper?"
"Papa ada kerjaan diluar kota, jadi mama harus nemenin, kamu dirumah sama kakak dulu ya"
"Tapi kok tiba-tiba gini si, harusnya ngasih tau dulu dong."
"Mama lupa tadi mau ngasih tau kamu, yaudah sekarang kamu ganti baju dulu terus makan." suruh Maya
"Hmm." gumam Laurels dan langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Setelah selesai ganti baju, Laurels keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan.
"Laurels ayo cepet sini, makan" suruh Maya dan Laurels pun menurut dan duduk dikursinya.
Suasana diruang makan sangat sunyi, hanya terdengar suara sendok dan piring yang saling bersentuhan.
"Papa sama mama, berapa hari ke luar kotanya?" tanya Laurels memecah kesunyian.
"Mungkin 1 mingguan" jawab Bima.
"Kalian dirumah yang akur ya, jangan pada berantem mulu"
"Kamu Raka jagain adik kamu jangan di jailin terus." sambung Maya yang mendapat anggukan dari Raka.
"Dengerin tu, jangan jail mulu." ucap Laurels.
"Iya-iya, bawel banget." Raka mengiyiakan ucapan laurels dengan sedikit malas.
Selesai makan kedua orang tuanya berpamitan. Laurels terlihat sedikit sedih, karena harus berjauhan dengan orang tuanya.
"Kalian baik-baik ya dirumah, jangan keluyuran aja." ucap Maya.
"Kamu Raka kalo main jangan pulang malem-malem kasian nanti adik kamu sendiri di rumah." sahut Bima.
"Iya pa"
Entah mengapa Laurels kali ini terlihat sedih, seperti tidak ingin jauh dari kedua orang tuanya.
"Mama, Laurels mau ikut aja!!" renyek Laurels sambil memeluk mamanya.
"Ga bisa dong sayang, kamu kan mau ujian" Maya berusaha menenangkan Laurels yang sedang merengek.
"Udah, mereka juga cuma 1 minggu disana, jangan kaya anak kecil gitu lah," Laurels terlihat kesal mendengar ucapan Raka.
"Apaan si lo, diem aja deh." jawab Laurels sinis.
"Udah jangan pada berantem, kamu dirumah sama kakak aja ya, minggu depan mama sama papa pulang kok" ucap Maya dan mendapat anggukan dari Laurels.
"Raka jagain adik kamu" ucap bima sambil menepuk bahu Raka.
"Iya pa"
"Yaudah mama sama papa berangkat dulu, baik baik dirumah jangan berantem mulu" ucap Maya.
"Nanti kalo udah nyampe kabarin ya" Ucap Laurels dan mendapat ancungan jempol dari mamanya.
Bima melajukan mobil nya keluar dari pekarangan rumah.
*****
Laurels meputuskan duduk diruang tv menonton film untuk menghilangkan kegelisahan nya."Kakak!!!" teriak Laurels
"Hmm, kenapa?"
"Sini dehh, cepetan!!" suruh Laurels dan dengan malas Raka menghampiri nya.
"Kenapa?"
"Tolong ambilin cemilan di kulkas dong!!!" suruh Laurels.
"Astaga, gila ya lo? lo manggil gw cuma buat nyurh ngambilin cemilan?"
"Iya." jawab Laurels tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Sabar Raka sabar." gumam Raka menenangkan dirinya.
"Ih, cepetan ambilin!"
"Iya iya, sabar." Raka dengan malas berjalan menuju dapur untuk mengambil cemilan di dalam kulkas.
Raka kembali dengan cemilan ditangannya dan meletakkan cemilannya atas meja.
"Makasih, kakak gua emang paling ganteng, tapi-" laurels menggantungkan ucapannya yang membuat Raka penasaran.
"Tapi apa?"
"Tapi boong." sambung Laurels sambil tertawa puas.
"Kurang ajar, gua ambil lagi ni cemilan lo" ancam Raka yang bermaksud bercanda.
"Yee jangan dong, sana-sana pergi" usir Laurels
"Awas aja ya lo."
"Apa? gua bilangin mama sama papa mau?"
"Yee cepu."
"Bodo" ucap Laurels sambil tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
LAURELS
Teen Fiction"Jangan selalu mengatas namakan cinta ketika kamu terluka, sejatinya cinta tidak sehina itu jika kamu mampu memperlakukan dan menjaganya dengan baik" -Laurels.RF